
Isa Warps sempat hadapi pilihan sulit dalam karier sepak bolanya. Akhir musim 2024/25 lalu, ia dihadapkan dua pilihan: bertahan di NAC Breda atau memilih Timnas Wanita Indonesia. Isa Warps akhirnya memilih bela Indonesia.
Cerita itu dituturkan Isa Warps dalam wawancara dengan podcaster Belanda, Martin van Elten, pada Sabtu (11/10) kemarin. Martin van Elten bertanya tentang alasan pemain 20 tahun itu pindah dari klub Belanda, NAC Breda, ke klub divisi 2 Jerman, VfR Warbeyen di musim panas ini.
Jawaban yang dilontarkan Isa Warps cukup menarik. Salah satu alasannya hengkang dari NAC Breda ialah karena ia dihadapkan dengan dua pilihan yang cukup sulit. Ia harus memilih bertahan di NAC Breda atau membela Timnas Wanita Indonesia.
Isa menuturkan, dengan berbagai pertimbangan termasuk kariernya di dalam dan luar lapangan, akhirnya ia memilih untuk membela Timnas Wanita Indonesia.
Wajar jika Isa Warps menyebut itu adalah pilihan yang sulit, sebab NAC Breda sukses promosi ke Liga Belanda Wanita musim ini. Sebagai pesepak bola profesional, Isa tentu ingin merasakan atmosfer berlaga di kompetisi teratas sepak bola wanita Belanda.
Namun, di sisi lain, memilih Indonesia mungkin bukan hanya sekedar mengenakan jersi Merah Putih belaka. Bagi Isa, membela Indonesia merupakan simbol kebanggaan atas garis keturunannya. Ia akhirnya hijrah ke Jerman.

“Kenapa aku memilih Warbeyen? Sejujurnya, musimku di NAC Breda cukup sulit. Aku sempat mendapat panggilan dari Timnas Wanita Indonesia. Sayangnya, NAC Breda tidak senang dengan hal itu,” kata Isa kepada Martin van Elten.
“Aku harus memilih: tetap di NAC Breda atau bermain untuk Indonesia. Pada akhirnya aku memilih Indonesia, karena di sana ada peluang karier yang lebih baik, baik di dalam maupun di luar sepak bola. Dari sisi olahraga juga itu keputusan yang tepat.”
“Alasanku bergabung dengan VfR Warbeyen adalah karena level kompetisi di 2. Bundesliga (Divisi 2 Liga Jerman Wanita) cukup tinggi, banyak kesempatan untuk mendapat menit bermain, dan itu membantu pengembangan diri agar bisa lebih berkembang dan menetap di level itu,” sambung pemain yang berposisi sebagai penyerang itu.
Kesungguhannya untuk membela Timnas Wanita Indonesia usai jalani naturalisasi langsung ia buktikan dalam laga debutnya di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Ia catatkan gol dalam duel yang berakhir 1-0 kontra Kirgizstan pada 29 Juni lalu di Indomilk Arena, Tangerang.
“Rasanya luar biasa pengalaman yang sangat spesial. Aku bagian dari kelompok pemain yang sangat menyenangkan, dan aku pikir tim ini punya banyak potensi untuk terus berkembang,” kata Isa soal gol pertamanya untuk Indonesia.

Berhasrat Bawa Indonesia ke Piala Dunia
Ada mimpi besar yang dimiliki Isa Warps dalam keputusannya membela Timnas Wanita Indonesia. Bukan hanya soal memakai jersi berlambang Garuda dan mencetak gol, tapi ia dan rekan-rekannya ingin antarkan Indonesia ke Piala Dunia Wanita untuk kali pertama.
Untuk menggapai mimpi besar itu, Isa bilang bahwa Garuda Pertiwi harus menapaki beberapa anak tangga, dimulai dari kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Salah satu contohnya yakni dengan meraih medali di cabor sepak bola wanita SEA Games 2025 nanti.
“Aku harap… tidak mudah dijawab. Piala Asia? Ya, mungkin sesuatu seperti itu. Tentu saja kami harus terus berkembang. Saat ini sulit untuk bicara soal kesuksesan besar. Tapi aku berharap suatu hari nanti kami bisa mencapai puncak di ajang SEA Games,” soal target Isa bersama Timnas Wanita Indonesia.
“Atau bahkan bisa lolos ke Piala Dunia bersama Indonesia karena itu belum pernah terjadi sebelumnya. Itu akan jadi pencapaian yang luar biasa, bisa tampil di turnamen besar seperti Euro atau Piala Dunia,” tandas Isa Warps.