
Presiden Prabowo akan meresmikan Sekolah Rakyat rintisan dan meletakkan batu pertama Sekolah Rakyat di gedung permanen tahun ini. Demikian disampaikan Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
“Sebentar lagi akan di-launching oleh beliau. Jadi nanti pada waktu peletakan batu pertama pembangunan sekolah permanen, kita meminta beliau meletakkan batu pertama. Jadi ada dua peresmian, satu sekolah permanen dan sekolah yang sudah dibuka, nanti akan diresmikan presiden,” kata Agus Jabo.
Ia mengatakan peresmian tersebut ditargetkan dapat diselenggarakan November 2025 di Jakarta. Adapun Sekolah Rakyat rintisan saat ini sudah dimulai di 165 titik.
“Di tahun ini sementara menggunakan gedung-gedung yang sudah existing, kita revitalisasi,” katanya.
Ia menceritakan Presiden Prabowo sempat sidak di salah satu Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan. Presiden Prabowo menyatakan senang dan menyebut hasilnya di luar ekspektasi.
“Begitu lihat kondisi sekolah, ketemu kepala sekolah dan siswa, beliau Bahagia sekali. Beliau tidak menduga kita bisa bangun sekolah tidak hanya 100 tapi 165,” katanya.
Presiden Prabowo berharap, lanjut Agus Jabo, Sekolah Rakyat rintisan jadi langkah awal pembangunan Sekolah Rakyat berikutnya. Sehingga, upaya Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan bisa terwujud.
Wamensos Agus Jabo mengatakan sekolah rintisan akan dibangun gedung permanennya tahun ini. Ia berharap Juli 2026, semua siswa Sekolah Rakyat rintisan dapt menempati sekolah permanen.
“Oktober ini kemungkinan kita sudah akan mulai di kurang lebih di 108 titik yang akan dibangun jadi sekolah baru dengan gedung baru,” katanya.
Ia mengatakan pembangunan gedung permanen tahap berikutnya akan menyesuaikan dengan usulan dari pemerintah daerah (pemda). Sebab, pemda yang mengusulkan lahan. Sehingga, 165 sekolah rintisan dapat memiliki sekolah baru yang permanen.
“Kita berkomunikasi terus dengan pemda dalam proses penyediaan lahan untuk menggantikan yang rintisan,” katanya.
Adapun soal anggaran pembangunannya, ia mengatakan akan bervariasi tergantung dengan luas lahan yang diusulkan pemda. Adapun rata-rata anggaran pembangunan Sekolah Rakyat permanen dan operasionalnya sekitar Rp200 miliar per sekolah.
“Itu yang kerjakan kementerian pekerjaan umum,” katanya.
Terkait anggaran Sekolah Rakyat rintisan, ia mengatakan masing-masing bidang dikerjakan tiap kementerian lainnya. Misalnya, revitalisasi gedung dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum, kurikulum dan guru ditangani Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan ada peran Kementerian Agama.
“Jadi ini libatkan banyak pihak, kalau dianggap berhasil, keberhasilannya bukan hanya Kemensos tapi semua kementerian yang terlibat di dalam pembangunannya,” katanya.