
Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai USD 500 juta atau sekitar Rp 8,28 triliun (kurs Rp 16.573 per dolar AS) untuk membantu Indonesia memperkuat daya saing ekonomi, mendorong pertumbuhan hijau, dan mempercepat perdagangan.
Dana ini merupakan bagian dari subprogram ketiga Program Daya Saing, Modernisasi Industri, dan Percepatan Perdagangan (CITA – Competitiveness, Industrial Modernization, and Trade Acceleration Program).
“Indonesia menargetkan menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045—sebuah tujuan yang menuntut pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan transformasi struktural,” ujar Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dalam keterangan resminya, Rabu (15/10).
“Melalui reformasi kebijakan dalam subprogram CITA, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi hijau dan berkelanjutan, mengurangi hambatan perdagangan, serta memperkuat peran usaha di daerah, termasuk yang dimiliki perempuan,” imbuhnya.
Program CITA berfokus pada penciptaan iklim investasi yang kondusif, penyederhanaan prosedur perdagangan, penguatan sektor industri hijau, serta peningkatan daya saing nasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Subprogram ketiga ini melanjutkan dua tahap sebelumnya yang disetujui pada Oktober 2021 dan September 2023.
Melalui CITA tahap 1 dan 2, ADB telah membantu pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19. Hasilnya antara lain peluncuran platform perizinan usaha daring, penerapan rencana logistik nasional untuk memperlancar perdagangan, dan sistem single window guna menyederhanakan prosedur ekspor-impor.

Tahap ketiga kini difokuskan pada peningkatan daya tarik investasi, penghapusan hambatan perdagangan, serta dukungan berkelanjutan bagi UMKM.
Langkah-langkah baru mencakup penerapan sistem perizinan otomatis berbasis daring, pemberian insentif pajak bagi industri kendaraan listrik, serta pembentukan program inkubator dan sensus nasional UMKM untuk memahami kebutuhan pelaku usaha kecil.
Indonesia juga memperkuat kesetaraan gender dan inklusi keuangan dengan menjadi negara kedua yang mengadopsi Women Entrepreneurs Finance Code, yang mendorong lembaga keuangan meningkatkan pembiayaan bagi usaha milik perempuan. Selain itu, pedoman pengadaan berkelanjutan diterbitkan untuk memperluas partisipasi UMKM dan bisnis perempuan.
Program CITA mendukung Visi Indonesia 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029, serta menjadi bagian penting dari Strategi Kemitraan Negara ADB 2025–2029 yang menitikberatkan pada peningkatan daya saing ekonomi.