
@kumparan IPK tinggi kini tak lagi jadi jaminan keistimewaan. Seperti mata uang, nilai IPK sarjana di Indonesia disebut mengalami “inflasi” karena semakin banyak lulusan yang punya angka nyaris sempurna. Kenaikan ini terlihat dari data yang dihimpun kumparan dari sejumlah kampus seperti UGM dan Unpad. Di UGM, rata-rata IPK pada 2015 berada di angka 3,32, lalu naik jadi 3,59 pada 2024. Sementara di Unpad, dari 3,36 pada 2015 melonjak ke 3,67 dalam 10 tahun terakhir. Tren serupa terjadi secara nasional. Statistik Pendidikan Tinggi mencatat IPK nasional naik dari 3,18 pada 2021 menjadi 3,39 pada 2023. Wakil Rektor Unpad Zahrotur Rusyda menyebut perubahan sistem akademik dan kurikulum membuat penilaian jadi lebih longgar. Salah satu contohnya adalah penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memberi mahasiswa ruang lebih luas untuk mengeksplorasi pengalaman dan pengetahuan di luar kelas. Namun, Kemendiktiristek menekankan bahwa IPK bukan lagi tolok ukur utama lulusan. Kompetensi kini jadi penilaian utama dalam dunia kerja. Tanpa kompetensi yang cukup, lulusan dengan IPK tinggi pun akan sulit bersaing di pasar kerja. #focus #inflasiipk #news #svl #ipk #mahasiswa #universitas #perguruantinggi #unpad #ugm #ui #ipkmahasiswa #pendidikan kemendikbudristek sarjana kampus nilaikampus info infoterkini berita beritaterkini #bicarafaktalewatberita #kumparan
@kumparan Titania Dhea, Recruitment Consultant di Skandasoft Solutions, menyebut tren kenaikan rata-rata IPK sarjana secara nasional termasuk positif. Namun, hal ini juga mendorong Perekrut untuk lebih selektif dalam menilai kandidat. “Sebenarnya tren kenaikan IPK ini termasuk positif ya, namun dari perspektif HR, dalam hal ini tidak sepenuhnya menguntungkan maupun merugikan. Yang terpenting adalah bagaimana IPK tersebut dikombinasikan dengan kualitas lain dari kandidat. Tren kenaikan ini justru mendorong HR untuk lebih selektif dalam menilai kandidat, jadi tidak hanya terpaku pada IPK semata,” ata Titania Dhea kepada kumparan, Rabu (18/6). Menurut Titania, IPK hanya sebagai salah satu hal yang diperhatikan saat menyaring secara administratif ketika akan merekrut fresh graduate. Perekrut cenderung lebih mengutamakan pengalaman magang, soft skills, dan sertifikasi. Meutia Hakim seorang Senior Talent Acquisition di Glints, menyampaikan tren kenaikan IPK membuat perekrut mempunyai pilihan kandidat yang lebih banyak ketika akan merekrut seorang pekerja. Meutia pun menyampaikan IPK tidak selalu menunjukkan keberhasilan di dunia kerja. Namun, untuk posisi yang membutuhkan kemampuan yang relevan dengan materi perkuliahan, seperti peneliti dapat diasumsikan perekrut mempunyai opsi kandidat yang lebih banyak. 📸: Dok. kumparan/Rayyan, Iqbal; LinkedIn Meutia Hakim, Pribadi Titania. Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu. #focus #inflasiipk #news #videonews #ipk #mahasiswa #universitas #perguruantinggi #unpad #ugm #ui #ipkmahasiswa #pendidikan #kemendikbudristek #sarjana #kampus #nilaikampus #info #infoterkini #berita #beritaterkini #bicarafaktalewatberita #kumparan