
PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) selaku distributor tunggal bus dan truk Mercedes-Benz di Indonesia kembali buka suara soal potensi memasarkan bus listrik untuk pasar Tanah Air.
Presiden Direktur PT DCVI, Naeem Hassim mengatakan, pihaknya dipastikan akan meniagakan bus listrik di Indonesia. Namun, saat ini masih terganggu oleh proses Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
”Kami sangat yakin (membawa bus listrik ke Indonesia), percayalah. Saya tahu kami banyak masalah karena CEPA agreement, tapi saat ini kami masih bekerja dalam progress,” ucap Naeem di pameran Construction and Mining 2025 beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, apabila perjanjian IEU-CEPA rampung dan mulai diimplementasikan, itu akan memberi benefit bagi perusahaannya sebagai salah satu korporasi asal Eropa di Indonesia.
”Jika itu terjadi (IEU-CEPA), itu akan menjadi berita yang sangat baik bagi kami,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Naeem menampik bus listrik Mercedes-Benz akan hadir di Indonesia tahun depan. “Tidak, bukan tahun depan, beri kami sedikit waktu. Saya bisa beritahu bahwa pengerjaan masih dalam proses,” katanya.
Untuk saat ini PT DCVI tengah fokus pada komitmen lokalisasi di pabrik barunya di Cikarang, Jawa Barat, serta memproyeksikan pasar ekspor untuk negara-negara ASEAN.
Berkaitan dengan ekspor, PT DCVI akan fokus menyuplai kebutuhan dalam negeri dan pasar Asia Tenggara. Komitmen ini menjadi misi jangka pendek hingga menengah.
”Kondisinya adalah kami melihat negara ASEAN, Indonesia juga bagian dari ASEAN. Kemudian, kita bekerja dengan ASEAN untuk melihat bisa ekspor ke negara-negara tersebut. Itu adalah prioritas utama,” imbuhnya di kesempatan serupa.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan perjanjian dagang IEU-CEPA akan ditandatangani pada Selasa (23/9/2025) mendatang.
“Untuk IEU-CEPA Insha Allah ditandatangani tanggal 23 September. Jadi full agreementnya akan ditandatangani, sehingga tinggal berproses di parlemen masing-masing,” kata Airlangga di Kantor Kadin Indonesia, awal bulan lalu.
Adapun Presiden Prabowo yakin kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi dan geopolitik global. Menurutnya, Eropa merupakan pemimpin dalam bidang sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia memiliki sumber daya penting dan menjadi bagian besar dari ASEAN.