
Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, akan meminta Rusia untuk menyerahkan mantan penguasa Bashar al-Assad. Permintaan itu akan disampaikan saat kunjungan perdana Sharaa ke Moskow.
“Sharaa akan meminta presiden Rusia (Vladimir Putin) untuk menyerahkan seluruh individu yang melakukan kejahatan perang dan berada di Rusia, khususnya Bashar al-Assad,” kata seorang pejabat pemerintah yang meminta identitasnya dirahasiakan, dikutip dari AFP, Rabu (15/10).
Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan Sharaa telah tiba di Rusia untuk kunjungan resmi guna mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait hubungan bilateral antara kedua negara dan perkembangan kawasan sekaligus internasional yang menjadi kepentingan bersama.
Pejabat itu mengatakan, Sharaa dan Putin akan mendiskusikan masalah ekonomi yang terkait dengan investasi, status pangkalan militer Rusia di Suriah, dan isu terkait mempersenjatai kembali militer Suriah yang baru.
Rusia merupakan sekutu utama Assad selama 14 bertahun perang saudara Suriah. Setelah dilengserkan dari jabatannya, Assaad dan keluarganya diketahui kabur ke Rusia.
Dikutip dari Anadolu Agency, dikonfirmasi bahwa Assad dan keluarganya diberi suaka oleh pemerintah Rusia.
“Tentu keputusan itu tidak bisa dibuat tanpa persetujuan kepala negara. Ini keputusannya (Putin),” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tahun lalu.
Meski demikian, hingga saat ini tidak diketahui di mana Assad dan keluarganya tinggal di Rusia.