
Dalam catatan sejarah, penggunaan kaca spion pada mobil pertama kali diaplikasikan oleh Ray Harroun. Seorang pebalap Indy Car (Indianapolis) 500 pada tahun 1911 silam.
Balapan Indy umumnya terdiri dari dua orang. Satu orang menyetir mobil, sementara di sebelahnya ada asisten yang bertugas memantau kerja mesin dan mengamati situasi saat balapan berlangsung.
Kala itu, jelang balapan dimulai Harroun masih belum menemukan asistennya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyematkan cermin di mobil Marmon Wasp miliknya selama balapan.

Desainnya sederhana, hanya cermin kecil yang dipasang pada dashboard. Meski begitu, ide yang bermula dari keisengan ini cukup efektif dalam membantu Harroun menjaga posisi aman di lintasan sejauh 804 kilometer, sebagaimana dilaporkan Auto Mechanics.
Siapa sangka solusi yang dilakukan Harroun ternyata berbuah kemenangan. Tanpa kehadiran asisten di sampingnya, beban mobil Harroun menjadi lebih ringan. Ia juga lebih mudah mengendalikan mobilnya sambil memantau mobil di belakang via cermin.
Harroun mendapatkan inspirasinya dari para kusir kereta kuda pada tahun 1904. Ia menilai bahwa cara tersebut adalah ide yang cerdas. Tanpa banyak pertimbangan, ia segera menerapkan pada mobil balap miliknya.

Evolusi kaca spion
Mulanya, pabrikan mobil tidak menyediakan kaca spion pada mobil produksi massal. Pengembangan spion dilakukan oleh Elmer Berger, pria asal Amerika Serikat (AS) yang pertama kali mengajukan paten spion cop spotter pada tahun 1921.
Bentuknya berupa plat besi ditambah cermin dengan ukuran 3 x 7 inci. Harganya kala itu dibanderol USD 4 dan dipasangkan pada area atas windshield mobil.
Alasan disebut cop spotter atau mata-mata polisi adalah karena dulu pengemudi bisa melihat ke arah belakang untuk memantau apakah terdapat mobil polisi yang sedang membuntutinya.

Lanjut di tahun 1956, kaca spion sebagai aksesoris opsional pada mobil mulai populer sejak hadirnya Undang-Undang Jalan Raya Federal. Aturan ini mendorong pembangunan jalan raya dengan banyak jalur, seperti yang biasa kita gunakan dan kenal saat ini
Mensitat Car and Driver, pada tahun 1966 muncul Undang-Undang Keselamatan Lalu Lintas dan Kendaraan Bermotor Nasional membahas berbagai aturan keselamatan, termasuk soal kemampuan melihat ke belakang.
Meskipun tidak secara langsung mewajibkan penggunaan kaca spion. Sejak pertengahan hingga akhir 1960-an, kaca spion mulai dipasang sebagai perlengkapan standar pada mobil.

Sekarang ini, aturan federal telah mewajibkan setiap kendaraan memiliki kaca spion belakang dan di sisi pengemudi. Kaca spion di sisi penumpang juga diwajibkan apabila kaca spion tengah tidak mampu memberikan pandangan yang cukup luas.
Seiring perkembangan mobil, komponennya juga ikut mengalami perubahan. Contohnya kaca spion samping, dulu cuma pelengkap sederhana, tapi sekarang sudah pintar dan bisa dilipat.
Adapun, ukuran spion mobil saat ini jauh lebih besar dari sebelumnya. Fungsinya juga beragam, mulai dari anti kabut dan embun, pemberi signal tambahan, sampai integrasi kamera 360 derajat.