
Jambore Pramuka Muslim Dunia atau World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 sukses digelar pada 9-14 September lalu di Bumi Perkemahan Cibubur.
Acara ini menjadi bukti bahwa kondisi Indonesia aman dan damai. Seperti disampaikan Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Kerja Sama Prof Asrorun Niam Sholeh. Sebelum acara digelar, sejumlah negara menanyakan kondisi keamanan Indonesia.
“Beberapa delegasi dunia sempat mempertanyakan keamanan Indonesia. Namun, panitia terus menyakinkan bahwa kondisi aman. Saat yang sama, panitia juga intensif koordinasi internal, komunikasi dengan Pemerintah, dan alhamdulillah dapat terlaksana dengan lancar. Tidak ada satu pun delegasi luar negeri yang membatalkan”, ujar Niam dalam keterangannya, Senin (15/9).
Niam bersyukur, acara berlangsung aman dari awal pembukaan hingga penutupan. Kegiatan ini diikuti 16 negara dengan 15.333 peserta.
“Secara umum peserta menyampaikan kepuasannya, dan memiliki kesan baik tentang Indonesia. Jambore ini terbukti efektif sebagai sarana diplomasi bagi masyarakat dunia,” beber Niam yang juga guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lebih lanjut Niam yang juga Ketua Panitia Pengarah WMSJ 2025 menyampaikan, sebelum penutupan, pihaknya melaksanakan pertemuan dengan pimpinan kontingen delegasi WMSJ (World Muslim Scout Jamboree) 2025 dari seluruh negara peserta.
Dalam pertemuan tersebut Prof Niam memberi kesempatan pimpinan untuk menyampaikan catatan evaluasi untuk perbaikan.
Kami berdiskusi dalam situasi santai dan informal, dan memberikan kesempatan kepada delegasi luar negeri untuk menyampaikan kesan pesan dan memberikan catatan evaluasi guna perbaikan bagi penyelenggaraan berikutnya seraya memohon maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan yang santai tersebut, secara umum, seluruh delegasi menyampaikan apresiasi atas sukses dan rapinya penyelenggaraan Jambore di Indonesia kali ini.
“Jambore Indonesia ini luar biasa. Penyiapan penyelenggaraannya bagus sekali. Kegiatan tertib, dan sangat manfaat”, ujar Pimpinan Kontingen Saudi Arabi, Salim al-Dusary al-Muhanna.
Hal yang sama disampaikan oleh pimpinan Kontingen Kuwait, Mohammad Al-Muthairy. Ia menegaskan kekagumannya dengan Indonesia dan sarana yang disiapkan untuk pelaksanaan Jambore.
“Tempat yang hijau dan bagus, tertib, dan sangat berkesan. Peserta sangat banyak tetapi sangat tertib. Setelah penutupan, saya masih ingin tinggal dua hari lagi menikmati Jakarta,” ujarnya.
Lebih lanjut al-Muthairy menyampaikan undangan khusus dari Pramuka Kuwait untuk menghadiri Scout Meeting pada pertengahan Oktober mendatang.
Kegiatan pertemuan delegasi ini diikuti oleh pimpinan kontingen dari Al-Jazair, Tunisia, Brunei Darussalam, Kuwait, Arab Saudi, Malaysia, Maladewa, Oman, Mauritius, Qatar, dan Uzbekistan. Pertemuan diakhiri dengan tukar menukar cindera mata dan foto bersama.
Dalam WMSJ 2025 ini terdapat 215 utusan dari 15 negara di luar Indonesia. Rinciannya, Arab Saudi 41 utusan, Malaysia 39 utusan, Oman 10 utusan, Mauritius 7 utusan, Qatar 10 utusan, Brunei Darussalam 9 utusan, Maladewa 33 utusan, Uzbekistan 4 utusan, Kuwait 2 utusan, Aljazair 8 utusan, Inggris 1 utusan, Mesir 1 utusan, Tunisia 43 utusan, Turki 2 utusan, Mali 1 utusan.
Sekretaris Jenderal World Islamic Union for Scout and Youth (WIUSY) Zuhair Husain Ghunaim yang sebelumnya berkeliling kemah serta pameran dengan ditemani Prof Niam menegaskan terima kasihnya yang mendalam atas bagusnya pengorganisasian kegiatan ini.
“Sungguh saya sangat mengapresiasi sukses penyelenggaraan WMSJ ini. Saya sangat terkesan dengan budaya Indonesia dan solidaritas yang dibangun di antara para pemuda Islam,”.
Usai penutupan, Sekjen WIUSY langsung terbang ke Jeddah, dengan penerbangan dini hari. Namun, mobilnya terjebak tidak dapat keluar area perkemahan. Akhirnya, Sekjen Dr Zuhair Ghunaim beserta Prof Khalid dari WIUSY menggunakan mobil Prof Niam yang standby di pintu keluar Buperta.