
Rumah produksi MYD Films menghadirkan film terbaru berjudul Dosa Terakhir, karya bergenre action drama kriminal dengan sentuhan thriller dan tragedi keluarga.
Film yang disutradarai oleh Seno Vegaz ini menghadirkan kolaborasi Willy Dozan dan Leon Dozan, ayah dan anak yang untuk pertama kalinya beradu akting dalam satu layar.
Dua Generasi Laga Indonesia
Dosa Terakhir menjadi simbol pertemuan dua generasi perfilman laga Tanah Air. Willy Dozan yang kembali menunjukkan kharismanya akan beradu akting dengan Leon Dozan, yang hadir sebagai penerus semangat sang ayah dengan pendekatan emosional yang lebih segar.
Kehadiran keduanya menciptakan dinamika kuat, memadukan aksi menegangkan dengan konflik batin serta cinta keluarga yang menyentuh.
Di balik adegan laga dan pertarungan, Dosa Terakhir menghadirkan lapisan cerita tentang penyesalan, pengampunan, dan harga dari sebuah cinta keluarga. Film ini tidak hanya menampilkan adu fisik, tetapi juga menghadirkan emosi yang dalam dan relevan.
“Willy Dozan adalah simbol dedikasi di dunia film laga. Leon mewarisi semangat itu, tapi dengan pendekatan emosional yang lebih dalam. Pertemuan mereka bukan sekadar ayah dan anak, tapi simbol dua era perfilman action Indonesia yang bersatu,” ungkap sutradara Seno Vegaz dalam keterangan resminya.

Selain itu, kehadiran sosok Supri FX turut memperkuat jajaran pemain dengan memerankan tokoh antagonis karismatik bernama Roki, pemimpin jaringan narkoba yang penuh intrik. Sosoknya menjadi sumber konflik utama yang menguji hubungan ayah dan anak di tengah usaha menebus masa lalu kelam.
Cerita film ini berpusat pada Rama (Willy Dozan), mantan pembunuh bayaran yang ingin meninggalkan dunia kelam demi hidup tenang bersama anak-anaknya. Namun, dosa lama tak mudah dihapus. Ketika Dali (Leon Dozan) terjebak dalam jaringan narkoba milik Roki (Supri FX), kehidupan mereka kembali diguncang.
Pertarungan besar pun dimulai, bukan hanya melawan musuh, tetapi juga melawan masa lalu dan rasa bersalah yang menghantui.
Syuting Singkat, Energi Total
Proses produksi Dosa Terakhir hanya berlangsung 10 hari di Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski singkat, energi tim produksi dan para pemain disebut luar biasa.
“Kami ingin membuktikan bahwa dengan disiplin dan visi kuat, film berkualitas bisa lahir dalam waktu singkat. Willy dan Leon sangat total, baik di adegan laga maupun drama,” tambah Seno.

Dosa Terakhir membawa pesan kuat bahwa setiap dosa menuntut balasan, dan pengampunan sejati datang bersama pengorbanan besar. Melalui perjalanan Rama dan Dali, film ini mengingatkan bahwa cinta dan penyesalan sering berjalan beriringan, dan tidak semua orang sempat menebus dosanya sebelum terlambat.
Film ini segera tayang di bioskop. Film yang menjadi aksi penebusan terakhir seorang ayah sekaligus warisan sinema laga Indonesia yang tak terlupakan.