
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mengambil alih tanggung jawab terhadap halte-halte yang terbengkalai.
Ia menjelaskan, kewenangan atas halte-halte tersebut overlapping atau tumpang tindih.
Halte yang dimaksud yaitu Halte Transjakarta BNN 1 di Cawang, Jakarta Timur dan empat halte di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Di antaranya Halte Cakung Cilincing, Pasar Cakung, Cakung United Tractors, dan Tipar Cakung.
“Jadi tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun, yang di BNN dan Cakung memang ada overlapping,” kata Pramono di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10).
“Karena pada waktu itu dibangun sebagian oleh Pemerintah Jakarta, sebagian oleh Pemerintah Pusat, sebagian untuk persiapan LRT dan sebagainya,” lanjut dia.



Ia menyebut kondisi kewenangan yang tumpang tindih itu membuat halte-halte itu terbengkalai.
Namun, Pemprov akan segera menindaklanjuti agar fasilitas publik tersebut dapat kembali dimanfaatkan masyarakat.
“Sehingga dengan demikian, saya sudah menegaskan, yang seperti itu Jakarta yang akan tanggung jawab,” tutupnya.
Halte TransJakarta BNN 1 di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, tampak terbengkalai setelah lama tidak beroperasi.
Halte tersebut tampak rusak parah. Pelat besi di lantai dan tangga jembatan penyeberangan orang (JPO) hilang, menyisakan rangka besinya.
Pramono berencana membongkar halte yang berdiri di atas trotoar ini. Tiga bulan berlalu, halte ini masih berdiri tanpa fungsi. Kondisi halte yang terbengkalai pun kini menjadi keresahan warga yang kerap melintas.
Salah satunya adalah Fatia (23), warga Cililitan yang setiap pagi berjalan kaki melintasi halte itu. Katanya, di malam hari, halte itu seram untuknya. Penerangan minim dan kerap ada orang sedang mabuk-mabukan di sana.
Selain itu, sejumlah halte Transjakarta di kawasan Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, juga terbengkalai dan rusak parah. Keempat halte tersebut yakni Halte Cakung Cilincing, Pasar Cakung, Cakung United Tractors, dan Tipar Cakung.
Seorang pedagang di sekitar Halte Cakung Cilincing yang enggan disebutkan namanya mengatakan, halte-halte itu rusak akibat ulah para pencuri besi yang beraksi pada malam hari.
“Banyak rayap-rayapnya, rayap besi. Dimakanin rayap,” ucap pedagang itu.