
Seorang YouTuber berhasil menciptakan senjata laser genggam terkuat di dunia. Senjata ini mampu menembus bahan sekelas titanium.
“Batas daya untuk laser pointer adalah 5 miliwatt. Yah, saya pikir akan lucu jika membuat laser pointer yang 50.000 kali lebih kuat dari itu,” ujar Drake Anthony, yang dikenal dengan nama “styropyro” di YouTube.
“Saya telah memamerkan banyak laser portabel yang luar biasa di channel ini, tapi sejauh ini, tidak ada yang mendekati kekuatan [laser portabel] kali ini. Bahkan laser terkuat saya, yang memecahkan rekor dunia saat saya membuatnya, kekuatannya tidak sampai setengah dari level [laser] ini.”
Anthony menyebut laser yang dia buat sebelumnya dirancang dengan sangat buruk. Sekarang dia mencoba membuat yang baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi selama lima tahun terakhir. Untuk melakukannya, dia membeli senjata radar lama dari eBay.
Dengan daya 250 watt, laser ini melampaui ambang batas bahaya laser tertinggi sebanyak 500 kali lipat.”– Drake Anthony –
“Itu artinya, hanya 0,2 persen dari daya laser sudah dianggap sebagai bahaya kebutaan instan, serta bahaya kebakaran. Luminositas laser ini juga sangat mengesankan, memiliki kecerahan lebih dari empat kali lipat dari laser 100 watt yang saya miliki, karena laser ini berwarna biru langit yang lebih cerah.”
Di akun YouTube-nya, Anthony memamerkan kekuatan laser genggam tersebut dengan memotong kawat tembaga, melubangi titanium, dan mengubah bubuk alumina yang dicampur dengan kromium oksida menjadi batu rubi.
Jadi, apa sebenarnya laser yang dipamerkan Anthony? Seperti namanya “Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation”, pada dasarnya laser tersebut adalah cahaya yang diperkuat.
“Laser tercipta saat elektron dalam atom dalam material optik seperti kaca, kristal, atau gas menyerap energi dari arus listrik atau cahaya. Energi ekstra itu ‘membangkitkan’ elektron agar bergerak dari orbit berenergi rendah ke orbit berenergi tinggi di sekitar inti atom,” jelas National Ignition Facility & Photon Science (NIF) sebagaimana dikutip IFL Science.
Ketika elektron kembali ke keadaan dasar, mereka memancarkan foton dengan energi yang sama dengan energi yang diserap.
“Setiap orbital memiliki energi spesifik yang terkait dengannya. Agar elektron dapat didorong ke orbital dengan energi yang lebih tinggi, ia harus mengatasi perbedaan energi antara orbital tempat elektron berada dan orbital tempat elektron tersebut akan dituju,” papar NASA.
“Ini berarti bahwa elektron harus menyerap foton yang mengandung jumlah energi tersebut, atau mengambil jumlah energi tersebut dari partikel lain dalam tabrakan.”
Sementara cahaya dari perangkat biasa, seperti bola lampu, memancarkan campuran gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang berbeda, dan ini tidak terjadi pada laser.
“Dalam sinar laser, gelombang cahaya bersifat ‘koheren’, yang berarti sinar foton bergerak ke arah yang sama pada panjang gelombang yang sama. Hal ini dicapai dengan mengirimkan elektron berenergi melalui ‘media penguat’ optik seperti bahan padat seperti kaca, atau gas,” tambah NIF.
Di demo selanjutnya, Anthony melelehkan tungsten, logam dengan titik leleh 3.422 derajat Celcius, titik leleh tertinggi dari semua logam, dan membakar berlian. So, mau coba bikin di rumah? Sebaiknya tidak dilakukan karena ini sangat berbahaya.