
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan jumlah pelamar melalui aplikasi “Nyari Gawe” saat ini sudah mencapai 86.600 orang. Ia meminta perusahaan agar meng-update siapa saja calon pekerja yang diterima.
“Hari ini yang daftarnya ‘Nyari Gawe’ sudah 86.600, tetapi perusahaan-perusahaan belum meng-update pada kita siapa saja yang diterima, berapa orang,” kata Dedi melalui unggahan video di media sosialnya, Rabu (15/10).
Pada video tersebut, Dedi tampak bersama Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik. Dedi menyebut sedang melakukan monitoring aplikasi “Nyari Gawe”.
“Kita lagi monitoring ‘Nyari Gawe’, sebuah sistem rekrutmen ketenagakerjaan berbasis digital dan berbasis AI,” ujar Dedi.
Dedi menyebut, beberapa perusahaan di luar Jawa Barat sudah melakukan update. Sementara itu, perusahaan luar negeri juga berangsur melakukan update.
“Hari ini perusahaan di luar Jawa Barat sudah mulai meng-update, nanti di luar Indonesia meng-update semua,” ucap Dedi.
Menanggapi hal tersebut, Wahyu Ning turut mengimbau perusahaan untuk segera melakukan update penerimaan karyawan.
“Saya mengimbau kepada para pengusaha yang sudah diberikan kemudahan oleh gubernur kita ini. Ayo kita juga dukung apa yang dibutuhkan oleh provinsi, yaitu meng-update penerimaan karyawan ini di sistem ‘Nyari Gawe’,” kata Wahyu Ning.
Dedi menuturkan, pada aplikasi “Nyari Gawe” akan diberikan evaluasi mengenai kekurangan para pelamar.
“Di dalam ‘Nyari Gawe’ itu, kekurangan-kekurangan orang yang melamar dikasih tahu. Anda harusnya kursus akuntansi, Anda harus kursus otomotif, Anda harus kursus memasak, misalnya — itu dijawab,” ujar Dedi.
Sebanyak 64 Perusahaan Telah Terdaftar
Pencari kerja sudah bisa melamar pekerjaan lewat aplikasi ketenagakerjaan “Nyari Gawe”. Sebanyak 64 perusahaan telah terdaftar dalam aplikasi buatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tersebut.
Aplikasi “Nyari Gawe” memungkinkan perusahaan memasang dan mengelola lowongan kerja, melakukan wawancara daring, hingga menyeleksi kandidat sesuai kualifikasi dengan dukungan kecerdasan buatan (AI).
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menuturkan, Pemprov Jabar menjembatani pencari kerja dan perusahaan secara lebih cepat, terbuka, dan transparan melalui aplikasi “Nyari Gawe”.
Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi dalam hal perekrutan tenaga kerja.
Oleh karena itu, aplikasi “Nyari Gawe” hadir sebagai wadah digital untuk memastikan semua lowongan kerja dapat diakses masyarakat pencari kerja secara langsung.
“Jangan sampai aplikasi ‘Nyari Gawe’ hanya ramai pelamar, tapi lowongannya tidak ada. Kita ingin sistem yang benar-benar nyata menghubungkan perusahaan dengan pencari kerja,” ujar gubernur yang akrab disapa KDM itu.