
Kasus penemuan jasad seorang ibu rumah tangga (IRT) muda di sebuah penginapan kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Palembang, membuka fakta baru yang mengarah pada dugaan kisah asmara terlarang berujung maut.
Korban berinisial AN (22) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar hotel pada Sabtu (11/10/2025). Dari hasil penyelidikan awal, polisi mengungkap bahwa korban sempat datang ke hotel bersama seorang pria yang bukan suaminya.
Rekaman CCTV hotel memperlihatkan keduanya melakukan check-in bersama sebelum masuk ke kamar. Namun dua jam kemudian, hanya pria tersebut yang terlihat keluar dan meninggalkan lokasi dengan terburu-buru.
“Korban diketahui bertemu dengan pelaku tanpa sepengetahuan suaminya,” ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Haryyo Suggihartono, Senin (13/10/2025).
Polisi menduga kuat pria tersebut merupakan selingkuhan korban. Pertemuan yang awalnya diduga hanya untuk urusan pribadi itu berakhir tragis. Saat meninggalkan hotel, pelaku diketahui mengunci kamar dari luar dan diduga telah menghabisi korban sebelumnya.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku melakukan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ini masih proses penyelidikan lanjutan,” jelas Kombes Haryyo.
Lebih lanjut, polisi juga menemukan indikasi adanya tindak pidana berlapis seperti kekerasan fisik, tindakan seksual, hingga pencurian kendaraan milik korban. Sepeda motor korban dilaporkan hilang bersamaan dengan kaburnya pelaku.
Kini, polisi tengah memburu pelaku yang identitasnya sudah mulai teridentifikasi.
“Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap agar kasus ini bisa segera terungkap,” tutup Kombes Haryyo.
Sementara itu, hasil visum dari RS Bhayangkara Palembang mengungkap fakta mencengangkan — korban ternyata sedang hamil muda saat ditemukan. Dokter forensik dr. Indra Nasution menyebut, terdapat sejumlah luka memar di wajah dan leher korban yang menandakan kekerasan sebelum kematian.
“Tangan korban diikat dengan hijabnya sendiri, ada memar di mata dan leher, serta penyumpalan di mulut yang kemungkinan menyebabkan sesak. Kami juga mendapati tanda-tanda kehamilan trimester awal,” jelas dr. Indra.
Tim forensik turut mengambil sampel biologis untuk memastikan apakah ada hubungan seksual sebelum korban meninggal dunia. Dugaan sementara, korban sempat mengalami kekerasan brutal sebelum menghembuskan napas terakhir.