
Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir. Begitu tiba di tanah air, Prabowo menyampaikan sejumlah pesan dan langkah pemerintah, yang menegaskan posisi aktif Indonesia dalam upaya diplomasi untuk Palestina.
Dalam beberapa pernyataannya, Prabowo menegaskan komitmen pribadi dan negara, termasuk kesiapan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian bila diminta PBB.
Di dalam negeri, sejumlah menteri dan pejabat negara menilai kunjungan itu memperkuat posisi diplomatik Indonesia. Berikut ringkasannya:
Prabowo Tiba di RI Usai Hadiri KTT Gaza, Disambut Menhan dan Mensesneg
Presiden Prabowo mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma pada Selasa (14/10) sore setelah mengikuti KTT Perdamaian Gaza di Mesir.

Ia tiba pukul 14.45 WIB, dengan setelan safari berwarna krem. Begitu keluar dari pesawat Garuda-1 tail number PK-GIG, ia didampingi Menlu Sugiono dan disambut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menpora Erick Thohir, dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto.
Kemudian Wamenkomdigi sekaligus Kepala Bakom RI Angga Raka Prabowo, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R.
Momen Trump Puji dan Jabat Tangan Prabowo
Usai KTT, Prabowo terlihat berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, momen yang mendapat sorotan karena disertai pujian terhadap posisi Indonesia.

“Indonesia sudah kita bahas. Saya hanya ingin mengatakan bahwa itu adalah negara besar, negara yang kuat, dan kinerjanya sangat luar biasa,” kata Trump, Senin (13/10).
Siap Kirim Pasukan Perdamaian jika Diminta PBB
Saat tiba di Lanud Halim, Prabowo menjawab soal kesiapan Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza; ia menegaskan kesiapan tersebut dengan catatan permintaan resmi dari mediator internasional atau PBB.
Pernyataan kesiapan itu diutarakan Prabowo dengan menyebut dialognya bersama mediator kunci termasuk AS, Turki, Qatar, dan Mesir—negara-negara yang memang terlibat intens dalam proses negosiasi kawasan. Kesiapan pengiriman pasukan akan mengikuti mekanisme PBB dan aturan internasional.

“Mereka bertanya bagaimana kesiapan Indonesia? Kami katakan kami siap, kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap,” ungkap Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma.
Prabowo: Tekad Bela Palestina Sejak Muda, Alhamdulilah Kita Bisa Berbuat
Prabowo menegaskan bahwa komitmen membela Palestina bukan hal baru melainkan tekad yang dibawanya sejak muda; ia menyatakan kebanggaan bahwa Indonesia kini bisa menerjemahkan sikap itu menjadi tindakan nyata di ranah internasional.
“Jadi, ya, Indonesia tentunya selalu diajak untuk ikut mendukung proses besar ini dan memang ini tekad kita sebagai bangsa. Tekad saya, puluhan tahun saya membela Palestina. Puluhan tahun sejak saya masih muda. Kita terus menerus mendukung kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina. Dan alhamdulillah, ya, kita bisa berbuat, Indonesia selama ini aktif,” ujar Prabowo.
Menlu Sugiono: Prabowo Dianggap Figur yang Punya Solusi dalam Forum Internasional
Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan kehadiran Prabowo di KTT karena banyak pihak menganggapnya mampu menawarkan jalan penyelesaian.
Sugiono mengartikan hal ini adalah kepercayaan internasional terhadap peran personal Prabowo dalam diplomasi.

“Dan figur Pak Presiden sendiri merupakan figur yang dalam pengamatan dan perhatian kami, di setiap forum internasional merupakan figur yang selalu dianggap punya jalan dan solusi-solusi serta sikap-sikap yang menghormati semuanya, menghormati seluruh negara, dan juga merupakan figur yang selalu ingin menciptakan perdamaian dan mencari solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan dan ketegangan-ketegangan yang ada,” ujar Sugiono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (14/10).
Sugiono juga menekankan bahwa hasil KTT telah memasuki fase implementasi, sehingga peran Indonesia di tahap pelaksanaan menjadi penting—baik dalam diplomasi maupun dukungan kemanusiaan.
Prabowo Langsung Gelar Rapat Terbatas
Setibanya di Tanah Air, Prabowo segera memimpin rapat terbatas yang salah satunya membahas pembangunan sumber daya manusia (SDM) berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
“Bapak Presiden menugaskan beliau di dalam rangka pembangunan sumber daya manusia kita, di dalam rangka persiapan hilirisasi, di dalam rangka persiapan pengawakan dari beberapa program-program besar dari pemerintah di bidang perkebunan, di bidang kelautan yang tentunya itu membutuhkan sumber daya manusia,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi, di Lanud Halim Perdanakusuma.

Selain membahas 2 hal tersebut, Prabowo juga menerima laporan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengenai hasil kualifikasi Piala Dunia 2026 yang belum membuahkan hasil positif bagi Indonesia.
“Hari ini, sekembalinya Bapak Presiden lawatan ke luar negeri, beliau langsung mengadakan rapat dengan beberapa menteri, di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga, melaporkan kepada Bapak Presiden sekaligus memohon maaf bahwa Timnas kita belum berhasil untuk lolos ke Piala Dunia 2026,” katanya.
Seskab Teddy: Prabowo Bawa RI Tak Hanya Jadi Penonton, Tapi Penentu Perdamaian
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut kehadiran Prabowo pada KTT Perdamaian Gaza adalah momen penting di mana Indonesia beralih dari posisi penonton menjadi salah satu penentu dalam proses perdamaian kawasan.

Pernyataan itu dipublikasikan melalui akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet.
“Pada intinya hari ini adalah momentum yang sangat besar, hari yang istimewa. Jadi Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo tidak menjadi penonton tapi kita di sini turut serta menjadi salah satu penentu dan salah satu pencetak sejarah dalam perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina,” ujar Teddy, dikutip dari @sekretariat.kabinet, Selasa (14/10).