
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut Kemenkomdigi mendapatkan pagu anggaran tahun 2026 sebesar Rp 8 triliun. Pagu ini telah disetujui Komdigi dan Komisi I DPR usai rapat tertutup di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (15/9).
“(Komdigi dapat) 8 Triliun (rupiah), jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian pagu anggaran, dan ini pagu definitifnya,” ucap Meutya usai rapat.
Meutya menyebut belum ada kenaikan pagu anggaran untuk Komdigi di tahun 2026. Atas keputusan itu, Meutya mengatakan akan patuh.
“Kami patuh tentu atas keputusan rapat di Banggar bahwa belum ada kenaikan untuk anggaran di Komdigi. Kami patuh dan tentu kita mengatur ulang prioritas dari anggaran yang ada agar semua program-program khususnya terkait dengan Asta Cita presiden, dan juga quick wins dari Komdigi ini bisa dilakukan dengan baik,” ujar Meutya.
Dari pagu anggaran Rp 8 triliun itu, Meutya menyebut akan memprioritaskan 4 program. Antara lain adalah pengembangan infrastruktur digital hingga pengawasan ruang digital.
“Yang pertama infrastruktur digital kan harus terus berjalan, konektivitas harus terus bisa dijalankan di berbagai penjuru di Indonesia,” ucap Meutya.
“Kemudian yang kedua untuk pengawasan ruang digital yang lebih baik, lebih aman, lebih ramah terhadap anak-anak. Tentu di antaranya adalah pornografi, judi online, dan sebagainya itu terus menjadi prioritas,” tambahnya.
Lebih lanjut, Meutya menyebut komunikasi publik dan ekosistem digital juga akan menjadi prioritas.
“Komunikasi publik, itu mungkin ya 3 prioritas. Dan ekosistem digital agar ekosistem tetap berjalan, startup bisa lahir. Di masa seperti ini kita memerlukan sekali juga untuk engine of growth dari startup-startup kita,” tandas Meutya.