BerandaSekolah Alternatif: Ketika Pendidikan...

Sekolah Alternatif: Ketika Pendidikan Tak Selalu Harus di Ruang Kelas

Ilustrasi pendidikan informal di Indonesia. Sumber: pixaby
Ilustrasi pendidikan informal di Indonesia. Sumber: pixaby

Di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, setiap sore belasan anak duduk lesehan di ruangan sederhana. Mereka belajar membaca, berhitung, dan menulis bersama beberapa relawan muda. Tak ada seragam, tak ada bel tanda istirahat tapi semangat belajar mereka tak kalah dari siswa sekolah formal. Tempat itu bernama Rumah Belajar Pelita Hati, salah satu contoh sekolah alternatif yang menjadi harapan bagi anak-anak yang tersisih dari sistem pendidikan formal.

Fenomena seperti ini semakin sering kita temui. Sekolah alternatif, homeschooling, atau komunitas belajar nonformal kini tumbuh di berbagai kota. Ia hadir untuk menjawab realitas bahwa tidak semua anak punya akses yang sama terhadap pendidikan formal. Ada yang terhalang ekonomi, ada pula yang merasa sistem sekolah konvensional tak sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) tahun 2025, terdapat lebih dari 4,1 juta anak usia 7‑18 tahun yang tidak atau belum sekolah serta telah putus sekolah. Alasan utamanya beragam: biaya, jarak, hingga tekanan sosial. Di sisi lain, muncul gerakan masyarakat yang berusaha mengisi celah itu melalui pendidikan alternatif dengan semangat kesetaraan dan kemanusiaan.

Sekolah Tak Selalu Berarti Gedung dan Seragam

Dalam konteks sosiologi pendidikan, pendidikan informal dan nonformal punya peran penting sebagai pelengkap bahkan penyelamat bagi mereka yang tak tersentuh sistem formal. Sosiolog Émile Durkheim melihat pendidikan sebagai alat sosialisasi utama yang mentransmisikan nilai dan norma sosial. Namun, ketika sekolah formal gagal mencakup semua lapisan masyarakat, fungsi sosial itu bisa diambil alih oleh bentuk pendidikan lain yang lebih fleksibel.

Misalnya, di beberapa kota besar, muncul komunitas belajar jalanan yang mengajar anak-anak pekerja atau anak pemulung. Mereka mungkin tak mendapatkan ijazah resmi, tapi memperoleh sesuatu yang lebih mendasar: kemampuan membaca, menulis, dan rasa percaya diri. Sementara itu, di kalangan menengah, homeschooling menjadi alternatif bagi orang tua yang ingin pendidikan lebih personal, menyesuaikan dengan karakter dan kecepatan belajar anak.

Kritik terhadap Sistem Pendidikan Formal

Sekolah formal sering dipuji sebagai jalan utama menuju mobilitas sosial, tetapi teori reproduksi sosial Pierre Bourdieu menunjukkan sisi lain: bahwa pendidikan juga bisa memperkuat ketimpangan kelas. Sekolah menilai anak berdasarkan “modal kultural” kemampuan, bahasa, dan kebiasaan yang umumnya dimiliki oleh kelas menengah ke atas. Akibatnya, anak dari latar belakang ekonomi rendah sering kali dianggap “tidak berprestasi” bukan karena kurang pintar, tetapi karena sistem tidak mengenali nilai dan konteks sosial mereka.

Dalam situasi ini, sekolah alternatif hadir sebagai bentuk perlawanan halus terhadap sistem yang homogen. Ia memberi ruang bagi setiap anak untuk belajar sesuai dengan pengalaman dan dunianya. Seorang anak pekerja misalnya, bisa belajar berhitung lewat jualan di pasar, atau memahami literasi lewat cerita tentang kehidupannya sendiri.

Belajar untuk Hidup, Bukan Hanya untuk Ujian

Sosiolog Paulo Freire dalam bukunya Pedagogy of the Oppressed menekankan bahwa pendidikan sejati harus memerdekakan, bukan menundukkan. Sekolah alternatif mencerminkan semangat itu: guru dan murid belajar bersama, bukan dalam relasi hierarkis. Pengetahuan tidak diberikan secara sepihak, tetapi lahir dari dialog dan pengalaman hidup.

Banyak relawan yang mendirikan rumah belajar mengatakan bahwa motivasi utama mereka adalah menjadikan pendidikan lebih manusiawi. Anak-anak diajak mengenali dirinya, lingkungan, dan potensi yang mereka punya. Tidak ada ranking, tidak ada hukuman, dan tidak ada tekanan untuk mengikuti standar seragam.

Menjemput Pendidikan yang Lebih Inklusif

Tentu, sekolah alternatif bukan tanpa tantangan. Status legalitas, kualitas pengajar, dan keberlanjutan program sering menjadi masalah. Namun, dalam pandangan sosiologi pendidikan, keberadaan mereka adalah bukti bahwa masyarakat berdaya menciptakan solusi di luar sistem.

Negara memang memiliki kewajiban menyediakan pendidikan bagi semua warga, tapi realitas sosial menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat juga krusial. Pendidikan tidak hanya urusan kebijakan, melainkan juga solidaritas.

Mungkin, inilah saatnya kita berhenti memandang sekolah hanya sebagai bangunan dengan papan tulis dan seragam. Karena belajar bisa terjadi di mana saja di rumah, di pasar, di taman, bahkan di jalanan. Selama ada rasa ingin tahu dan keinginan untuk berkembang, pendidikan tetap hidup.

Sekolah alternatif mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan sekadar hak, tapi juga ruang kebebasan. Ia mengajarkan bahwa tidak ada satu bentuk belajar yang lebih benar dari yang lain. Selama anak-anak masih bisa bermimpi dan berjuang lewat ilmu, harapan bagi masa depan pendidikan Indonesia tetap menyala meski tidak selalu dari dalam ruang kelas.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Poland–Indonesia Gaming Roadshow 2025 Hadir di Kota Bandung, Tampilkan Inovasi Kreatif

Simposium ini mempertemukan para pemimpin industri dari kedua negara untuk berbagi...

Trump Pertimbangkan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina

Pemerintah Rusia sebelumnya telah memperingatkan Amerika Serikat agar tidak memasok rudal...

Kumpulan Trik Batman: Arkham Asylum PS3 Lengkap

Dalam game ini, kamu berperan sebagai Batman yang harus menghadapi The...

AMI Awards 2025 Hadirkan 63 Kategori, Ada 5.227 Lagu Terdaftar

Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) kembali hadir tahun ini, penghargaan tertinggi...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Poland–Indonesia Gaming Roadshow 2025 Hadir di Kota Bandung, Tampilkan Inovasi Kreatif

Simposium ini mempertemukan para pemimpin industri dari kedua negara untuk berbagi wawasan tentang pengembangan ekonomi kreatif

Trump Pertimbangkan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina

Pemerintah Rusia sebelumnya telah memperingatkan Amerika Serikat agar tidak memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.

Kumpulan Trik Batman: Arkham Asylum PS3 Lengkap

Dalam game ini, kamu berperan sebagai Batman yang harus menghadapi The Joker setelah ia berhasil menguasai Arkham Asylum

AMI Awards 2025 Hadirkan 63 Kategori, Ada 5.227 Lagu Terdaftar

Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) kembali hadir tahun ini, penghargaan tertinggi kepada insan musik kreatif Indonesia. Ini merupakan penyelenggaraan AMI ke-28 sejak digelar pertama kali pada 1997. Diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, AMI Awards 2025 mengangkat tema Bhinneka Tunggal Suara. Tema tersebut adalah bukti bahwa musik...

Im Siwan Siap Rilis Album Perdana Bersama SM Entertainment

Aktor sekaligus penyanyi asal Korea Selatan, Im Siwan, dikabarkan tengah mempersiapkan album solo perdananya bersama SM Entertainment. Kabar ini berhasil mencuri perhatian para penggemar karena akan menjadi langkah baru bagi Siwan setelah debut lebih dari 15 tahun. Ya, aktor kelahiran 1988 itu pertama kali debut di industri hiburan...

Polisi Usut Pemicu Pembacokan Pria di Bogor yang Sempat Dikira Korban Begal

Polisi masih menyelidiki kasus seorang pria dibacok di kawasan Metland, Kecamatan Cileungsi, Bogor. Pelaku dan motif pembacokan itu masih dalam penyelidikan.

Erick Thohir Siap Hadapi Gugatan Federasi Senam Israel di CAS

Israel akan menggugat ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) usai atletnya tak bisa ikut Kejuaraan Dunia Senam Artistik (53rd FIG Artistic Gymnastics World Championship 2025) di Indonesia. Menpora Erick Thohir pun memberi tanggapannya. Sebelumnya, Pemerintah RI memutuskan untuk tidak memberi visa kepada 6 atlet Israel yang ingin mengikuti kompetisi...

Pram Segera Sahkan Pergub Larangan Konsumsi Daging Anjing dan Kucing di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan segera mengesahkan peraturan gubernur (pergub) yang melarang perdagangan dan konsumsi daging anjing serta kucing di Jakarta. Langkah itu diambil Pram usai menerima audiensi dari Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/10). “Pada hari ini saya menerima...

Tinjau Sekolah Rakyat Sumedang, Gus Ipul: Sudah Sangat Baik

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 4 Sumedang yang berlokasi di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (13/10/2025). Dalam kunjungan ini, Gus Ipul meninjau langsung fasilitas sekolah sekaligus berinteraksi dengan para siswa, guru, dan wali asrama. “Meski sementara, sarana-prasarana...

Apa Itu SLHS? Tentang Sertifikat Wajib yang Dimiliki SPPG MBG

Dapur MBG kini wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan makanan aman dan higienis. Pelajari lebih lanjut tentang SLHS.

Bandung Terus Membangun, Mitra10 Hadirkan Home Renovation Expo 2025

Lewat event ini, Mitra10 menyediakan promo diskon bahan bangunan hingga 70% dan 10% untuk semua produk

Al Baqarah 156: Arab, Terjemahan, Arti, dan Keutamaan Menyentuh Hati

Pelajari Al Baqarah 156: teks Arab, latin, terjemahan, arti, dan keutamaan. Temukan hikmah sabar dan tawakal dalam ayat ini.