
Aktris Hannah Einbinder mencuri perhatian saat menerima Piala Emmy di ajang Emmy Awards ke-77, di LA LIVE, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (14/9) waktu setempat.
Hannah Einbinder berhasil membawa pulang Piala Emmy pertama dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik di Serial Komedi berkat penampilannya dalam serial Hacks.
Saat menyampaikan pidato kemenangan, Hannah menyuarakan kebebasan bagi warga Palestina. Awalnya, Hannah memulai pidato dengan nada kelakar, mengingat kembali kekalahannya di ajang Emmy sebelumnya.
“Saya berkomitmen pada pendapat pribadi saya bahwa sebenarnya lebih keren jika terus-menerus kalah. Tapi ini juga keren! Ini juga punk rock,” seru Hannah.

Hannah Einbinder pun menyampaikan terima kasih kepada para kreator serial Hacks.
“Terima kasih, Jen Statsky, Paul W Downs, dan Lucia Aniello, karena telah mengubah hidup saya dalam setiap cara yang dapat dibayangkan, bukan hanya dengan memberi saya pekerjaan yang hebat, tetapi dengan menjadi teman dan keluarga saya,” ungkap Hannah.
Hannah juga sempat memuji lawan mainnya, Jean Smart.
“Saya hanya bisa berdiri dalam kehangatannya,” ungkap Hannah, memuji Smart yang menurutnya hangat, seperti matahari.
Hannah sadar bahwa waktu untuk menyampaikan pidato di panggung menipis. Sehingga, Hannah menyampaikan pesan terhadap situasi yang terjadi di dunia.
Siaran live lalu berhenti sejenak, ketika Hannah Einbinder menyampaikan pesan terakhirnya. Pesan tersebut belakangan diketahui melalui video di lokasi acara.
“Go Birds, F*** ICE, and free Palestine,” pesan Hannah Einbinder di atas panggung Emmy Awards 2025.

Hannah lalu menuju ke ruang konferensi pers setelah pidato tersebut. Di hadapan awak media, Hannah menyebut genosida di Palestina menjadi isu yang ada di hatinya dan penting untuk dibagikan kepada dunia.
“Saya punya teman-teman di Gaza yang bekerja sebagai garda terdepan, sebagai dokter di Gaza Utara untuk merawat ibu hamil dan anak-anak sekolah, membangun sekolah di kamp pengungsi, dan ini adalah isu yang sangat dekat di hati saya,” tutur Hannah.
Hannah menegaskan bahwa posisinya sebagai seorang Yahudi, berbeda dengan Israel. Hannah menyinggung telah menandatangani nota komitmen tentang boikot PH Israel.
“Karena berbagai alasan, saya merasa sebagai seorang Yahudi, saya wajib untuk membedakan orang Yahudi dari negara Israel. Memboikot adalah alat yang efektif untuk menekan penguasa agar segera bertindak,” tutup Hannah.