
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendadak membatalkan kehadirannya di KTT Gaza, yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10). Sumber AFP menyebut, Netanyahu sengaja membatalkan kunjungan itu ketika mengetahui ada kemungkinan, sejumlah pemimpin negara yang tak mengakui Israel menolak keras bertemu dengannya.
Sebetulnya, Netanyahu bersedia hadir ke Sharm el-Sheikh, setelah melakukan panggilan telepon tiga arah dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi.
Kemungkinan, Netanyahu juga menghindari pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang menuding Netanyahu telah melakukan genosida di Gaza.
Sementara penasihat Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani membocorkan pada AFP, bahwa delegasi Irak akan memboikot KTT itu jika Netanyahu ada di sana.
“Delegasi Irak sudah menginformasikan ke Mesir, bahwa kami tak akan ikut berpartisipasi jika Netanyahu hadir,” ucap Penasihat Ali al-Mousawi.
“Irak sudah menyatakan sikap yang jelas, dan sudah menyampaikan ke Mesir, saya kira ada delegasi lain yang juga akan mundur jika Netanyahu berpartisipasi,” lanjutnya.

Mesir lalu menyampaikan pesan dari Irak ini kepada Netanyahu. Padahal, Kantor Kepresidenan Mesir telah menginformasikan Netanyahu akan hadir.
40 menit setelah informasi itu diberi, Kantor Perdana Menteri Israel menyerukan statement resmi bahwa mereka tak akan hadir. Lewat kantor Perdana Menteri, mereka beralasan bahwa Netanyahu tak bisa hadir karena bertabrakan dengan waktu terbenamnya matahari yang jadi permulaan hari libur umat Yahudi, Simhat Torah.

Selain Irak, tekanan juga diberikan oleh Turki. Seorang diplomat Turki membocorkan hal tersebut.
“Lewat inisiatif Presiden Erdogan dan upaya diplomatik Turki, serta dukungan dari sejumlah pemimpin, Netanyahu batal menghadiri KTT Gaza,” kata Diplomati itu.
Bahkan, seorang diplomat Turki lainnya menyebut, pesawat Erdogan enggan mendarat di Mesir ketika tahu Netanyahu hadir. Pesawatnya berputar-putar di Laut Merah, dan baru mendarat setelah batalnya Netanyahu terkonfirmasi.