BerandaPerlukah Bahasa Isyarat Masuk...

Perlukah Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum? Pakar Pendidikan Berikan Penjelasan

Ilustrasi bahasa isyarat. Foto: Pixabay
Ilustrasi bahasa isyarat. Foto: Pixabay

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Dr Pratikno MSocSc mewacanakan agar bahasa isyarat masuk ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Wacana tersebut pun memantik beragam tanggapan, salah satunya dari akademisi Universitas Airlangga (Unair) sekaligus Ketua Koordinator Airlangga Inclusive Learning (AIL), Dr Fitri Mutia AKS MSi.

Mutia menjelaskan bahwa gagasan memasukkan bahasa isyarat ke dalam kurikulum pendidikan sejatinya bukanlah hal baru. Menurutnya, wacana tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas. Sebuah aturan yang menegaskan jaminan terselenggaranya pendidikan yang terfasilitasi bagi peserta didik penyandang disabilitas, tanpa terkecuali.

“Salah satu hal yang perlu disiapkan, termasuk dalam penyediaan akomodasi ini adalah dukungan anggaran, sarana prasarana, serta sumber daya manusia seperti guru, tenaga pendidik, dan dosen. Di sana juga disebutkan penyediaan kurikulum yang inklusif. Jadi, kita perlu memfasilitasi bagaimana jika di institusi pendidikan kita ada teman-teman tuli,” jelas Fitri dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Selasa (14/10).

Namun, Mutia menilai bahwa aturan saja belum cukup tanpa diimbangi dengan perubahan cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas tuli. Menurutnya, masih banyak yang beranggapan bahwa penyandang tuli lah yang harus menyesuaikan diri dengan belajar bahasa formal, bukan sebaliknya. Padahal, kemampuan berbahasa isyarat bukan hanya kewajiban bagi penyandang disabilitas tuli, melainkan juga tanggung jawab bersama.

“Yang paling efisien memang bahasa isyarat. Membaca gerak bibir atau voice to text belum tentu akurat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Mutia menekankan pentingnya keterlibatan komunitas tuli dalam proses perumusan kebijakan maupun pembelajaran bahasa isyarat. Ia menilai, sebagaimana belajar bahasa lain, mempelajari bahasa isyarat harus dilakukan langsung kepada ahlinya atau penutur aslinya.

“Dalam proses belajar dan mengajarkan bahasa isyarat tidak boleh sembarangan orang. Idealnya belajar dari yang sudah terverifikasi. Tidak adil jika membuat kebijakan tanpa melibatkan mereka. Komunitas atau kawan-kawan tuli harus menjadi bagian dari prosesnya,” tuturnya.

Mutia menambahkan, agar wacana tersebut dapat terimplementasi secara berkelanjutan. Seluruh aspek pendidikan harus berjalan beriringan. Mulai dari kesiapan tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, hingga penerimaan peserta didik penyandang disabilitas tuli di institusi pendidikan umum.

“Pendidikan inklusif artinya bukan lagi hanya di SLB, lembaga khusus, atau tidak sekolah. Teman-teman tuli juga harus bisa belajar di lingkungan pendidikan yang terbuka dan setara. Jadi, semua unsur harus menyiapkan diri. Aturan sudah ada, sekolah menyiapkan sumber dayanya, dan teman-teman tuli juga menjadi bagian di dalamnya,” terangnya.

Kendati hingga kini belum terealisasi, Mutia tetap optimis bahwa kebijakan tersebut suatu saat akan terwujud. Ia meyakini, masuknya bahasa isyarat ke dalam kurikulum pendidikan akan menjadi cikal bakal terbentuknya lingkungan belajar yang inklusif.

“Harapannya, jika kedua belah pihak saling memahami, kondisi inklusif bisa tercapai. Di sisi lain, masyarakat umum pun dapat menumbuhkan rasa empati yang lebih tinggi terhadap keberagaman,” pungkasnya.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Cerita Rahmat Fauzan, Bocah ‘Terompet’ Asal Bandung yang Viral Mendunia

Rahmat Fauzan (10) siswa kelas 4 SD belakangan menjadi buah...

Kemendukbangga Rilis Buku Saku Keuangan Keluarga, Harap Bisa Cegah Penipuan

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) merilis buku saku berisi...

Kronologi ‘Habib Gadungan’ di Bogor Curi Sarung Santri hingga Diamankan Polisi

Polisi mengungkap kronologi pria bernama Heru (53) yang mengaku habib...

Nadiem Terima Praperadilannya Ditolak: Saya Siap Jalani Proses Hukum

Eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyatakan menerima hasil gugatan praperadilannya di Pengadilan...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Cerita Rahmat Fauzan, Bocah ‘Terompet’ Asal Bandung yang Viral Mendunia

Rahmat Fauzan (10) siswa kelas 4 SD belakangan menjadi buah bibir karena kemampuannya menirukan suara terompet dengan mulutnya. Bagaimana sosoknya?

Kemendukbangga Rilis Buku Saku Keuangan Keluarga, Harap Bisa Cegah Penipuan

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) merilis buku saku berisi materi perencanaan keuangan keluarga.

Kronologi ‘Habib Gadungan’ di Bogor Curi Sarung Santri hingga Diamankan Polisi

Polisi mengungkap kronologi pria bernama Heru (53) yang mengaku habib dan mengambil sarung santri di Desa Ciburuy.

Nadiem Terima Praperadilannya Ditolak: Saya Siap Jalani Proses Hukum

Eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyatakan menerima hasil gugatan praperadilannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Praperadilan tersebut telah ditolak oleh hakim. Dengan begitu, status tersangka yang disematkan oleh Kejagung kepada Nadiem tetap sah. "Mohon doa saja, saya menerima hasilnya. Mohon doanya, terima kasih," kata Nadiem kepada wartawan, di Gedung Bundar...

Astronom Temukan “Objek Gelap” Terkecil yang Pernah Diketahui

Para astronom menemukan “objek gelap” misterius yang diduga merupakan gumpalan murni materi gelap terkecil yang pernah diamati. 

Anak Berhenti Isap Jempol Malah Jadi Sering Pegang Pusar, Perlukah Khawatir?

Seorang ibu dengan akun Instagram @bunatwinny mengeluhkan kebiasaan anaknya yang suka mengemut jempol. Kebiasaan ini terbawa cukup lama hingga balita. Karena kesulitan menghentikan kebiasaan si kecil mengemut jempol, ibu tersebut lantas mengoleskan krim nyeri otot ke jari anaknya. Harapannya, jempol jadi panas dan pahit sehingga kebiasaan mengemut jempol...

Andre Rosiade Kembali Temui Menteri PU, Bahas Percepatan Pembangunan Sumbar

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, bertemu Menteri PU untuk bahas percepatan pembangunan infrastruktur di Sumbar.

Pencuri Moge di Mal Sency Diduga Paham soal Spesifikasi Harley

Polisi menyelidiki pencurian moge Harley Davidson di Senayan City. Pelaku diduga memahami spesifikasi moge senilai Rp250 juta itu.

Ayah Ungkap Siswa SMP di Grobogan yang Tewas di Sekolah Sering Di-bully

Ayah ABP, Sawindra (38) mengatakan kejadian tersebut bukanlah yang pertama, sebelumnya korban pernah di-bully hingga tak mau masuk sekolah.

Ayah Ungkap Siswa SMP di Grobogan yang Tewas di Sekolah Sering Dibully

Ayah ABP, Sawindra (38) mengatakan kejadian tersebut bukanlah yang pertama, sebelumnya korban pernah dibully hingga tak mau masuk sekolah.

Kementerian PU Bakal Beri Pelatihan Konstruksi Gratis Bagi Santri

Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) bakal memberi pelatihan konstruksi bagi santri. Hal tersebut agar pembangunan gedung pesantren yang melibatkan santri bisa sesuai standar. Menteri PU Dody Hanggodo menilai keterlibatan santri dalam pembangunan pesantren sebagai bagian dari kebudayaan gotong royong dan diharap tak hilang. “Insyaallah PU akan melatih dan mensertifikasi...

10 Alat Musik Nias Paling Unik: Warisan Budaya Pulau Nias yang Wajib Diketahui!

Jelajahi alat musik Nias yang kaya budaya! Dari gondra hingga aramba, kenali jenis, sejarah, dan cara mainnya. Warisan tradisional Pulau Nias yang memukau.