
Jurnalis Palestina, Saleh Aljafarawi, tewas dalam bentrokan di Gaza City. Sumber Palestina mengatakan bahwa Aljafarawi ditembak dan tewas oleh anggota milisi bersenjata saat meliput bentrokan di wilayah Sabra.
Rekaman yang menampilkan jenazah Aljafarawi telah dikonfirmasi oleh Al Jazeera. Dalam rekaman, itu terlihat jenazah Aljafarawi masih memakai jaket bertuliskan “pers”. Ia dilaporkan hilang sejak Minggu (12/10) pagi.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (13/10), sumber Palestina mengatakan bentrokan terjadi antara pasukan keamanan Hamas dan pejuang dari klan Doghmush di Sabra pada Minggu (12/10). Meski demikian, informasi ini belum dikonfirmasi oleh otoritas setempat.
Kematian Aljafarawi terjadi tak lama selang perdamaian Israel-Hamas yang disepakati pekan lalu.
Sementara sumber dari Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan bentrokan di Gaza City melibatkan milisi bersenjata yang terafiliasi dengan Israel.
Sumber itu mengatakan pasukan keamanan melakukan pengepungan terhadap milisi bersenjata itu, dan mereka dilaporkan membunuh warga Gaza yang dalam perjalanan kembali ke Gaza City dari Gaza selatan.
Meski kesepakatan senjata antara Israel dan Hamas telah disepakati, otoritas setempat sering memperingatkan bahwa situasi keamanan di Gaza masih menantang.
Mengenal Sosok Saleh Aljafarawi
Aljafarawi tak hanya dikenal sebagai jurnalis, tapi juga sebagai aktivis. Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Januari lalu, dia menceritakan pengalamannya mengungsi dari Gaza utara.
“Semua pemandangan dan situasi yang saya alami selama 467 hari tidak akan hilang dari kenangan saya. Seluruh situasi yang kita hadapi, kita tidak akan pernah melupakannya,” katanya saat itu.
Dia juga mengungkap mendapat banyak ancaman dari Israel karena pekerjaannya sebagai jurnalis.
“Sejujurnya saya hidup dalam ketakutan setiap saat, khususnya setelah mendengar apa yang dikatakan pendudukan Israel tentang saya. Saya menjalani hidup dari detik ke detik, tidak tahu apa yang akan terjadi di detik berikutnya,” ujarnya.
Perang di Gaza merupakan salah satu konflik yang mematikan bagi jurnalis. Lebih dari 270 pekerja media tewas di Gaza sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.