
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan suatu operasi militer di darat, menargetkan para kartel narkoba Venezuela. Dilansir AFP, langkah ini diambil setelah AS menyerang kapal-kapal yang diduga milik kartel ini di laut.
“Kita akan mempertimbangkan opsi serangan darat, sebab, kita sudah menguasai dan mengontrol lautan,” kata Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, Rabu (15/10).
Sebelumnya, serangan udara dan laut yang digelar AS terhadap kapal yang diduga membawa narkoba dari Venezuela telah menewaskan sedikitnya 27 orang.
Meski begitu, Trump menolak menjawab ketika ditanyai bahwa intelijen AS (CIA) sudah melakukan operasi di Venezuela. Operasi ini dilancarkan untuk menyerang pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
“Itu pertanyaan yang agak konyol buat saya. Bukan pertanyaannya yang konyol, tapi akan konyol kalau saya yang menjawab,” ucap Trump.
Venezuela sendiri telah menganggap ancaman itu, baik ancaman serangan terbuka atau serangan klandestin secara serius.
Misalnya, pada Selasa (14/10), atas perintah Maduro, militer Venezuela melakukan latihan di sepanjang pesisir Venezuela yang berhadapan dengan Samudera Atlantik. Belum lagi dengan serangkaian aktivitas militer di perbatasan Kolombia.
Maduro juga menyampaikan pesan lewat media aplikasi perpesanan Telegram. Ia mengatakan tengah memobilisasi militer, polisi dan rakyat sipil untuk mempertahankan Venezuela.
“Dari gunung, pantai, sekolah, rumah sakit, pabrik dan pasar,” tegas Maduro.