
Lampung Geh, Lampung Selatan — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung kondisi infrastruktur di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan, Selasa (14/10).
Kedatangan AHY disambut meriah oleh siswa dengan yel-yel khas Sekolah Rakyat. Dalam kunjungan itu, AHY didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dan Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama.
Ia meninjau sejumlah fasilitas seperti ruang kelas, asrama siswa, hingga ruang guru, serta berdialog langsung dengan para pelajar.
“Saya bersama Wakil Gubernur Lampung, Ibu Jihan, dan Bupati Lampung Selatan, Pak Egi, berinteraksi langsung dengan siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas 32 Lampung Selatan yang datang dari berbagai kabupaten dan kota, ada 15 daerah se-Provinsi Lampung yang bersekolah di sini,” ujar AHY.

AHY mengapresiasi kondisi infrastruktur di sekolah rakyat di Lampung. Ia menilai fasilitas asrama dan ruang belajar sudah memadai untuk menunjang kenyamanan siswa.
“Bagus, tempat tidurnya model bang bed, satu kamar berempat, udara sirkulasinya baik, ada AC dan lemari loker. Meja belajar juga sudah tersedia, saya rasa ini akan menyemangati anak-anak belajar dengan baik,” katanya.
Menurutnya, program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan pemerataan pendidikan dan menekan angka kemiskinan.
“Kami serius mengawal agar fasilitas pendidikan, terutama bagi masyarakat kurang mampu, siap secara fisik dan fungsional. Ini strategi penting untuk memutus rantai kemiskinan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemprov Lampung telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen. Saat ini, sekolah yang ditinjau masih menggunakan fasilitas sementara milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung.
“Pembangunan ini masih transisi. Lahan sudah disiapkan, dan nanti sekolah permanen akan dilengkapi fasilitas olahraga serta sarana pembinaan karakter,” jelas AHY.

Ia juga menekankan, pentingnya keseimbangan antara akademik dan pembentukan karakter melalui kegiatan non akademik seperti olahraga, organisasi, dan kepemimpinan.
“Keseimbangan ini penting dalam masa remaja menuju dewasa. Bukan hanya kecerdasan intelektual, tapi juga pembentukan karakter,” ujarnya.
Terkait pembangunan sekolah permanen, AHY memastikan koordinasi lintas kementerian akan terus dilakukan.
“Kami berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk infrastruktur dan Kementerian Sosial sebagai domain utama program ini. Semangat kami adalah mengintegrasikan semua aspek pembangunan agar tidak berjalan sendiri-sendiri,” tegasnya.
AHY juga menegaskan, pemerintah akan mengawal percepatan pembangunan dengan perencanaan matang.
“Kita semangatnya percepatan, tapi tidak grasagrusu. Tanah harus clean and clear, dan pembangunan dilakukan sesuai tahapan,” pungkasnya. (Cha/Put)