
Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan jabatan Kepala SMAN 1 Cimarga akan dikembalikan kepada Dini Pitria. Dini sebelumnya dinonaktifkan dari jabatan tersebut usai menampar Indra Lutfiana Putra (17), siswa kelas XII yang merokok di sekolah.
Dini dinonaktifkan sejak (14/10). Andra bilang pihaknya akan segera mengaktifkan kembali status Dini sebagai Kepala SMAN 1 Cimarga untuk menghindari persoalan baru bila dipindahkan ke sekolah lain.
“Saya sampaikan, Bu, saya bisa saja memindahkan Ibu kemarin. Tapi presedennya bagaimana? Tidak saya pindahkan, Ibu kembali ke sana,” ujar Andra usai mempertemukan Dini dengan Indra di KP3B, Kota Serang pada Rabu (15/10).
Jika nanti muncul penolakan dari murid atau pihak lain, diungkapkan Andra, hal itu justru menunjukkan ada masalah lain yang perlu diselesaikan secara internal oleh Dini selaku kepala sekolah.
“Bu Dini bilang, ‘Pak, nanti anak-anak menolak dan sebagainya.’ Nah, berarti ada sesuatu yang lain. Itu kesimpulannya,” kata Andra.
Andra juga memastikan penonaktifan Dini sebelumnya bukan sebagai bentuk hukuman. Tapi untuk menjaga situasi sekolah tetap kondusif.

“Situasi saat itu tidak kondusif. Jadi keputusan Dindikbud agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya nonaktif sementara,” kata Andra.
Andra memahami niat Dini untuk menegur muridnya yang merokok. Ia mengungkapkan Dini juga mengaku tidak berniat untuk menciderai Indra.
“Bu Dini mengakui ada terselip emosi, tapi bukan emosi untuk mencederai. Itu bentuk niat baik guru kepada murid. Masa iya ada murid merokok tidak ditegur? Sekolah bukan tempat merokok. Bukan hanya siswa, guru pun tidak boleh merokok,” terangnya.
“Ini pelajaran bagi guru: jangan sampai kejadian seperti ini membuat guru takut menegur murid karena khawatir dilaporkan ke polisi. Jangan seperti itu,” tambah Andra.
Saling Memaafkan

Dini dan Indra saling memaafkan dalam pertemuan yang diinisiasi Andra tersebut. Pertemuan keduanya untuk saling memaafkan satu sama lain usai peristiwa penamparan yang terjadi di sekolah pada Jumat (10/10). Tanpa dihadiri orang tua, Indra datang ditemani wali kelasnya.
Pertemuan antara Dini dan Indra digelar tertutup dari awak media.
“Saya minta maaf atas kesalahan saya,” ucap Indra.
“Ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. Semoga di hati Indra bisa ikhlas,” balas Dini.
Dini juga mengingatkan Indra agar meneladani pesan Gubernur Andra Soni dan mendoakan agar muridnya itu menjadi pribadi yang sukses.
“Pak Gubernur telah memberikan pengajaran tentang keikhlasan. Semoga Indra bisa legowo dan sukses,” ujar Dini.