
Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada perdagangan sore hari ini, Selasa (24/6). Berdasarkan laporan Bloomberg pukul 16.24 WIB, nilai tukar rupiah menguat 138,5 poin atau 0,84 persen ke Rp 16.353,5 per dolar AS.
Sebelumnya, rupiah sempat anjlok menyentuh level Rp 15.000 per dolar AS, di tengah memanasnya geopolitik di Timur Tengah akibat AS yang ikut menyerang Iran pada Senin kemarin.
Adapun Bank Indonesia sebelumnya memastikan kesiapan menghadapi potensi gejolak nilai tukar rupiah sebagai dampak dari memanasnya konflik geopolitik global.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Triwahyono, mengatakan eskalasi konflik di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran terhadap arah pasar keuangan global.

Dalam kondisi seperti ini, pelaku pasar cenderung mengalihkan dana ke aset-aset aman atau safe haven seperti dolar AS, obligasi negara-negara maju, dan emas.
Konflik di Timur Tengah saat ini mereda setelah Iran menyetujui gencatan senjata dengan Israel. Bursa saham di Asia mayoritas hijau pada perdagangan hari ini.
IHSG ditutup naik 82,03 poin (1,21 persen) ke 6.869,17. Sementara Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 436,50 poin (1,14 persen) ke 38.790, dan Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 487,93 poin (2,06 persen) ke 24.177.
Adapun Indeks SSE Composite di China naik 38,98 poin (1,15 persen) ke 3.420 dan Indeks Straits Times di Singapura naik 24,43 poin (0,63 persen) ke 3.903.