BerandaPurbaya Yudhi Sadewa, Optimisme...

Purbaya Yudhi Sadewa, Optimisme Fiskal, dan Jalan Panjang Antikorupsi

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengacungkan jempol usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengacungkan jempol usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

“Uang ribuan triliun saja bisa dikorupsi, masa membayar utang negara tidak bisa?” demikian pernyataan bernada tegas dari Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, tak lama setelah dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025.

Kalimat itu segera menarik perhatian publik karena diucapkan di tengah pusaran krisis kepercayaan akibat skandal korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Bagi sebagian orang, pernyataan Purbaya terdengar sebagai bentuk optimisme teknokratis, sementara bagi yang lain, ia menjadi simbol paradoks: negara mampu membayar utang, tetapi tak berdaya membendung praktik korupsi.

Korupsi Raksasa dan Strategi Nasional

Indonesia tahun 2025 tidak hanya berurusan dengan dinamika global dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dengan skandal korupsi yang mengguncang sendi negara.

Kasus pengelolaan dana bantuan sosial di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menyeret nama pejabat strategis, sementara skandal di Pertamina terkait pencampuran bahan bakar bersubsidi dan non-subsidi diperkirakan menimbulkan kerugian negara hingga Rp968,5 triliun.

Skandal Pertamina ini bukan sekadar kasus biasa, melainkan catatan hitam sebagai korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Data survei memperlihatkan betapa seriusnya dampak situasi ini terhadap persepsi publik: 30,9 persen pemimpin sektor publik dan swasta menilai korupsi sebagai tantangan terbesar, sementara 78,4 persen menganggap penegakan hukum dalam kasus korupsi belum efektif.

Kondisi ini menegaskan bahwa korupsi bukan hanya kejahatan individual, melainkan problem sistemik yang terus menggerogoti legitimasi institusi negara.

Untuk merespons kondisi ini, pemerintah bersama KPK memperkuat implementasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dengan mengusung Trisula Pemberantasan Korupsi: penindakan, pencegahan, dan pendidikan.

Penindakan diarahkan pada penegakan hukum tegas untuk memberi efek jera, pencegahan melalui digitalisasi perizinan dan tata kelola keuangan negara untuk menutup celah, serta pendidikan melalui kampanye integritas yang melibatkan masyarakat luas.

Pendekatan ini dijalankan secara kolaboratif dengan 67 kementerian/lembaga dan 34 provinsi, dievaluasi setiap tiga bulan melalui mekanisme Surat Keputusan Bersama.

Salah satu terobosan penting adalah peluncuran Monitoring Center for Prevention (MCP) 2025, sebuah indikator capaian pencegahan korupsi di daerah. Dengan MCP, pemerintah daerah tidak hanya diawasi, tetapi juga diberi tolok ukur yang transparan untuk memperbaiki tata kelola mereka.

Transformasi digital layanan publik pun dipandang sebagai langkah kunci untuk mengurangi interaksi langsung yang rentan membuka ruang bagi suap dan kolusi.

Transisi Menteri Keuangan dan Narasi Optimisme

Di tengah pusaran skandal ini, transisi di Kementerian Keuangan menjadi titik sorotan. Sri Mulyani Indrawati, pada awal 2025, masih percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen.

Ia menilai konsumsi rumah tangga yang terjaga serta belanja pemerintah yang produktif sebagai pendorong utama pertumbuhan, meski dunia dihadapkan pada ketidakpastian global.

Optimisme itu kini dilanjutkan oleh penggantinya, Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.

Pelantikan Purbaya oleh Presiden Prabowo Subianto menandai pergantian penting dalam arah kebijakan fiskal. Tantangan yang dihadapi tidak ringan: menjaga kesinambungan kebijakan, menyusun RAPBN 2026 yang kredibel, serta mengembalikan kepercayaan investor di tengah bayang-bayang korupsi.

Purbaya menekankan pentingnya kesinambungan fiskal, stabilitas ekonomi, dan komunikasi publik yang transparan. Menurut para ekonom, keberhasilan Purbaya akan sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kebijakan yang ia sampaikan, agar publik dan pasar tidak sekadar mendengar angka, tetapi juga melihat konsistensi.

Pernyataannya bahwa “uang ribuan triliun bisa dikorupsi, masa bayar utang tidak bisa” memang terdengar satir, namun sekaligus mempertegas keyakinan bahwa negara memiliki kapasitas fiskal yang cukup kuat untuk mengelola kewajibannya.

Optimisme ini penting bukan hanya untuk menenangkan pasar, tetapi juga untuk membentuk narasi bahwa pemerintah masih punya kendali meski badai korupsi menghantam.

Harapan ke Depan

Meski demikian, optimisme fiskal tidak boleh berhenti pada retorika. Ia harus diterjemahkan dalam kebijakan yang menutup celah kebocoran anggaran dan memperkuat integritas birokrasi.

Stranas PK dan Trisula Antikorupsi menjadi instrumen penting, tetapi implementasinya harus konsisten, bukan sekadar seremonial. Tanpa keberanian politik untuk menindak kasus besar hingga ke akar oligarki, narasi antikorupsi berisiko dipandang sebagai basa-basi politik.

Publik kini menaruh harapan besar pada Purbaya. Jika ia mampu membuktikan bahwa optimisme fiskal berjalan beriringan dengan tata kelola yang bersih, kepercayaan masyarakat dan investor bisa dipulihkan. Namun bila optimisme hanya hadir sebagai janji tanpa tindakan nyata, sinisme publik akan tetap dominan.

Indonesia pada akhirnya berada di persimpangan: apakah akan melanjutkan pola lama di mana korupsi menjadi bayang-bayang permanen, atau memanfaatkan momentum 2025 sebagai titik balik menuju pemerintahan yang lebih bersih?

Jalan menuju visi Indonesia bebas korupsi 2045 masih panjang, tetapi dengan sinergi antara kekuatan fiskal dan strategi antikorupsi, optimisme bukan sekadar utopia. Ia bisa menjadi arah nyata yang membawa bangsa ini menuju integritas dan kesejahteraan.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Superwood: Kayu Super Ringan yang Kuatnya Melebihi Baja

Lebih dari satu dekade lalu, Liangbing Hu, peneliti di University of...

Sekjen Baru PBB bakal Perempuan? Kandidat Rebeca Grynspan Menjawab

KANDIDAT asal Kosta Rika untuk Sekjen PBB Rebeca Grynspan menegaskan bahwa...

Menkeu Tegaskan APBN Tak Akan Dialokasikan untuk Proyek Family Office di Bali

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan...

33 Teka Teki Logika Otak yang Menantang dan Seru untuk Mengasah Pikiran.

Asah otakmu dengan 33 teka teki logika otak seru! Tantang diri...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Superwood: Kayu Super Ringan yang Kuatnya Melebihi Baja

Lebih dari satu dekade lalu, Liangbing Hu, peneliti di University of Maryland, mulai bereksperimen untuk mengubah struktur alami kayu menjadi material superkuat.

Sekjen Baru PBB bakal Perempuan? Kandidat Rebeca Grynspan Menjawab

KANDIDAT asal Kosta Rika untuk Sekjen PBB Rebeca Grynspan menegaskan bahwa proses pemilihan pemimpin PBB tidak boleh mengandung diskriminasi atau perlakuan khusus berbasis gender.

Menkeu Tegaskan APBN Tak Akan Dialokasikan untuk Proyek Family Office di Bali

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai pembangunan family office.

33 Teka Teki Logika Otak yang Menantang dan Seru untuk Mengasah Pikiran.

Asah otakmu dengan 33 teka teki logika otak seru! Tantang diri dengan pertanyaan menarik untuk melatih logika dan kreativitas.

Pascagagal Lolos Piala Dunia, Presiden Perintahkan Erick Thohir Bangun Akademi Atlet

Dikatakan Prasetyo, langkah tersebut diharapkan menjadi momentum perbaikan besar dalam sistem olahraga nasional agar Indonesia mampu tampil lebih kompetitif di level dunia.

Kemenkeu Salurkan Rp644,9 Triliun Dana Transfer ke Daerah hingga September 2025

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencairkan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp644,9 triliun per 30 September 2025.

Bupati Tasikmalaya Pamer Punya 1.440 Ponpes: Persis Visi Misi Presiden

Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengungkapkan 1.440 pesantren di wilayahnya. Tasikmalaya berkomitmen jadi Kota Santri dengan visi religius dan makmur.

Penjelasan KPK soal Johanis Tanak Bertemu dengan Saksi Kasus Pengadaan EDC

KPK memberikan penjelasan terkait pertemuan Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, dengan Direktur Utama Dana Pensiun BRI, Ngatari. Ngatari merupakan salah satu saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat electronic data capture (EDC) yang tengah diusut KPK. Pertemuan itu terjadi dalam acara bertajuk “Leadership with Integrity for Excellent Leader” di...

Taxi Driver 3 Tayang 21 November 2025

Kabar menggembirakan datang untuk para pencinta drama Korea bergenre action crime. Serial populer Taxi Driver akan kembali dengan musim ketiganya yang dijadwalkan tayang pada 21 November mendatang. Drama ini mengisahkan tentang Rainbow Transport, sebuah perusahaan taksi rahasia yang diam-diam membantu para korban ketidakadilan. Sang pengemudi, Kim Do Gi...

Diduga Korsleting, Kebakaran di Bandar Lampung Tewaskan Mahasiswa Unila

Lampung Geh, Bandar Lampung - Seorang mahasiswa tewas dalam peristiwa kebakaran di Jalan Ikan Nila, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Selasa (14/10). Korban diketahui bernama Muhammad Danta Alkhansa (21), mahasiswa Semester 7 Jurusan Pertanian, Universitas Lampung (Unila). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung,...

Perlindungan HKI Meningkat, 564 Merek Kolektif Koperasi Resmi Terdaftar di Indonesia

DJKI laporkan 564 merek kolektif koperasi terdaftar, memperkuat perlindungan produk lokal dan mendukung kemandirian ekonomi bangsa sesuai program Presiden Prabowo.

14 Fitur Netflix yang Jarang Diketahui

Platform ini memungkinkan pengguna menonton tayangan kapan saja dan di mana saja melalui perangkat seperti smartphone, laptop, smart TV, tablet, hingga konsol game.