
Sudah hampir dua pekan lebih militer Israel dan Iran masih saling menembakkan rudal. Bahkan, saat ini serangan itu semakin meluas ke wilayah strategis Israel seperti Tel Aviv dan Haifa. Amerika Serikat juga ikut membantu Israel yang membuat Iran semakin naik pitam.
Terbaru, Iran mengancam fasilitas militer AS di Timur Tengah. Bahkan pada Senin (23/6) malam, Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Doha, Qatar.

Berikut rangkuman peristiwa saling serang Iran da Israel yang dibantu AS:
Trump Incar Perubahan Rezim di Iran

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyentil isu perubahan rezim di Iran usai serangan militer AS terhadap tiga lokasi nuklir utama Iran.
Meski sejumlah pejabat pemerintah AS menegaskan tujuan operasi bukan untuk menggulingkan pemerintahan di Teheran, Trump menulis di media sosial soal kemungkinan pergantian kepemimpinan.
“Tidaklah tepat secara politis untuk menggunakan istilah ‘Perubahan Rezim’, tetapi jika rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat lagi, mengapa tidak ada perubahan rezim? MIGA!!!” tulis Trump di akun pribadinya, lapor Reuters, Minggu (22/6).
Pernyataan tersebut muncul di tengah upaya pejabat senior AS meyakinkan publik bahwa serangan tersebut merupakan tindakan terbatas. Di saat yang bersamaan, mereka juga meminta Iran tak membalas serangan.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan, “Misi ini bukan dan tidak akan pernah bertujuan mengubah rezim.”
Ia menyebut serangan sebagai operasi presisi untuk menargetkan program nuklir Iran.
Wakil Presiden JD Vance juga menyampaikan pesan serupa dalam wawancara dengan NBC.
“Kami tidak ingin memperpanjang ini. Kami ingin mengakhiri program nuklir mereka, lalu berbicara tentang penyelesaian jangka panjang,” kata Vance.
Menurutnya AS tak tertarik mengerahkan pasukan di darat.
Serangan Drone Israel Hantam Ambulans di Iran, Tiga Orang Tewas

Sebanyak tiga orang tewas akibat serangan Israel yang menghantam sebuah ambulans di Iran, pada Minggu (22/6).
Laporan itu disampaikan media Iran di hari yang sama. Saat ini peperangan kedua negara masuk hari ke-10.
“Ambulans sedang dalam perjalanan untuk memindahkan seorang pasien rusak parah akibat serangan pesawat nirawak,” kantor berita ISNA, seperti dikutip dari AFP.
ISNA menyebut keterangan itu mereka kutip dari Gubernur Najafabad, Hamidreza Mohammadi Fesharaki.
“Semua penumpang ambulans termasuk pengemudi, pasien, dan pendamping pasien tewas,” jelas dia.
Dia kemudian menambahkan, serangan drone Israel tak cuma menghantam ambulans sejumlah mobil terimbas serangan itu.
“Dampak pesawat nirawak menyebabkan ambulans keluar jalur dan bertabrakan dengan kendaraan yang lewat,” sambung dia.
Balas Dendam, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah. Rencana itu merupakan balasan serangan ke 3 situs nuklir di negara itu.
Penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, mengatakan pihaknya mempertimbangkan menyerang pangkalan militer yang digunakan pasukan AS di Timur Tengah.
“Setiap negara di wilayah atau di mana saja yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah oleh pasukan bersenjata kami,” katanya dalam keterangan yang diberitakan kantor berita IRNA, dikutip dari AFP, Senin (23/6).
“Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menghadapi konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki,” lanjutnya.
Iran Gantung Mati 2 Orang Mata-Mata Israel, 3 Lainnya Ditangkap

Pengadilan Iran mengeksekusi dua pria dalam dua hari terakhir yang dihukum karena bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang telah berlangsung selama hampir dua pekan.
Pada Senin (23/6), Mohammad-Amin Mahdavi Shayesteh digantung setelah dinyatakan bersalah melakukan kerja sama intelijen dengan Israel.
“Eksekusi dilakukan pagi ini,” kata pernyataan pengadilan, lapor AFP.
Sehari sebelumnya, Minggu (22/6), pengadilan juga mengeksekusi Majid Mosayebi atas tuduhan serupa. Ia divonis karena mencoba menyampaikan informasi sensitif kepada Mossad.
“Majid Mosayebi digantung pagi ini setelah menjalani seluruh proses prosedur pidana dan setelah hukumannya dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung,” tulis media resmi pengadilan, Mizan Online.
Sempat Dilaporkan Tewas, Penasihat Kepercayaan Khamenei Rupanya Masih Hidup

Ali Shamkhani, penasihat dekat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sempat dilaporkan tewas di hari pertama serangan Israel ke Iran. Namun, belakangan Ali Shamkhani dilaporkan masih hidup.
Dikutip dari CNN, Senin (23/6), kematian Ali Shamkhani tak hanya dilaporkan oleh media Israel, tapi juga oleh media pemerintah Iran pada 13 Juni.
Namun, media Iran termasuk media pemerintah seperti IRNA, Tasnim, dan Fars mengoreksi pemberitaannya, menyatakan Shamkhani tidak tewas. Shamkhani dilaporkan terluka parah dan dirawat di rumah sakit. Meski demikian, dia dilaporkan dalam kondisi stabil. Belum ada foto resmi yang dirilis terkait keadaannya saat ini.
Shamkhani tampak ‘bangkit dari kematian’ ketika mengunggah tulisan di X dalam bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Rusia, bahasa Mandarin, dan bahasa Ibrani.
“Sudah jadi takdir saya selamat meski terluka — saya tetap jadi alasan kebencian musuh. Saya mengorbankan diri saya ratusan kali untuk Iran. Melawan negara yang penuh harapan adalah permainan yang berakhir abu bagi para musuhnya. Kemenangan, yang diterangi oleh senyum para martir, semakin dekat,” kata Shamkhani dalam tulisannya pada Sabtu (21/6).
AS Serang Iran: Kuwait Aktifkan Rencana Darurat, Siapkan Tempat Penampungan
Eskalasi di Timur Tengah semakin meningkat menyusul serangan AS ke Iran sebagai bentuk sokongan kepada sekutu dekatnya, Israel.
Kuwait — dalam hal ini Kementerian Keuangan — mengantisipasi gejolak itu dengan mengaktifkan rencana darurat dan mempersiapkan tempat-tempat penampungan (shelter) sehingga operasional kementerian tetap berjalan.
“Kementerian Keuangan mengaktifkan rencana darurat dan meningkatkan kesiapan untuk memastikan efisiensi kinerja dalam keadaan darurat,” ungkap Kemenkeu Kuwait dalam pernyataan tertulis di akunnya, Senin (23/6).
Kuwait adalah negara kecil nan makmur, dikenal sebagai negara kaya minyak. Negara ini berbatasan dengan Irak, Arab Saudi, dan Teluk Persia.
Adapun rencana darurat yang diaktifkan Kemenkeu Kuwait berisi tiga poin:
-
Mempersiapkan tempat penampungan di gedung-gedung kementerian.
-
Mengalokasikan gudang cadangan untuk digunakan saat dibutuhkan.
-
Memungkinkan pekerjaan jarak jauh dalam lingkungan elektronik yang aman.
Bela Serangan AS, Australia Sebut Serangan ke Iran sebagai Langkah Pencegahan
Serangan Amerika Serikat ke Iran mendapat dukungan dari Australia. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
“Dunia sudah lama sepakat bahwa Iran tidak bisa diperbolehkan memiliki senjata nuklir dan kami mendukung tindakan untuk mencegah itu,” kata Albanese kepada wartawan di Canberra, Senin (23/6), dikutip dari Reuters.
Albanese mengatakan informasinya sudah jelas bahwa Iran telah memperkaya uranium hingga 60%.
“Dan tidak ada penjelasan lainnya untuk mencapai 60% selain terlibat dalam program yang tidak terkait dengan tenaga nuklir sipil,” katanya.
Iran Kecam Trump: Sang Penjudi Mulai Perang Ini, Tapi Kami yang Akan Akhiri!

Iran melontarkan peringatan keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, buntut serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu (22/6).
Dalam pernyataan terbuka pada Senin (23/6), juru bicara markas besar militer pusat Iran Khatam al-Anbiya, Ebrahim Zolfaqari, menyebut Trump sebagai “penjudi” dan menegaskan negaranya akan menjadi pihak yang mengakhiri konflik.
“Tuan Trump, sang penjudi, Anda mungkin memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” ujar Zolfaqari dalam bahasa Inggris melalui sebuah video yang dirilis militer Iran, mengutip Reuters.
Iran Serang Pangkalan Militer AS di Doha Qatar

Militer Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di al-Udeid di Qatar pada Senin (24/6) malam. Serangan balasan atas respons hancurnya tiga fasilitas nuklir Iran yang dibom AS.
Dilansir Al-Arabiya News, serangan rudal itu dinamai ‘menghancurkan dan kuat. Qatar mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya berhak untuk merespons secara langsung dan sesuai dengan hukum internasional setelah Iran menargetkan pangkalan militer AS al-Udeid di Doha.