
Israel telah membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina, 250 di antaranya merupakan tahanan dengan hukuman seumur hidup.
Mereka yang telah menghirup udara bebas pun mengungkap pengalaman selama ditahan Israel. Abdallah Abu Rafe, misalnya, menggambarkan pembebasannya sebagai perasaan yang luar biasa.
“Kami berada di rumah jagal, bukan penjara. Sayangnya, kami ditempatkan di rumah jagal bernama Penjara Ofer. Banyak anak muda masih ditahan di sana. Situasi di penjara Israel sangat sulit. Tidak ada kasur, mereka selalu mengambil kasur. Makanan sangat sedikit. Keadaan di sana sangat sulit,” katanya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (14/10).

Tahanan lainnya, Yasin Abu Amra, menyebut kondisi penjara di Israel sangat, sangat buruk.
“Dari segi makanan, penindasan, dan pemukulan, semuanya buruk. Tidak ada makanan atau minuman. Saya belum makan selama empat hari. Mereka memberi saya dua permen di sini, dan saya memakan semuanya,” kata Amra.
Tahanan berikutnya, Saed Shubair, mengaku tidak tahu bagaimana harus menggambarkan perasaannya usai menghirup udara bebas.
“Perasaan ini tak bisa dilukiskan. Melihat matahari tanpa jeruji adalah perasaan yang tak bisa dilukiskan. Tangan saya bebas dari borgol. Kebebasan tak ternilai harganya,” kata Shubair.
Lebih dari 10 Ribu Warga Palestina Masih Ditahan di Israel

Sementara itu, otoritas Palestina mengatakan ada lebih dari 10.000 warga Palestina yang masih ditahan secara ilegal di Israel.
Dilaporkan, 1.968 warga Palestina telah dibebaskan sejak dimulainya kesepakatan gencatan senjata.
Selain itu, 77 warga Palestina dilaporkan tewas di pusat-pusat penahanan Israel dalam dua tahun terakhir. Sebanyak 360 anak juga dilaporkan masih ditahan oleh Israel.