
Festival komik Yogyakarta Komik Weeks (YKW) 2025 resmi dibuka pada Jumat (10/10) di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Mengusung tema “Efisiensi Literasi”, pameran ini berlangsung hingga 19 Oktober 2025 dan terbuka gratis untuk umum.
Gelaran ini menampilkan 30 karya komik dari para finalis lomba tingkat SMA, 30 karya seniman undangan dari berbagai daerah di Indonesia, serta sejumlah karya komikus internasional. YKW 2025 menjadi puncak rangkaian kegiatan setelah workshop dan lomba komik Kukuruyuk #11 yang digelar di Griya Persada, Kaliurang, pada 2–3 Oktober lalu.

Pembukaan acara dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, dengan prosesi simbolis pemecahan celengan ayam di depan Gedung Saraswati. Dalam sambutannya, Dian mengatakan, Yogyakarta Komik Weeks tidak hanya menilai kemampuan menggambar peserta, tetapi juga menjadi ajang menjaring calon komikus profesional.
“Kami sudah punya data regenerasi anak-anak potensial yang bisa menjadi komikus-komikus yang unggul bahkan mungkin menjadi maestro ke depannya,” ungkap Dian dalam sambutannya, dikutip dari laman Instagram Yogyakarta Komik Weeks (YKW) 2025 pada Senin (13/10).

Selain pameran utama, YKW 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti Lapakomik, Akustikomik, Launching Komik, Bincang Komik, Cosplay Kabaret, Aktivasi Perpustakaan Komik, Diskusi Komik, Pembacaan Komik, Coswalk, dan Melodi Komik.
Salah satu kurator, Terra Bajraghosa, menilai bahwa minat terhadap komik di Indonesia mulai berkembang dengan beragam tema bacaan.
“Sekarang sudah mulai banyak karya-karya yang mulai tumbuh untuk memenuhi bacaan-bacaan, kelompok-kelompok tertentu, orang dengan usia tertentu tapi masih pelan-pelan,” uangkapnya pada Jumat (10/10).

Terra menambahkan bahwa medium komik kini semakin luas, merambah ke berbagai platform digital. Menurutnya, komik masih memiliki pembaca cetak yang kuat dan event seperti YKW menjadi ruang temu bagi para komikus dari berbagai daerah.
Sementara itu, Ketua Pelaksana YKW 2025, Yudha Sandy, menuturkan tujuan utama penyelenggaraan festival ini adalah mendorong lahirnya kreator muda di bidang cerita bergambar.

“Kita mau membuat Jogja ini semakin banyak talenta-talenta yang mahir atau canggih dalam membuat cerita bergambar untuk mengekspresikan media komik,” katanya pada Jumat (10/10).
Melalui kegiatan seperti Yogyakarta Komik Weeks, Yogyakarta diharapkan terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kota penting dalam perkembangan komik di Indonesia, tempat tumbuhnya bakat muda, komunitas kreatif, dan ruang berekspresi bagi para seniman visual.