
Kota Surabaya sukses menggelar event Indonesia Menari 2025. Berlangsung di mal Ciputra World pada Minggu (12/10) sore, ribuan penari dari Surabaya dan sekitarnya unjuk kebolehan dalam menari. Dari ribuan penari yang tampil, ada satu kelompok istimewa yang ikut berpartisipasi. Mereka adalah 5 anak disabilitas dari Fira Modeling Disabilitas.
Cerita haru menyeruak dari balik penampilan kelima anak istimewa tersebut. Salah satunya adalah absennya 2 anak karena jatuh sakit jelang tampil.
“Seharusnya ada tujuh anak yang tampil tapi karena 2 anak sakit jadi kami tampil berlima saja,” ujar Esti Yuniarti, founder Fira Modeling Disabilitas, saat dijumpai Basra disela acara.
Esti mengaku terharu melihat penampilan anak didiknya yang terlihat cukup semangat menari meski dua temannya tak bisa tampil karena sakit. Bahkan kelima anak penyandang tuna rungu dan autis itu terlihat cukup percaya diri ketika menari.

“Kami latihan 1 bulan lebih ya, seminggu tiga kali. Setiap latihan dengan durasi 2 jam. Anak-anak cukup bersemangat ketika bisa tampil di ajang ini,” tutur perempuan yang juga mentor menari bagi kelima anak istimewa tersebut.
Dengan mata berkaca-kaca, Esti menegaskan meski sebagai penyandang disabilitas namun kelima anak didiknya mampu memberikan penampilan terbaik. Ini menjadi bukti bahwa mereka tidak kalah dengan anak-anak lainnya jika diberikan kesempatan untuk tampil.
“Walaupun mempunyai kekurangan tapi kekurangan itu akan menjadi kelebihan. Ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak,” tegasnya.
Indonesia Menari 2025 digelar secara serentak di 11 kota di Indonesia, Surabaya jadi salah satu kota penyelenggara. Lebih dari delapan ribu peserta yang ikut dalam ajang tahunan ini.
Tahun ini, Indonesia Menari hadir dalam bentuk tarian kelompok yang terdiri dari minimal lima orang dan maksimal tujuh orang yang bisa diikuti oleh semua kelompok umur dan latar belakang.
Seluruh peserta diwajibkan menggunakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi tarian tersebut tanpa boleh diubah, tetapi untuk pola lantai dan komposisi dalam koreografi boleh dikembangkan oleh peserta.
Indonesia Menari 2025 hadir dengan koreografi khusus karya Bathara Saverigadi Dewandoro, seorang penari, koreografer, dan sutradara drama wayang.
Program Director Indonesia Kaya, Renitasari Adrian mengatakan ajang Indonesia Menari memiliki tujuan untuk melestarikan tarian daerah di Indonesia. Indonesia Kaya ingin tarian-tarian daerah bisa tetap relevan dengan kondisi masa kini.
“Selain itu juga kita mau anak-anak muda tuh ngerasa tari daerah tuh keren kok. Nggak kalah sama K-pop misalnya, R&B misalnya,” katanya.
Indonesia Menari 2025 di Ciputra World Surabaya kian meriah dengan penampilan artis papan atas tanah air, Isyana Sarasvati, yang membawakan beberapa lagu hitsnya.