BerandaPertamina NRE dan LONGi...

Pertamina NRE dan LONGi Bangun Pabrik Proyek Manufaktur Modul Panel Surya di RI

PNRE dan  LONGi Green Technology Co., Ltd meluncurkan proyek strategis pembangunan fasilitas manufaktur panel Surya (Photovoltaic/PV) di Indonesia, Senin (23/6/2025). Foto: PNRE
PNRE dan LONGi Green Technology Co., Ltd meluncurkan proyek strategis pembangunan fasilitas manufaktur panel Surya (Photovoltaic/PV) di Indonesia, Senin (23/6/2025). Foto: PNRE

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan LONGi Green Technology Co., Ltd., resmi meluncurkan proyek strategis pembangunan fasilitas manufaktur panel Surya (Photovoltaic/PV) di Indonesia. Fasilitas ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,4 GW per tahun, dan akan menggunakan teknologi terbaru dari LONGi sebagai pemimpin global dalam manufaktur solar PV, Hybrid Passivated Back Contact (HPBC) 2.0 tipe N yang dapat menghasilkan modul surya berdaya efisiensi tinggi.

Lokasi proyek solar PV berada di Deltamas, Jawa Barat, merupakan wilayah strategis yang memudahkan distribusi dan rantai pasok dalam proses produksinya. Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat menyerap tenaga lokal dan juga meningkatkan perekonomian nasional.

Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani mengatakan proyek strategis ini akan sangat mendukung proses transisi energi di Indonesia, yang memang menargetkan bauran energi hingga 34,3 persen hingga 2034. Dia berharap proyek ini dapat berjalan lancar sehingga dapat mendukung RUPTL dengan target tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW).

“Dari target tersebut, 61% atau 42,6 GW berasal dari pembangkit EBT,” terang Enia dalam keterangan resmi, Selasa (24/6).

Ilustrasi Panel Surya. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Panel Surya. Foto: Shutterstock

Dalam sambutannya pada acara Project Launching Solar PV Manufacturing, Di Delta Mas Bekasi Jawa Barat, Senin (23/6), Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM, Edy Junaedi, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi dari LONGi dan Pertamina NRE yang tidak hanya meningkatkan kapabilitas manufaktur Indonesia, tetapi juga dalam mengintegrasikan Indonesia ke dalam rantai pasok global dalam industri energi baru terbarukan.

“Hal ini akan memperkuat dan meningkatkan kolaborasi kedua negara dalam mempercepat transisi energi,” ujar Edy.

Menurut data Kementerian Perindustrian kemampuan produksi panel surya dalam negeri saat ini baru sebesar 1.6 GWp per tahun, sehingga dengan proyek ini akan meningkatkan kemampuan produksi nasional hingga 3 GWp agar nantinya dapat mendukung penambahan PLTS sesuai target pemerintah sebesar 300-400 GWp di tahun 2060.

Sementara itu, John Anis, CEO Pertamina NRE menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam transisi energi di Indonesia. “Dengan membangun kapasitas manufaktur lokal, kami ingin memperkuat rantai pasok solar PV dalam negeri, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan lapangan kerja hijau yang berkeahlian tinggi,” tambah John.

Menurut VP Longi Global, Dennis She, kerja sama ini merupakan peluang bagi Longi dalam mengembangkan bisnis dalam industri energi di Asia Tenggara. “Dengan kerja sama ini kami harap bisa terus mendukung target transisi energi di Indonesia dengan saling berbagi pengetahuan dan teknologi dalam industri solar pv,”ujar Dennis

Pemerintah Indonesia telah memiliki peta jalan tentang potensi peningkatan permintaan solar PV hingga tahun 2035, sehingga proyek ini dinilai sangat potensial dan akan mendukung realisasi pengembangan proyek PLTS dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) “terhijau”, mendukung pengembangan industri supply chain seperti solar cell serta mendukung pengembangan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) ke depannya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, langkah Pertamina NRE dalam mendorong pengembangan energi transisi merupakan upaya proaktif Pertamina dalam mendukung target swasembada energi dan net zero emission (NZE) Pemerintah. “Sejalan dengan program Pertamina sebagai pemimpin energi transisi, Pertamina berharap proyek pembangunan fasilitas manufaktur panel surya ini dapat memperkuat ekosistem energi transisi di Indonesia,” jelas Fadjar.

Proyek strategis ini merupakan langkah Pertamina NRE untuk terus mendukung visi pemerintah untuk Net Zero Emission 2060 dengan bisnis hijau dan berkelanjutan serta terus menjaga Asta Cita Presiden Prabowo guna mencapai kedaulatan energi di Indonesia.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

ASN Padang Dituntut Kompeten Terhadap Digitalisasi

Di visi dan misi Wali Kota Padang, terdapat program unggulan Padang...

Lima Kabupaten di Kalteng Diprediksi Peningkatan Curah Hujan dan Banjir

Selain penyiapan teknis, BPBD juga memperkuat edukasi masyarakat melalui program Desa...

2.039 Kios Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Kerugian Petani Capai Rp600 Miliar

Berdasarkan penyelidikan Kementan, para distributor dan pengecer nakal itu menaikkan harga...

Pemeriksaan Pajak Kendaraan dan Edukasi Keselamatan, Polres Natuna Turun ke Jalan

Petugas tidak hanya melakukan pemeriksaan terhadap pajak kendaraan roda dua (R2)...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

ASN Padang Dituntut Kompeten Terhadap Digitalisasi

Di visi dan misi Wali Kota Padang, terdapat program unggulan Padang Amanah. Salah satunya berkaitan dengan tata kelola berbasis digital. 

Lima Kabupaten di Kalteng Diprediksi Peningkatan Curah Hujan dan Banjir

Selain penyiapan teknis, BPBD juga memperkuat edukasi masyarakat melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana).

2.039 Kios Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Kerugian Petani Capai Rp600 Miliar

Berdasarkan penyelidikan Kementan, para distributor dan pengecer nakal itu menaikkan harga hingga Rp20.800 per sak urea dan Rp20.950 per sak NPK. 

Pemeriksaan Pajak Kendaraan dan Edukasi Keselamatan, Polres Natuna Turun ke Jalan

Petugas tidak hanya melakukan pemeriksaan terhadap pajak kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4), tetapi juga membagikan brosur edukatif mengenai keselamatan berlalu lintas.

Legislator: Kawal Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran

Indonesia tidak kekurangan pupuk secara nasional. Pasalnya, kapasitas produksi nasional mencapai hampir 14 juta ton per tahun.

Roadmap Industri Pergadaian Diharapkan Lindungi Masyarakat dari Gadai Ilegal

Saat ini masih terdapat gadai-gadai ilegal di berbagai tempat. Bahkan di satu kota, gadai ilegal berdiri kira-kira dua blok jaraknya dari kantor OJK.

Pemerintah Setop Program BSU 2025

Pemerintah telah menyalurkan BSU sebesar Rp600 ribu kepada pekerja untuk periode Juni dan Juli 2025.

Menaker Tegaskan Program Magang Hanya Untuk Fresh Graduate 1 Tahun

Bagi lulusan yang telah menyelesaikan studi lebih dari satu tahun, pemerintah mendorong mereka untuk memanfaatkan platform Karirhub yang disediakan Kemnaker dalam mencari pekerjaan tetap.

Blackmores Ajak Ibu Indonesia Penuhi Nutrisi Optimal Selama Masa Kehamilan

Blackmores meyakini setiap ibu berhak mendapatkan nutrisi terbaik untuk dirinya dan buah hatinya.

Ketujuh Kalinya, Aice Raih Top Brand Award & Top Brand for Kids

Kesuksesan Aice tidak hanya diukur dari penghargaan, tetapi juga dari kemampuannya menjawab kebutuhan konsumen di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga keluarga.

Netanyahu Batal Hadir di KTT Gaza: Ditolak Sejumlah Partisipan?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendadak membatalkan kehadirannya di KTT Gaza, yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10). Sumber AFP menyebut, Netanyahu sengaja membatalkan kunjungan itu ketika mengetahui ada kemungkinan, sejumlah pemimpin negara yang tak mengakui Israel menolak keras bertemu dengannya. Sebetulnya, Netanyahu bersedia hadir ke...

Azarine Sabet Sunscreen Halal Terbaik 2025

Produk sunscreen Azarine yang meraih penghargaan dinilai unggul berkat performa perlindungan yang optimal serta kepatuhan terhadap standar keamanan dan sertifikasi halal.