BerandaKisah Mahasiswi RI yang...

Kisah Mahasiswi RI yang Jadi Relawan Kemanusiaan untuk Palestina di Yordania

Tsabitah Nukhby Fauqillah, mahasiswi RI di Yordania yang jadi relawan kemanusiaan. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
Tsabitah Nukhby Fauqillah, mahasiswi RI di Yordania yang jadi relawan kemanusiaan. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Tsabitah Nukhby Fauqillah merupakan salah satu relawan kemanusiaan yang berada di Yordania. Perempuan berusia 21 tahun itu merupakan relawan Tim Peduli, sebuah komunitas relawan kemanusiaan yang berfokus pada pengungsi Palestina dan Suriah.

Saat rombongan Dompet Dhuafa mengirim bantuan untuk warga Palestina di Yordania pada 9-12 September 2025, Tim Peduli terlibat banyak hal. Mulai dari pengemasan barang bantuan, mendistribusikan ke masyarakat, hingga membantu menyambung komunikasi bahasa Arab bagi kami yang ingin berinteraksi dengan warga Palestina.

“Saat ini saya sedang melakukan kegiatan volunteer atau relawan kemanusiaan. Alhamdulilah kita sekarang ada di Kamp Sukhnah. Di sini kita sedang membagikan bantuan kemanusiaan berupa makanan, sembako, dan juga bantuan medis,” kata Tsabitah kepada kumparan di lokasi, Rabu (10/9).

Tsabitah Nukhby Fauqillah, mahasiswa RI di Yordania yang jadi relawan kemanusiaan. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
Tsabitah Nukhby Fauqillah, mahasiswa RI di Yordania yang jadi relawan kemanusiaan. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Pada tahun ini, kata Tsabitah, ada 11 relawan perempuan yang ada di Tim Peduli. Semuanya, kata Tsabitah, merupakan mahasiswi yang tengah menempuh kuliah di Yordania. Tsabitah sendiri sedang menempuh tahun ketiga studi Syariah di Fakultas Ushuluddin University of Jordan.

Selama menjadi relawan perempuan, kata Tsabitah, tantangannya memang kesulitan membawa barang-barang yang berat. Namun, kata dia, masih ada jobdesk lain seperti urusan media maupun penerjemahan yang masih bisa dilakukan.

“Semoga kita bisa ikut terus membantu, ikut andil di sini, semoga teman-teman kita di Gaza bisa segera mendapatkan kemerdekaannya,” kata dia.

Melihat Pengungsi Gaza di Kamp Shuknah, Yordania. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
Melihat Pengungsi Gaza di Kamp Shuknah, Yordania. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Tsabitah lalu bercerita pengalamannya merantau ke Yordania. Mulanya, Tsabitah merupakan santriwati dari Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Malang. Dia lalu diarahkan untuk kuliah di Yordania, serta mendapat beasiswa 100 persen hingga lulus. Tsabitah sebetulnya merupakan perantau yang berasal dari Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Selain kuliah dan menjadi relawan, Tsabitah rupanya punya misi khusus selama di Yordania. Dia bilang, dirinya merupakan seorang hafidzah yang ingin belajar ke seorang syaikhoh (guru perempuan). Bila sudah menyetorkan hafalan dan dianggap benar, dia bakal dapat ijazah sanad. Sanad itu berisi daftar guru-guru sang syaikhoh, siapa gurunya lagi, sampai ke Nabi Muhammad.

“Saya sebelumnya di pondok sudah Alhamdulillah menyelesaikan hafalan Qur’an 30 juz. Jadi ketika ke sini, saya ingin melanjutkan mengambil sanad. Sanad Qur’annya langsung ke syaikhoh, yang sudah bersanad langsung ke Rasulullah,” kata Tsabitah.

Dompet Dhuafa berikan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan gratis untuk pengungsi Gaza di Yordania. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
Dompet Dhuafa berikan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan gratis untuk pengungsi Gaza di Yordania. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Bila nanti sudah mendapat sanad, lalu juga sudah menyelesaikan studi syariah, dia ingin kembali ke ponpesnya dulu untuk mengajar. Sebab, dirinya suka dengan dunia pendidikan. Bila semua itu sudah tercapai, kata dia, dirinya ingin mendirikan pesantren di Kalimantan.

“Rencananya Insyaallah ingin bisa membangun pesantren juga di Kalimantan, di Kaltim,” pungkasnya

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Anak Kepsek di Sulbar Aniaya Rekan Usai Tolak Buang Sampah Dikeluarkan Sekolah

Sekolah mengeluarkan RA, anak kepala SMK Balanipa, yang menganiaya rekannya...

Tumbangkan Unggulan Kedua, Rian/Rahmat Melaju ke 16 Besar Denmark Terbuka

Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat menumbangkan unggulan kedua Aaron Chia/Soh Wooi Yik...

Meski Luka Doncic Cetak 25 Poin, Los Angeles Lakers Kalah dari Phoenix Suns di Laga Pramusim

Luka Doncic mencetak 25 poin, tujuh rebound, dan empat assist hanya dalam...

Cuaca Panas Berlebih di Indonesia yang Tak Biasa

Sejumlah wilayah Indonesia mengalami cuaca panas pada pertengahan hingga akhir Oktober...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Anak Kepsek di Sulbar Aniaya Rekan Usai Tolak Buang Sampah Dikeluarkan Sekolah

Sekolah mengeluarkan RA, anak kepala SMK Balanipa, yang menganiaya rekannya lantaran menolak mmebuang sampah.

Tumbangkan Unggulan Kedua, Rian/Rahmat Melaju ke 16 Besar Denmark Terbuka

Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat menumbangkan unggulan kedua Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia dengan skor 21-17 dan 21-13 di babak 32 besar Denmark Terbuka.

Meski Luka Doncic Cetak 25 Poin, Los Angeles Lakers Kalah dari Phoenix Suns di Laga Pramusim

Luka Doncic mencetak 25 poin, tujuh rebound, dan empat assist hanya dalam waktu 22 menit bermain di laga pramusim Los Angeles Lakers kontra Phoenix Suns.

Cuaca Panas Berlebih di Indonesia yang Tak Biasa

Sejumlah wilayah Indonesia mengalami cuaca panas pada pertengahan hingga akhir Oktober 2025, dengan suhu terukur berkisar antara 34–37°C di beberapa stasiun pengamatan BMKG. BMKG memaparkan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh posisi semu matahari, kondisi sirkulasi angin, dan rendahnya kelembapan di sejumlah daerah sehingga terasa lebih gerah dari...

RUPSLB Lagi, Ini Daftar Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia yang Baru

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merombak jajaran komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GIAA yang digelar di Cengkareng, Rabu (15/10). Pemegang saham Garuda Indonesia sepakat menunjuk Glenny Kairupan menjadi Direktur Utama menggantikan Wamildan Tsani Pandjaitan. RUPSLB juga menetapkan Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan...

Marc Marquez Dipastikan Menepi 16 Pekan

Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez diperkirakan menepi hingga 16 pekan setelah menjalani operasi bahu kanan akibat kecelakaan dalam GP Indonesia.

Rachel/Febi Tersingkir di 32 Besar Denmark Terbuka

Rachel/Feby kalah 13-21 dan 17-21 di babak 32 besar Denmark Terbuka kontra ganda putri Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Enzo Maresca Diganjar Skorsing Satu Pertandingan dan Denda 8 Ribu Pound Sterling

Hukuman tersebut dijatuhkan setelah Enzo Maresca mengakui tuduhan pelanggaran disiplin saat Chelsea menang 2-1 atas Liverpool pada laga Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu.

Tersinggung Ditegur Injak Tanaman Cabai, Pria di Sidrap Tebas IRT Pakai Parang

Seorang ibu rumah tangga di Sidrap tewas dibunuh pria yang tersinggung ditegur setelah menginjak tanaman cabai. Pelaku telah ditangkap polisi.

Hamas Sebut Sudah Serahkan Semua Jenazah Sandera Israel yang Tersisa

Kelompok milisi Hamas menyebut telah memulangkan semua jenazah sandera Israel yang bisa ditemukan. Mereka juga menyebut, akan mencari lagi jenazah-jenazah lain, tapi dengan peralatan khusus sesuai dengan perjanjian gencatan senjata. "Hamas telah memenuhi komitmennya untuk memulangkan semua sandera Israel yang masih hidup, demikian pula dengan jenazah-jenazah yang...

RI Perkuat Pengawasan Produk Halal Impor dari China

Pemerintah berupaya memperkuat pengawasan produk halal yang impor China. Langkah untuk menjamin kehalalan produk dari China itu diwujudkan melalui kolaborasi pengawasan antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing. Deputi Bidang Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH, E.A Chuzaemi...

2 Penjual Obat Keras di Tangerang Ditangkap Polisi, Punya Pelanggan Tetap

Polisi menangkap dua pria di Tangerang yang menjual obat keras tanpa izin secara COD. Parahnya, kedua pelaku ternyata mempunyai pelanggan tetap.