
Di tengah ketidakpastian global akibat memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membeberkan fokus strateginya untuk memperkuat basis nasabah ritel dan menggarap pasar dengan nilai syariah yang khas, seperti haji, umrah, dan emas.
Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan strategi utama BSI pada tahun ini diarahkan untuk membangun fondasi nasabah yang sesuai dengan karakter bisnis ritel syariah yang diusung perseroan.
“Strategi kita di tahun ini yang harus kita kuatkan terutama adalah membangun customer base yang kuat,” ucap Anton kepada wartawan, usai konferensi pers BSI International Expo 2025 di Jakarta Selatan, Senin (23/6).

Anton menjelaskan penguatan basis nasabah dinilai penting untuk menjaga biaya dana (cost of fund) agar tetap efisien. Nasabah-nasabah ritel disebut menjadi kunci dalam strategi ini.
BSI juga bakal lebih fokus pada segmen pasar yang sejalan dengan nilai-nilai syariah, seperti layanan haji dan umrah serta bisnis emas, ketimbang bersaing di segmen pasar yang sudah padat persaingan (red ocean).
“Daripada kita ribut bersaing dengan sesuatu yang mungkin sekarang sudah red ocean begitu, kita akan masuk. Masuk ke mana? Ke yang memang sesuai dengan ini kita sebagai bank syariah. Itu yang ada syariah value-nya. Terutama haji umrah ya. Kemudian juga di bisnis emas. Yang baru dititipkan saat ini memang ke bank syariah,” jelasnya.