BerandaPengetahuan yang Dibatasi dan...

Pengetahuan yang Dibatasi dan Ruang Kritis yang Mengecil

Ilustrasi buku puisi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi buku puisi. Foto: Shutter Stock

Fenomena penyitaan buku-buku ideologis dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah memicu tanya besar: Apakah negara mulai takut terhadap pikiran kritis yang lahir dari bacaan? Aksi aparat yang menyita karya-karya seperti Pemikiran Karl Marx, Anarkisme, hingga sastra karya Pramoedya Ananta Toer dalam beberapa razia polisi terbaru, menyulut kekhawatiran sipil bahwa pengetahuan kini dibatasi.

Kementerian HAM menilai tindakan penyitaan itu bertentangan dengan semangat demokrasi dan hak asasi manusia. Mereka menyebut bahwa dalam menangani demonstrasi, aparat harus menjaga prinsip transparansi dan menghormati kebebasan intelektual warga. Namun kenyataannya, praktik di lapangan masih jauh dari semangat tersebut. Buku-buku tetap disita, diskusi dibubarkan, dan ruang berpikir kritis perlahan dibatasi atas nama keamanan dan ketertiban.

Pada 18 September 2025, Direktorat Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Timur menyita puluhan buku yang diklaim berkaitan dengan ideologi radikal dari seorang tersangka demonstran. Buku-buku itu kemudian dijadikan barang bukti dalam kasus dugaan provokasi. Aparat beralasan bahwa konten buku tersebut dapat dianggap sebagai “bahan inspirasi” bagi tindakan anarkis. Namun kritik muncul bahwa penyitaan buku tidak otomatis menyimpulkan pembacaannya berdampak langsung pada tindakan kriminal.

Kasus ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan soal kebebasan berekspresi, tetapi juga mengguncang dunia pendidikan yang selama ini menjadi ruang aman bagi lahirnya pemikiran kritis. Jika bacaan bisa disalahartikan sebagai ancaman, bagaimana nasib kampus dan sekolah yang seharusnya menjadi tempat bertumbuhnya gagasan bebas?

Selama ini, kampus dan sekolah dianggap sebagai ruang terbuka pemikiran atau wadah bagi mahasiswa dan siswa mendiskusikan berbagai gagasan, termasuk gagasan kritis. Namun saat buku-buku yang dianggap ideologis disita, ruang tersebut terasa terancam menyusut. Pembatasan terhadap bahan bacaan justru menimbulkan kekhawatiran baru, bahwa lembaga pendidikan bisa kehilangan fungsinya sebagai tempat berkembangnya pandangan yang beragam dan independen.

Sejarawan dan pengamat pendidikan menyebut bahwa sensor buku pernah menjadi alat kekuasaan di masa lampau. Pada era Orde Baru, ribuan karya dinyatakan “berbahaya” dan dilarang peredarannya karena dinilai bertentangan dengan rezim. Tindakan tersebut mencerminkan ketakutan lama terhadap munculnya narasi-narasi alternatif yang dapat menggoyahkan status quo.

Dalam konteks pendidikan, tindakan seperti ini tidak hanya menyangkut urusan hukum, tetapi juga arah pembentukan karakter bangsa. Pendidikan seharusnya menjadi arena kebebasan berpikir, tempat di mana ide diuji, bukan dibungkam. Ketika siswa dan mahasiswa dibatasi dari bacaan tertentu, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar memilah, mengkritik, dan memahami perbedaan. Padahal, justru dari perbedaan sudut pandang itulah lahir kemampuan berpikir kritis dan empati sosial.

Buku-buku dengan muatan ideologis tidak serta merta berbahaya. Yang berbahaya adalah ketika masyarakat dibiarkan buta terhadapnya tanpa pemahaman yang kontekstual. Menutup akses bacaan justru membuka ruang bagi kesalahpahaman. Dalam dunia pendidikan, tugas guru dan dosen bukan melarang bacaan tertentu, melainkan membimbing pembacanya agar mampu menafsirkan isi secara kritis dan rasional.

Di sisi lain, aparat menegaskan bahwa penyitaan buku harus berdasar pada kaidah hukum dan relevansi dengan konteks peristiwa. Bila buku memang terbukti dipakai sebagai alat propaganda dalam aksi kriminal, mereka berpendapat bahwa tindakan penyitaan bisa dibenarkan. Namun, persoalannya menjadi kompleks ketika setiap teks yang berbeda pandangan langsung dicap berbahaya. Di titik ini, garis antara “keamanan” dan “ketakutan terhadap pengetahuan” menjadi sangat tipis.

Negara seharusnya tidak takut pada rakyat yang berpikir. Pemerintah yang bijak justru mendukung warganya untuk kritis, karena dari sanalah lahir kemajuan. Membatasi akses terhadap buku sama saja dengan menolak kemungkinan bangsa untuk berkembang. Ketika literasi dikekang, yang tumbuh bukan keamanan, melainkan kebodohan yang terpelihara.

Akhirnya, pendidikan harus tetap menjadi ruang di mana gagasan diuji, diperdebatkan, dan tidak dikekang oleh batas-batas ideologi. Bila buku-buku yang dianggap “kontroversial” terus dipersekusi, maka tantangan terbesar generasi mendatang bukan hanya soal apa yang mereka baca, tetapi siapa yang berani mempertanyakan. Sebab, ketika pengetahuan dibatasi, kebodohan justru tumbuh subur, dan di situlah bahaya sesungguhnya.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

13 Dampak Sering Main HP sebelum Tidur

Istilah ini sering digunakan secara umum untuk menyebut aktivitas apa pun...

Rachmat Gobel Kerja Sama dengan Hokota, Petani Gorontalo akan Dikirim ke Jepang

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel, bertemu dengan Kazuo...

Kebakaran Hebat Gudang Styrofoam di Tabanan Bali, Kerugian Capai Rp3 M

Gudang styrofoam milik PT. MSA di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kecamatan...

Bangunan Joglo di Kos Sleman Roboh Akibat Angin Kencang, 8 Orang Dilarikan ke RS

Hujan dan angin kencang menyebabkan sebuah joglo di sebuah kos di...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

13 Dampak Sering Main HP sebelum Tidur

Istilah ini sering digunakan secara umum untuk menyebut aktivitas apa pun yang dilakukan lewat layar HP, baik untuk hiburan, pekerjaan, maupun kebiasaan sehari-hari.

Rachmat Gobel Kerja Sama dengan Hokota, Petani Gorontalo akan Dikirim ke Jepang

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel, bertemu dengan Kazuo Kishida, Wali Kota Hokota, Ibaraki, Jepang. Mereka berdua sepakat bekerja sama di sektor pertanian. “Kami sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian dan membangun sister city antara Hokota dan Gorontalo. Para petani muda Gorontalo juga akan...

Kebakaran Hebat Gudang Styrofoam di Tabanan Bali, Kerugian Capai Rp3 M

Gudang styrofoam milik PT. MSA di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami kebakaran, pada Rabu (15/10) malam.

Bangunan Joglo di Kos Sleman Roboh Akibat Angin Kencang, 8 Orang Dilarikan ke RS

Hujan dan angin kencang menyebabkan sebuah joglo di sebuah kos di Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman roboh. 8 orang dilaporkan dilarikan ke rumah sakit akibat peristiwa ini. "Angin kencang dan hujan sebabkan joglo fasilitas kos roboh," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro, Rabu (15/10). "8 orang...

ASN Bengkulu Bakal Laporkan Eks Pacar Usai Viral Injak Al-Qur’an

Saat itu ia menuruti keinginan mantan pacarnya sebagai bukti dirinya tidak berselingkuh. Video itu lalu dikirim Vita ke mantan pacarnya.

Astronom Amati Planet Baru yang Membentuk Cakram Debu di Sekitarnya

Temuan tersebut dihasilkan melalui pengamatan teleskop Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO).

Kinerja Pemerintah Apik, 83,5% Publik Puas: Menteri ESDM Bahlil Dipuji Dorong Efisiensi Energi Nasional

Tingkat kepuasan pemerintahan Prabowo tidak lepas dari soliditas kabinet dan sejumlah program terutama di sektor energi. ESDM di bawah Menteri Bahlil Lahadalia memberi kontribusi signifikan

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Pencegah Kemiskinan Baru untuk Indonesia Emas 2045

Di tengah perkembangan pesat tantangan sosial-ekonomi yang terus berubah tersebut, Indonesia berdiri di ambang era baru yang dijanjikan: Indonesia Emas 2045.

Foto: Satu Orang Tewas Imbas Sebuah Mobil Meledak di Ekuador

Sebuah kendaraan meledak di luar pusat perbelanjaan di kota terbesar Ekuador, Guayaquil pada Rabu (15/10/2025). Dikutip dari Reuters, pihak berwenang menyebut ledakan tersebut menyebabkan satu orang tewas dan melukai beberapa orang di sekitarnya. Selain itu, Menteri Dalam Negeri Ekuador, John Reimberg, mengatakan terdapat kendaraan lain yang berisi bahan peledak...

Siswi SMK di Sulbar Dianiaya Anak Kepala Sekolah gegara Tolak Buang Sampah

Siswi SMK Balanipa di Polewali Mandar dirundung dan dianiaya oleh teman sekelasnya. Pelaku merupakan anak kepala sekolah dan sudah diberikan sanksi.

Prabowo soal Perdamaian Gaza-Israel: Jika Butuh Pasukan Perdamaian, Kami Siap

Presiden Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya perdamaian antara Gaza dan Israel, termasuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian bila diperlukan. "Indonesia masih bersedia menjadi bagian dari itu. Jika mereka membutuhkan pasukan penjaga perdamaian, mereka bilang kami bersedia menyediakannya. Jadi, saya sendiri optimis. Saya harap ini...

Adam Damiri Daftarkan PK Kasus Asabri ke PN Jakarta Pusat Besok

Tim hukum mantan Dirut Asabri, Adam Damiri akan mendaftarkan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas vonis korupsi Asabri.