Aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8) silam di lingkungan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas pelayanan publik. Total kerugian aset Barang Milik Negara (BMN) Polda DIY berupa bangunan dan peralatan ditaksir mencapai sekitar Rp28 miliar.
Kerusakan tersebut sempat mengganggu operasional pelayanan masyarakat selama beberapa hari. Beberapa fasilitas yang terdampak di antaranya ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), ruang penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), serta sejumlah ruang pelayanan publik lainnya.
Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, menegaskan bahwa percepatan perbaikan langsung dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat segera kembali normal.
“Kerusakan yang terjadi memang sempat mengganggu operasional pelayanan kapada masyarakat, tetapi hal tersebut semakin membuat kami bersemangat untuk segera bangkit lebih kuat dan lebih solid. Justru ini menjadi momentum bagi Polda DIY untuk bangkit lebih cepat, memperbaiki diri, dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan pelayanan terbaik,” ujar Ihsan dalam keterangan resminya, Senin (15/9).
Polda DIY menyebut seluruh bentuk kegiatan pelayanan masyarakat kini sudah kembali berjalan. Percepatan pemulihan ini, menurut Ihsan, menjadi simbol tekad institusi untuk terus hadir melayani masyarakat meskipun sempat terdampak kerusuhan.
Dengan langkah perbaikan tersebut, Polda DIY berharap masyarakat kembali merasa aman dan nyaman saat mengakses layanan kepolisian.
