
Kasus tewasnya pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Muhammad Ilham, hingga kini belum terungkap. Ilham diduga dianiaya di sebuah yayasan ODGJ di Pangandaran, Jawa Barat.
Tewasnya Ilham menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM. Ia mengatakan telah menghubungi Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan.
“Saya sudah WA Pak Kapolda Jabar, mudah-mudahan dalam waktu cepat segera ditangani,” kata Dedi usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Karawang dalam rangkaian HUT ke-392 Karawang, Minggu (14/9).
Dedi mendorong pihak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut dan mengungkap pelakunya. Sebab kasus ini kini menjadi perhatian publik.
“Kan ada yang posting di media sosial, lalu saya teruskan ke Pak Kapolda. Biasanya kalau sudah begitu cepat ditangani,” ujarnya.
Adapun terkait lokasi yayasan tempat ODGJ itu diduga mengalami penganiayaan, Dedi enggan memastikan kebenarannya.
“Saya tidak boleh menyebut sesuatu yang faktualnya belum saya lihat langsung. Jadi saya hanya meneruskan video itu (di TikTok). Ada dugaan di tempat tersebut terjadi penganiayaan, tapi saya tidak mau menyebut nama tempatnya,” tuturnya.
Ada Luka di Tubuh Korban

Ilham dimasukkan ke yayasan itu untuk dirawat pada Mei 2025. Yayasan itu dipilih karena mendapat informasi bisa menyembuhkan mereka yang ODGJ.
Pada 21 Agustus 2025 pukul 20.00 WIB, keluarga ditelepon yayasan, diminta izin agar Ilham bisa dibawa ke RS. Keesokan harinya, keluarga diinformasikan bahwa Ilham telah meninggal dan diminta ambil jenazahnya.
Ketika melihat jenazahnya, selain ada darah di bagian kepala, terdapat juga luka-luka berupa lebam di bagian mata, punggung, telinga, dan luka terbuka pada bagian kaki.
“Di kedua matanya lebam, malah mah mata yang sebelahnya itu kayak udah agak pecah gitu, kalau menurut keterangan yang memandikan dan foto dokumentasi sebagai bukti,” kata sepupu Ilham, Nur Fazri Khoeriah alias Azri saat dihubungi kumparan pada Rabu (10/9).
Atas temuan luka-luka ini, kata Azri, pihak keluarga memutuskan membawa jenazah ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk dilakukan otopsi. Namun, sampai saat ini pihak keluarga belum mendapatkan laporan hasil autopsi tersebut.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pangandaran Iptu Yusdiana mengatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Beberapa hal terkait penyelidikan, nanti kita sampaikan di lapangan,” kata Yusdiana saat dikonfirmasi Rabu (10/9).
kumparan telah menghubungi pihak yayasan, namun nomor yang dihubungi tidak aktif.