
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menargetkan rangkaian atau Train Set (TS) Kereta Rel Listrik (KRL) buatan PT INKA (Persero) dapat dioperasikan mulai tahun ini. Saat ini rangkaian tersebut masih ada dalam proses pengujian.
Sebelumnya, mulai 30 Januari 2025 sampai dengan 22 Mei 2025 PT KCI sudah mendatangkan 8 TS yang tiba, 7 TS dari CRRC (China) dan 1 TS dari PT INKA.
“Dari INKA baru proses pengujian ya, sabar. Iya dong, tahun ini harus jalan (beroperasi). Semua harus jalan,” kata Direktur PT KCI Asdo Artriviyanto ditemui di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat pada Selasa (24/6).
Manager Public Relations Manager PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan menambahkan, saat ini rangkaian KRL buatan PT INKA masih harus menjalani uji endurance sejauh 4.000 km dan beberapa parameter tes lainnya yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Jika sebelumnya baru 1 TS dari INKA yang sudah diterima KCI, saat ini Leza juga menuturkan sudah ada 1 TS lainnya yang sudah datang. “Jadi di INKA ini sudah datang 2 TS datang ke sini, ada di Dipo. Sekarang lagi proses uji endurance dan parameter TS,” ujarnya.

Ke depan kedatangan TS baru baik dark CRRC maupun INKA juga diharapkan terus berlanjut. Dengan begitu, jumlah gerbong dalam satu TS bisa lebih banyak.
“Nanti ada tambah lagi dari, yang mudah-mudahan di tahun ini bisa lebih dari 10 ya. 11 dari CRRC yang dari China, terus nanti tambah lagi INKA yang mungkin pengembangannya juga kereta yang biasanya 1 Train Set 8 (gerbong), semua jadi 12,” ujar Leza.
Sebelumnya, pemenuhan sarana KRL dilakukan untuk penggantian rangkaian kereta yang akan memasuki masa konservasi atau penghentian operasional karena usia teknis kereta. KAI Commuter memesan sarana KRL baru sebanyak 27 TS atau total sebanyak 324 unit kereta atau gerbomg baik yang diproduksi di dalam negeri oleh PT INKA (Persero) maupun kereta yang di produksi melalui pabrikan di luar negeri.