Dua kali serangan terjadi di jalur kereta api Rusia dan menewaskan tiga orang pada pekan ini. Sumber militer Ukraina pada Minggu (14/9) mengkonfirmasi pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dikutip dari AFP, sebuah alat peledak meledak di salah satu ruas rel kereta api di wilayah Oryol, Rusia barat, pada Sabtu (13/9) malam. Peristiwa itu dikonfirmasi Gubernur Andrei Klychkov, dengan tiga petugas Garda Nasional Rusia dilaporkan tewas.
Kemudian pada Minggu dini hari, dua kereta api di beberapa bagian wilayah Leningrad, Rusia barat, tergelincir, menewaskan seorang masinis, kata Gubernur wilayah tersebut, Alexander Drozdenko, melalui Telegram.
Sebuah sumber di badan intelijen militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut, tetapi bukan atas tergelincirnya kereta api yang menewaskan masinis.
Insiden sabotase tersebut merupakan insiden terbaru yang mengguncang sistem kereta api Rusia, yang menurut Ukraina digunakan oleh Moskow untuk mengirimkan pasukan dan bahan bakar bagi tentaranya yang bertempur di Ukraina.
“Upaya pemulihan sedang dilakukan menyusul tergelincirnya satu lokomotif diesel di dekat stasiun Semrino di distrik Gatchina, Leningrad,” kata Drozdenko.
Sebuah video yang belum diverifikasi yang diunggah di media sosial tampak memperlihatkan sebuah gerbong kereta tergeletak miring beberapa meter dari rel, dengan kolongnya robek.
Sebuah kereta barang yang membawa 15 gerbong tangki kosong juga tergelincir di bagian rel yang lebih jauh ke selatan pada hari sebelumnya, di antara desa Stroganovo dan Mshinskaya, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa, kata Drozdenko.
Sumber di intelijen militer Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa tanker-tanker itu “hancur bersama bahan bakarnya”.
Sumber tersebut mengatakan Ukraina telah menargetkan jaringan logistik yang sangat penting dalam memasok pasukan Rusia di arah Kharkiv dan Sumy.
“Akibat hancurnya infrastruktur kereta api di wilayah ini, Rusia akan mengalami kesulitan logistik yang signifikan,” kata sumber itu.
