
Situasi genting yang tengah dialami Sriwijaya FC membuat banyak pihak merasa prihatin. Klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) itu kini berada di dasar klasemen Pegadaian Championship 2025/2026, terancam terdegradasi ke Liga 3 jika tak segera bangkit.
Kondisi itu mendorong Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru, turun tangan. Ia membuka ruang dialog bersama para kelompok suporter di Griya Agung Palembang, Selasa (14/10/2025), untuk mencari solusi bersama demi menyelamatkan klub bersejarah tersebut.
Tiga kelompok besar suporter hadir dalam audiensi itu — Singa Mania, Sriwijaya Mania, dan Ultras Sriwijaya — membawa satu suara yakni meminta perhatian dan langkah nyata dari pemerintah daerah agar SFC tidak benar-benar tenggelam.
“Kami datang seperti anak yang ingin curhat ke orang tuanya. Kami cinta SFC, tapi sekarang klub kami berada di posisi terbawah. Kalau tidak diselamatkan, SFC bisa terdegradasi ke Liga 3,” ujar, Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah.
Yayan mengaku para suporter sudah berusaha mendorong manajemen untuk melakukan perubahan, termasuk mengganti pelatih, namun terkendala keterbatasan biaya. Karena itu, mereka berharap Gubernur Deru dapat menjadi penengah sekaligus penggerak dukungan moral dan finansial bagi klub.
“Kami percaya Pak Gubernur punya jalan keluar terbaik. Kami hanya ingin SFC diselamatkan, karena ini bukan sekadar klub — ini marwah Sumsel,” imbuhnya.

Mendengar keluhan itu, Herman Deru menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpangku tangan melihat kondisi Sriwijaya FC. Ia mengaku memahami betul besarnya makna klub tersebut bagi masyarakat Sumsel.
“Sebagai pemimpin daerah, saya tidak menutup mata terhadap persoalan ini. Saya tahu bagaimana besarnya kecintaan masyarakat terhadap SFC. Klub ini simbol kebanggaan Sumsel,” tegas Deru.
Meski SFC saat ini telah dikelola secara profesional oleh perusahaan, Deru memastikan bahwa Pemprov Sumsel tetap akan menjadi jembatan antara manajemen, suporter, dan pihak terkait lainnya.
“Saya tidak akan lepas tangan. Kita bisa duduk bersama — suporter, manajemen, dan Kadispora — untuk mencari solusi terbaik. Apa yang bisa saya bantu, akan saya fasilitasi,” ujar Deru.
Menurutnya, kunci utama untuk menyelamatkan SFC terletak pada semangat kebersamaan dan sinergi semua pihak, baik pemerintah, manajemen, maupun para pendukung setia.
“Kecintaan kalian adalah aset besar. Arahkan semangat itu secara positif. Minimal SFC bisa bertahan di Liga 2, tapi yang paling penting adalah menjaga marwah klub ini agar tetap hidup,” pesan Deru.