
Honda Step WGN e:HEV SPADA seperti jadi bentuk penghormatan terhadap MPV boxy khas Jepang: desain tegas, fungsional, dan fleksibilitas ruang kabin.
Mobil ini tentu bakal dilirik bagi mereka–para kepala keluarga– yang mendambakan mobil menawarkan fleksibilitas ruang kabin dengan sentuhan teknologi untuk membuatnya irit bahan bakar.
Dimensi kotak memang jadi kunci utama dari mobil ini. Dari luar terlihat kompak, tapi begitu masuk ke kabin, ruangnya terasa lega dan fleksibel.
Kursi baris kedua misalnya, bisa digeser jauh ke belakang untuk mendapatkan posisi santai. Ada sandara betis yang bisa aktifkan. Gak cuma geser ke belakang, ke samping pun bisa untuk akses anak-anak modar-mandir di dalam mobil.
Kursi baris ketiga juga gak kalah menarik dengan mekanisme pelipatannya yang unik. Bisa dibuat rata lantai sehingga kita bisa mengubah fungsi kabin dari mobil keluarga untuk angkut logistik– hanya dalam hitungan detik.
Duduk di depan, desain dashboardnya sederhana tanpa menghilangkan aspek fungsionalnya. Semua tombol dan fitur penting seperti pengaturan AC hingga mode berkendara mudah dijangkau.

Satu hal yang menarik–tidak ada tuas transmisi konvensional. Semuanya diubah menjadi tombol digital yang praktis dan membuat kabin terasa modern sekaligus lapang: simpel.

Bicara soal performa, Step WGN e:HEV SPADA memadukan mesin bensin 2.0L DOHC i-VTEC Atkinson Cycle dengan motor listrik. Mesin bensinnya menghasilkan 145 PS dan torsi 175 Nm, sedangkan motor listriknya mampu menyalurkan tenaga hingga 184 PS dan torsi 315 Nm, dikombinasikan lewat transmisi E-CVT.
Kombinasi tersebut memberikan pengalaman berkendara yang halus dan cukup bertenaga di berbagai kondisi jalan–baik santai di tol maupun saat menanjak menuju kawasan seperti Cikole.
Fitur yang menarik juga bersembunyi pada paddle shift. Fitur yang biasanya dipasang untuk memberikan kesan sporty dari sebuah mobil, kini justru bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi.
Saat di tol dan jalan rolling, kita bisa meminimalisir penggunaan pedal rem. Efeknya bukan laju mobil lebih halus tapi juga memungkinkan sistem memanen listrik dan mekanisme regeneratif.
Ini memang menjadi filosofi dari sistem hybrid e:HEV milik Honda: electric-first. Di mana motor listrik menjadi penggerak utama, sementara mesin bensin lebih banyak bertugas mengisi baterai atau membantu pada kecepatan tinggi.
Soal konsumsi BBM, hasilnya cukup mengesankan. Dari Bekasi menuju KM 57, konsumsi bahan bakar tembus 22 km/liter. Lalu, setelah melintasi kontur jalan rolling di Tol Cipularang hingga GT Pasir Koja Bandung, hasilnya menjadi 19,4 km/liter.
Saya pun sempat melakukan riset MID untuk kemudian melahap rute Bandung–Cikole–Bandung hingga Sunter sejauh 222 km, rata-ratanya tercatat 17,3 km/liter, sebuah capaian yang bisa dibandingkan dengan LCGC.

Honda Step WGN sudah dibekali Honda SENSING, paket ADAS rasanya cukup lengkap tanpa berlebihan.
Ada Adaptive Cruise Control (ACC) untuk menjaga jarak aman, Collision Mitigation Braking System (CMBS), Lane Keeping Assist System (LKAS) agar tetap di jalur, Road Departure Mitigation (RDM), Lead Car Departure Notification (LCDN), dan Auto High Beam (AHB) yang otomatis mengoperasikan lampu jauh untuk meningkatkan visibilitas berkendara.
Fungsi ACC-nya cukup responsif dan halus, begitu pula dengan dukungan LKAS ketika melaju di tol. Meskipun bila sistem membaca kita terlalu lama melepas tangan pada setir, sistem akan meminta pengendara melakukan intervensi.

Meski ADAS-nya terbilang cukup, akan lebih sempurna jika ke depan ditambah fitur Blind Spot Monitoring dan kamera 360, untuk meminimalisir area blindspot. Meskipun untuk saat ini, Honda menanamkan fitur konvensional berupa blind spot mirror pada spion kiri.

Sementara itu, head unit-nya berukuran 9 inci, tampil simpel tapi sudah lebih dari cukup. Dukungan Apple CarPlay atau Android Auto membuat aktivitas di kabin menyenangkan–termasuk buat si kecil yang bisa memutar lagu favorit hanya dengan perintah suara.
Di depan pengemudi, terdapat layar instrumen panel digital 10,2 inci yang tampil informatif. Semua informasi penting disajikan dengan jelas, seperti cara sistem e:HEV bekerja, status baterai, mode berkendara, hingga fungsi-fungsi ADAS dan konsumsi bahan bakar secara real-time.

Selama tiga hari, Honda Step WGN e:HEV SPADA bisa dibilang menjadi kendaraan ideal dalam menemani perjalanan bersama keluarga. Menikmati sejuknya alam Cikole begitu nikmat. Bukan cuma itu, menjelajah Kota Bandung yang tak pernah habis disinggahi di setiap pekannya pun menjadi seru.
Siap jadi dream car para kepala keluarga?














