
Perplexity AI, perusahaan rintisan (startup) di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), tengah menjadi incaran raksasa teknologi, terutama Samsung dan Apple. Samsung ingin berinvestasi, sedangkan Apple mau mengakuisisinya.
Mereka adalah pengembang Perplexity, sebuah mesin pencari web berbasis AI yang menggunakan Large Language Model (LLM) untuk memproses kueri dan mensintetis respons berdasarkan hasil pencarian web. Dengan pendekatan percakapan, Perplexity memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dan menerima jawaban dengan kutipan sumber dari internet.
Startup ini dibangun oleh Aravind Srinivas, Denis Yarats, Johnny Ho, dan Andy Konwinski, berdiri sejak 2022 lalu.
Samsung Mau Investasi Perplexity AI, Integrasi Fitur AI ke Perangkat Galaxy
Samsung dikabarkan tengah dalam tahap akhir negosiasi untuk menjalin kemitraan besar dengan startup Perplexity AI. Kesepakatan ini mencakup investasi strategis dan integrasi teknologi Perplexity ke dalam jajaran perangkat Samsung, termasuk kemungkinan menggantikan ketergantungan pada layanan Google.
Menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, Samsung berencana memuat aplikasi dan asisten Perplexity secara bawaan pada perangkat terbarunya. Mesin pencari berbasis AI ini juga akan diintegrasikan ke dalam browser web Samsung, serta dijajaki untuk disematkan ke dalam asisten virtual Bixby.

Langkah ini dinilai sebagai strategi Samsung untuk memperluas ekosistem AI-nya dan mengurangi dominasi Google di perangkatnya. Di sisi lain, bagi Perplexity, ini akan menjadi kemitraan mobile terbesar mereka sejauh ini, setelah mengumumkan kerja sama dengan Motorola.
Samsung disebut akan menjadi investor terbesar dalam putaran pendanaan baru Perplexity senilai 500 juta dolar AS, yang menempatkan valuasi startup tersebut pada angka fantastis 14 miliar dolar AS.
Perwakilan Samsung dan Perplexity menolak memberikan komentar resmi terkait laporan ini.
Apple Mau Akuisisi Perplexity AI, Kurangi Ketergantungan Google
Rencana Samsung bisa saja dijegal oleh Apple. Pencipta iPhone itu dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk mengakuisisi Perplexity AI dalam upaya memperkuat posisinya di sektor pencarian berbasis AI dan mengurangi ketergantungan terhadap Google.
Laporan dari sumber internal yang mengetahui diskusi tersebut menyebutkan Adrian Perica, Vice President Corporate Development Apple, telah membahas kemungkinan akuisisi Perplexity bersama Eddy Cue, Senior Vice President Services Apple, serta sejumlah eksekutif AI teratas perusahaan. Pembicaraan ini masih tahap awal dan belum sampai tahap penawaran resmi kepada pihak manajemen Perplexity.

Langkah ini dinilai sebagai respons strategis terhadap potensi berakhirnya kemitraan Apple dengan Google, yang selama ini menjadikannya sebagai mesin bawaan di perangkat Apple. Kesepakatan bernilai sekitar 20 miliar dolar AS per tahun tersebut kini berada di bawah pengawasan regulator antimonopoli AS.
Belum diketahui berapa nominal yang disiapkan Apple untuk mengakuisisi Perplexity. Saat ini, akuisisi Beats senilai 3 miliar dolar AS pada 2014 menjadi pembelian terbesar sepanjang sejarah Apple.
Apple enggan berkomentar soal tawaran tersebut, sementara manajemen Perplexity membantah adanya pembicaraan akuisisi dari Apple.
“Kami tidak memiliki pengetahuan tentang diskusi M&A (merger dan akuisisi) saat ini atau masa depan yang melibatkan Perplexity,” kata startup Perplexity AI dalam pernyataan resmi, mengutip Bloomberg.