
Moms, mungkin sering mendengar dua metode kontrasepsi populer ini: KB implan dan KB suntik. Keduanya sama-sama bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin.
Hormon ini bekerja untuk mencegah ovulasi, menebalkan lendir serviks, dan menipiskan lapisan rahim agar sperma tidak mudah membuahi sel telur. Tapi banyak muncul pertanyaan tentang lebih baik mana KB implan atau suntik KB? Yuk cari tahu penjelasannya di sini, Moms.
Mengenal Kontrasepsi KB Implan dan KB Suntik?

KB implan adalah alat kecil berbentuk batang lentur yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Ya, Moms, ala ini nantinya akan melepaskan hormon progestin secara perlahan yang bekerja untuk mencegah kehamilan hingga tiga sampai lima tahun ke depan.
Dikutip dari laman Healthline, tingkat keberhasilan KB implan mencapai lebih dari 99 persen, sehingga KB jenis ini termasuk salah satu metode paling efektif.
Sementara itu, KB suntik juga bekerja dengan cara yang sama, yaitu melepaskan hormon progestin untuk mencegah ovulasi. Bedanya, KB suntik diberikan setiap tiga bulan sekali.
Berdasarkan penjelasan WebMD, efektivitasnya sekitar 94 persen. Namun hasilnya bisa menurun jika Anda terlambat melakukan suntikan ulang.
Kelebihan KB Implan dan KB Suntik

Menurut Healthline, KB implan memiliki beberapa kelebihan utama:
-
Cukup sekali pasang, dapat bekerja efektif selama 3–5 tahun.
-
Tidak perlu diingat setiap bulan, cocok untuk Anda yang lebih suka cara yang praktis.
-
Aman digunakan oleh ibu menyusui.
-
Kesuburan bisa kembali dengan cepat setelah alat dilepas.
-
Sementara dikutip dari WebMD, KB suntik juga memiliki keunggulan:
-
Tidak memerlukan tindakan medis seperti sayatan kecil di kulit.
-
Cukup datang ke fasilitas kesehatan setiap tiga bulan sekali untuk suntikan ulang.
-
Aman bagi Anda yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
-
Dapat dihentikan kapan saja. Ya, Moms, jika Anda ingin merencanakan kehamilan kembali, Anda biaa langsung menghentikan suntikan ini.
Kekurangan KB Implan dan KB Suntik

Walau sama-sama aman, kedua metode ini tetap memiliki efek samping ringan yang perlu diketahui.
Menurut Healthline, sebagian kecil pengguna KB implan mungkin mengalami perdarahan tidak teratur, jerawat, atau perubahan suasana hati di awal pemakaian. Selain itu, karena alat dipasang di bawah kulit, bisa terjadi iritasi atau rasa nyeri ringan di area pemasangan, meskipun kasus ini jarang.
Sementara menurut WebMD, efek samping yang umum pada KB suntik adalah perubahan pola haid, peningkatan berat badan, serta keterlambatan kembalinya kesuburan setelah berhenti (bisa sekitar 6–8 bulan). Pengguna juga perlu disiplin datang suntik ulang agar efektivitasnya tetap terjaga.
Jadi, apakah sudah tahu ingin menggunakan KB jenis apa, Moms?