
Juliana De Souza Pereira Marins (27 tahun) pendaki asal Brasil terjatuh di sekitar Cemara Nunggal, saat mendaki ke puncak Gunung Rinjani, Sabtu (21/6).
Basarnas segera mengevakuasi korban, pada 14.32 WITA. Evakuasi diawali dengan tim pendahulu yang tiba, lalu memasang tali untuk evakuasi.
Berikut kronologi evakuasi korban;
Sabtu 21 Juni 2025
– Pukul 08.30 WITA, Basarnas menerima informasi bahwa ada pendaki asal Brasil terjatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok Timur.
– Pukul 10.21 WITA , tim SAR gabungan menuju last known position (LKP) dengan membawa alat vertical rescue.
“Dengan jumlah personel 5 orang,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, saat jumpa pers, Selasa (24/6).
– Pukul 10.30 WITA, tim SAR gabungan kedua berangkat menuju LKP dengan jumlah personel 9 orang.
– Pukul 12.30 WITA, tim SAR gabungan ketiga berjumlah 5 orang menuju LKP untuk melaksanakan evakuasi.
– Pukul 19.38 Wita, tim SAR gabungan berjumlah 10 orang dan 4 porter menuju LKP dan men-droping peralatan dan logistik.
– Pukul 19.50 WITA, tim SAR gabungan pertama dan kedua tiba di LKP dan langsung melaksanakan pencarian korban.
– Pukul 20.00 WITA, tim SAR gabungan turun ke LKP pinggir tebing untuk memastikan posisi korban secara visual, namun korban tidak dapat terlihat.
“Dari situ tim SAR gabungan menerjunkan drone thermal untuk mendeteksi posisi korban,” kata Mohammad.

– Pukul 22.05 WITA, tim SAR gabungan ketiga tiba di lokasi dan berkoordinasi dengan tim SAR gabungan sebelumnya untuk melanjutkan pencarian.
“Dalam proses evakuasi pukul 20.00 Wita sampai 22.05 Wita tim SAR gabungan dan juga drone thermal yang kita operasikan untuk mendeteksi korban belum mendapatkan hasil. Dan pada saat itu cuaca yang memang kondisi malam hari tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Karena memang kondisi tersebut berupa tebing,” jelasnya.
Minggu 22 Juni 2025
– Pukul 06.00 WITA, tim SAR gabungan melaksanakan briefing untuk melaksanakan pencarian korban tahap berikutnya.
– Pukul 08.00 WITA, tim SAR gabungan keempat tiba di Pelawangan Sembalun.
“Jadi mengalir dari diterimanya (informasi) korban, berbagai macam potensi SAR berupaya untuk ikut membantu,” kata Mohammad.
– Pukul 09.00 WITA, tim SAR gabungan memberikan info bahwa pencarian korban masih terus diupayakan, namun belum berhasil mencapai lokasi korban.

“Secara tidak langsung sebenarnya drone thermal yang kita turunkan itu harusnya mampu mendeteksi kalau misalnya korban itu masih dalam kondisi hidup,” katanya.
– Pukul 10.00 WITA, tim SAR gabungan mencari korban dengan menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV).
– Pukul 11.00 WITA, pencarian drone tidak bisa maksimal karena terkendala cuaca di LKP yang berkabut.
Senin, 23 Juni 2025
– Pukul 06.00 WITA, menerbangkan UAV untuk melakukan pencarian.
– Pukul 07.00 WITA, dropping larkin dan tandu ke LKP.
– Pukul 07.59 WITA, UAV berhasil menemukan lokasi keberadaan korban.
“Kondisi korban pada saat terdetek oleh drone dalam kondisi tertidur di bebatuan kondisi miring. Setelah sekian lama drone itu memantau memang tidak ada gerakan,” ujarnya.
Dari situ koordinat baru ditemukan dan posisi korban lalu ditarik garis dari tempat jatuhnya korban itu ternyata lebih dari 400 meter dengan artinya kedalaman dari titik jatuhnya itu di 400 meter dengan kondisi jurang yang sangat terjal,” lanjutnya.

– Pukul 09.30 WITA, persiapan tim SAR gabungan yang berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 3 orang Basarnas dan 4 orang SAR Unit Lombok Timur dan 1 orang Brimob turun ke LKP menggunakan tali.
– Pukul 14.49 WITA, tambahan tali dan peralatan tiba di Resor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dari Mataram.
– Pukul 15.32 WITA, pemberangkatan tim porter untuk dukungan tali dan alat sebanyak 7 orang.
– Pukul 16.05 WITA, pemberangkatan bantuan tim berjumlah 3 orang, terdiri dari 2 orang Rinjani Squad dan 1 orang Polhut ke jalur pendakian di Gunung Rinjani.
Selasa, 24 Juni 2025
– Pukul 01.42 WITA, tim dukungan operasi SAR tiba di TNGR sejumlah 7 orang.
– Pukul 07.00 WIB, helikopter Basarnas HR 3606 take off Lanud ATS menuju Lombok bersama personel Basarnas Special Group (BSG).
– Pukul 09.34 WITA, 19 orang dari tim SAR gabungan melanjutkan proses evakuasi dan 5 orang menuju Danau Segara Anak untuk mencari akses alternatif.
– Pukul 12.10 WITA, kedatangan wakil dari Kedubes Brasil di Jakarta di Posko Sembalun.
– Pukul 12.26 WITA, heli PT. Amman (PK-ZGP) take off dengan rute PT Amman–LKP–Sembalun.
– Pukul 12.54 WITA, Direktur Operasi Basarnas tiba di Posko SAR Sembalun.
– Pukul 13.10 WITA, heli PT. Amman landing di lapangan helipad Sembalun dengan hasil searching akses evakuasi tidak dapat maksimal karena terhalang kabut tebal.
– Pukul 13.15 WITA, heli PT. Amman kembali take off menuju Sumbawa untuk standby.