
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto memperkenalkan Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta pada Rabu (8/10). Di hadapan para murid, Brian meminta agar mereka terbiasa dengan kegagalan.
“Biasanya kelemahan anak-anak pintar itu adalah apa? Gak pernah gagal. Ya? Anak pintar itu kan enggak pernah gagal. Kenapa? Kadang-kadang yang berhasil itu bukan dari anak-anak pintar. Pengusaha-pengusaha top ya itu bukan anak pintar lho,” ucap Brian saat berbicara soal cita-cita.
“Pembuat Apple siapa? Steve Jobs. Steve Jobs itu DO. Jadi orang-orang yang sukses top, biasanya juga gak yang pintar-pintar top. Kenapa? Karena mereka terbiasa gagal,” tambahnya.

Ia pun mencontohkan salah satu temannya saat dulu bersama-sama mengemban pendidikan di Tokyo University di Jepang.
Katanya, temannya itu sampai harus mendapatkan perawatan mental saat bersaing dengan mahasiswa Jepang karena tak terbiasa gagal.
“Sampai saya pernah punya pengalaman Bapak Ibu, ini adik-adik terutama ya. Lulusan terbaik di kampus di Indonesia, kuliah sama saya di Jepang Di Tokyo University. Begitu di sana kan lebih gila lagi orang-orangnya gitu ya,” ucap Brian.
“Sampai terpaksa harus dirawat di rumah sakit jiwa karena enggak biasa gagal. Jadi adik-adik apa? Kalau gagal justru harus disyukuri. Itu latihan Anda untuk mengatasi kegagalan. Ada banyak orang yang bilang gagal langsung putus asa, tetap itu harus disyukuri,” tambahnya.

Brian meminta para siswa di SMAN Unggulan MH Thamrin melatih tata kelola kegagalan mereka. Ia menilai, anak zaman sekarang, putus cinta saja mau bunuh diri.
“Anak-anak muda zaman sekarang. Saya juga dosen, saya pernah jadi wali murid, wali mahasiswa juga. Itu saya lucu-lucu ya Bapak-Ibu sekalian. Mungkin angkatan-angkatan saya ke atas mah lucu. Ada yang diputusin pacar pengin bunuh diri, saya bilang, serius-serius amat sih hidup. Masa diputusin pacar bunuh diri gitu?” ucap Brian.
Ia pun meminta para siswa agar senantiasa bersyukur bila menghadapi kegagalan. Menurutnya, tak ada orang sukses yang tak pernah gagal.
“Nah ini kematangan kegagalan itu harus dilatih ya. Jadi kalau adik-adik gagal karena hidup di masyarakat nanti kegagalan itu sangat biasa. Nah ini adik-adik justru harus Merawatnya. Apa? Mensyukuri. Oh ini latihan buat saya. Gak pernah ada orang yang sukses itu tanpa kegagalan,” tambahnya.