
Demo anti-imigran yang diorganisir oleh aktivis Tommy Robinson atau Stephen Yaxley-Lennon di London, Inggris, berujung ricuh pada Sabtu (13/9) waktu setempat. Sebanyak 25 orang ditangkap.
Diperkirakan terdapat 150 ribu orang yang ikut dalam demo sayap kanan tersebut. Massa membawa bendera Union Jack dan bendera Inggris.
Kericuhan pecah setelah massa mencoba masuk ke area steril yang dekat dengan massa demo tandingan bertajuk “Stand Up to Racism”. Demo tandingan itu dihadiri sekitar 5.000 orang.
“Tidak diragukan lagi banyak yang datang untuk menggunakan hak mereka yang sah untuk berunjuk rasa, tetapi banyak juga yang berniat melakukan kekerasan,” kata Asisten Komisaris Matt Twist dikutip dari AFP, Minggu (14/9).
“Mereka menghadapi petugas, melakukan kekerasan fisik dan verbal, dan berupaya keras menerobos barikade yang ada demi menjaga keamanan semua orang,” tambahnya.
26 Polisi Terluka
Dalam peristiwa itu 26 polisi terluka, empat di antaranya mengalami luka berat. Luka-luka yang dialami polisi termasuk gigi patah, kemungkinan hidung patah, gegar otak, dan prolaps diskus.
Adapun 25 orang ditangkap dengan tuduhan gangguan kekerasan, penyerangan, dan pelanggaran lainnya.
Menteri Dalam Negeri Shabana Mahmood mengutuk kericuhan itu. Ia memastikan akan menghukum para tersangka.
“Siapa pun yang terlibat dalam kegiatan kriminal akan menghadapi hukuman berat,” ujarnya.