BerandaAhli Hukum Sarankan Jokowi...

Ahli Hukum Sarankan Jokowi Dihadirkan di Sidang Kasus Gula Tom Lembong

Menteri Perdagangan (Mendag) RI 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, jelang sidang kasus dugaan importasi gula, yang menjeratnya sebagai terdakwa, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/6/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Menteri Perdagangan (Mendag) RI 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, jelang sidang kasus dugaan importasi gula, yang menjeratnya sebagai terdakwa, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/6/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Ahli hukum administrasi negara dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Wiryawan Chandra, menyatakan bahwa Presiden ke-7 RI Jokowi seharusnya dihadirkan dalam sidang kasus dugaan korupsi importasi gula.

Menurut Wiryawan, kehadiran Jokowi penting untuk memperjelas siapa pemberi perintah dalam pemenuhan stok gula nasional. Hal itu disampaikan Wiryawan saat bersaksi secara virtual dalam sidang terdakwa mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (23/6).

Pernyataan ini bermula ketika kuasa hukum Tom, Zaid Mushafi, menyinggung adanya arahan Presiden kepada Induk Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (INKOPPOL) untuk memenuhi stok gula di tengah harga yang melonjak.

“Fakta persidangan salah satu keterangan saksi menyatakan bahwa dari INKOPPOL itu ada arahan dari Presiden Pak, untuk membantu proses pemenuhan gula, pembentukan stok gula untuk masyarakat karena stok menipis, harga melonjak. Ada lah terbit perintah Presiden Pak. Pertanyaan saya Pak, apakah Menteri bisa melawan perintah Presiden, Pak?” tanya Zaid.

“Presiden saat itu Pak, 2015/2016 Pak,” imbuhnya.

Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi menyampaikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3) Foto: Dok. kumparan
Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi menyampaikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3) Foto: Dok. kumparan

Menanggapi hal itu, Wiryawan mengatakan bahwa apabila benar ada arahan dari Presiden dan Menteri hanya menjalankan perintah tersebut, maka sebaiknya ada bukti resmi atau kehadiran Presiden sendiri di persidangan untuk memberikan keterangan langsung.

“Kalau memang ada arahan Presiden dan Menteri melaksanakan tugas, perintah arahan Presiden. Maka sebaiknya ada bukti, bahwa memang Presiden membuat arahan, apakah mungkin ada nota dinas dan seterusnya. Kalau tidak, sebaiknya Presiden dihadirkan pak, untuk memberikan keterangan di sini bahwa memang dia memberikan arahan. Itu lebih clear, lebih objektif dan juga nanti akan jelas pertanggung jawabannya. Demikian, Pak,” kata Wiryawan.

Wiryawan juga menegaskan pentingnya tanggung jawab dari pejabat pemberi tugas dalam sistem pemerintahan. Wiryawan menyebut Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Presiden tetap memegang tanggung jawab utama atas setiap penugasan yang diberikan.

“Seorang pejabat apalagi dia seorang pimpinan pemerintahan, Presiden, dia bertanggung jawab atas setiap tindakan maupun perintah yang dilakukan. Seorang pejabat, pimpinan yang baik dia tentu akan bertanggung jawab atas penugasan yang dilakukan. Nah kalau seorang bawahan, Menteri misalnya, sudah melaksanakan perintah dan tercapai tujuan,” jelasnya.

“Maka di sini, tentu saja Menteri ini kan memberikan kontribusi pada prestasi pemerintahan. Nah, dalam konteks seperti ini, Presiden tetap dalam lingkup yang harus bertanggung jawab sebagai kepala pemerintahan, sebagai satu-satunya pemimpin pemerintahan, di dalam sistem presidential kita ini. Demikian, Pak,” lanjut Wiryawan.

Ilustrasi gula pasir. Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ilustrasi gula pasir. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Zaid kemudian bertanya lebih lanjut soal posisi hukum seorang Menteri jika perintah yang ia jalankan dipermasalahkan satu dekade kemudian. Wiryawan menilai, dalam kerangka hukum administrasi, tanggung jawab utama tetap berada pada pemberi perintah.

“Ketika ada seorang Menteri Pak, setelah melaksanakan perintah Presiden, perintahnya berhasil, harga gula teratasi, stok gula teratasi, 10 tahun kemudian dia dipermasalahkan secara pidana, apa sudut pandang hukum administrasi negara Pak terhadap kondisi tersebut Pak? Apakah ini yang dimaksud kriminalisasi atau seperti apa Pak?” tanya Zaid.

“Jadi begini, dalam hukum administrasi, seseorang yang melaksanakan perintah, dia tidak bertanggung jawab secara mandiri,” jawab Wiryawan.

“Maka pertanggung jawaban utama dari perintah itu adalah si pemberi perintah, si penerima perintah dan melaksanakan dalam batas yang ditentukan dalam pra pelaksanaan tugas itu, dia hanya bertanggung jawab secara sekunder. Si pertanggung jawab primer adalah pemberi perintah. Maka untuk clear-nya sebenernya pemberi perintah dihadirkan Pak,” tutupnya.

Belum ada keterangan dari Jokowi mengenai hal tersebut maupun penyebutan namanya di persidangan.

Kasus Tom Lembong

Dalam perkara ini, Tom Lembong telah didakwa melakukan korupsi importasi gula. Perbuatan itu disebut turut merugikan negara hingga Rp 578,1 miliar.

Tom Lembong didakwa bersama-sama dengan Charles Sitorus selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Serta Tony Wijaya Ng (Direktur Utama PT Angels Products), Then Surianto Eka Prasetyo (Direktur PT Makassar Tene), Hansen Setiawan (Direktur Utama PT Sentra Usahatama Jaya), Indra Suryaningrat (Direktur Utama PT Medan Sugar Industry), Eka Sapanca (Direktur Utama PT Permata Dunia Sukses Utama), Wisnu Hendraningrat (Presiden Direktur PT Andalan Furnindo), Hendrogiarto W. Tiwow (Direktur PT Duta Sugar International), Hans Falita Hutama (Direktur Utama PT Berkah Manis Makmur), serta Ali Sandjaja Boedidarmo (Direktur Utama PT Kebun Temu Mas).

Menurut jaksa, Tom Lembong menerbitkan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) tanpa didasarkan rapat koordinasi dan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.

Persetujuan impor itu diberikan kepada sepuluh perusahaan gula swasta, yakni PT Angels Products, PT Makassar Tene, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Medan Sugar Industry, PT Permata Dunia Sukses Utama, PT Andalan Furnindo, PT Duta Sugar International, PT Berkah Manis Makmur, PT Kebun Tebu Mas, dan PT Dharmapala Usaha Sukses.

Jaksa menyebut total ada 21 surat persetujuan impor GKM yang dikeluarkan oleh Tom Lembong kepada perusahaan-perusahaan tersebut.

Izin itu disebut menyebabkan kemahalan harga yang dibayarkan PT PPI dalam pengadaan Gula Kristal Putih (GKP) untuk penugasan stabilisasi harga/operasi pasar. Selain itu, menyebabkan kekurangan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

Kedua hal tersebut telah merugikan negara senilai Rp 515 miliar. Angka ini menjadi bagian kerugian negara yang berdasarkan audit nilainya mencapai Rp 578,1 miliar.

Selain itu, Tom juga disebut memberikan izin kepada PT Angels Products untuk mengimpor GKM dan mengolahnya menjadi GKP. Padahal, saat itu stok GKP dalam negeri mencukupi.

Kemudian, Tom Lembong juga disebut tidak mengendalikan distribusi gula tersebut. Di mana, distribusi gula itu seharusnya dilakukan melalui operasi pasar.

Ada 10 pihak yang mendapat keuntungan dari perbuatan tersebut. Mereka adalah:

  • Tony Wijaya melalui PT Angels Products;

  • Then Suranto Eka Prasetyo melalui PT Makassar Tene;

  • Hansen Setiawan melalui PT Sentra Usahatama Jaya;

  • Indra Suryaningrat melalui PT Medan Sugar Industry;

  • Eka Sapanca melalui PT Permata Dunia Sukses Utamal;

  • Wisnu Hendraningrat melalui PT Andalan Furnindo;

  • Hendrogiarto A. Tiwow melalui PT Duta Sugar International;

  • Hans Falita Hutama mealui PT Berkah Manis Makmur;

  • Ali Sandjaja Boedidarmo melalui PT Kebun Tebu Mas, dan

  • Ramakrishna Prasad Venkatesha Murthy melalui PT Dharmapala Usaha Sukses.

Atas perbuatannya, Tom Lembong didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Namun di sisi lain, Kuasa Hukum Tom Lembong, Ari Yusuf, menyatakan keberatan atas dakwaan jaksa.

“Bahkan dalam dakwaan, terdakwa Thomas Trikasih Lembong dipaksa untuk bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang lain,” kata Ari Yusuf saat membacakan nota keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/3).

“Hal ini menunjukkan jaksa penuntut umum sesungguhnya telah error in persona dalam perkara ini,” imbuhnya.

Ari menyebut, kasus korupsi yang menjerat kliennya sebagai tersangka terkesan dipaksakan oleh Kejaksaan Agung.

“Kasus ini jelas-jelas dipaksakan untuk menjerat terdakwa secara sewenang-wenang karena pasal-pasal dalam undang-undang yang dituduhkan untuk menjerat terdakwa tidak ada sama sekali yang terkait dengan Undang-Undang Tipikor, sebagaimana lex specialis,” ungkapnya.

“Tetapi, terkait dengan undang-undang yang lain yang bukan menjadi kompetensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi untuk mengadilinya,” beber dia.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Stimulasi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Anak membutuhkan waktu bergerak setidaknya tiga jam sehari untuk mengeksplorasi fungsi...

Reaksi Warga Soal Permintaan Pulang Pekerja Migran Ilegal Asal Sulut di Kamboja

MANADO - Kembali viral, video warga asal Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara...

Wales vs Belgia, Dua Gol Penalti Kevin De Bruyne Pastikan Kemenangan De Rode Duivels

Kevin De Bruyne mencetak dua gol dari titik penalti saat timnas Belgia...

5 Fakta Kunci Perang Gaza: Dari Serangan Hamas hingga Gencatan Senjata Trump

Berikut lima poin penting yang merangkum perjalanan konflik antara Israel dan...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Stimulasi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Anak membutuhkan waktu bergerak setidaknya tiga jam sehari untuk mengeksplorasi fungsi sistem indra dan meningkatkan kemampuannya.

Reaksi Warga Soal Permintaan Pulang Pekerja Migran Ilegal Asal Sulut di Kamboja

MANADO - Kembali viral, video warga asal Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) yang meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan mereka, karena mengaku terjebak di Kamboja. Mereka mengaku dianiaya dan diperlakukan tidak manusiawi. Dalam video yang beredar, ada sembilan orang yang berdiri menghadap kamera. Ada satu orang lagi terekam, tapi...

Wales vs Belgia, Dua Gol Penalti Kevin De Bruyne Pastikan Kemenangan De Rode Duivels

Kevin De Bruyne mencetak dua gol dari titik penalti saat timnas Belgia memperkuat asa mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dengan kemenangan krusial 4-2 atas timnas Wales.

5 Fakta Kunci Perang Gaza: Dari Serangan Hamas hingga Gencatan Senjata Trump

Berikut lima poin penting yang merangkum perjalanan konflik antara Israel dan Hamas sejak 2023 hingga 2025.

SPPG di Sleman Setop Salurkan MBG Imbas Duit dari BGN Belum Cair

Unit SPPG di Sleman berhenti operasional sementara akibat dana dari BGN belum dicairkan. Pihak pengelola buka suara.

Ketika Kampus Mencari Jiwanya

DALAM beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan tinggi Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan mutu.

Trump Umumkan “Trump Peace Agreement” untuk Akhiri Konflik Timur Tengah

Donald Trump menandatangani “Trump Peace Agreement” bersama para pemimpin Mesir, Qatar, dan Turki, sebagai langkah menuju perdamaian permanen.

SMP Negeri di Pegunungan Papua Dibakar, KKB vs TNI-Polri Saling Tembak

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar gedung sekolah SMP Negeri Kiwirok di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (13/10).

Ukraina vs Azerbaijan, Menang, Zhovto-Blakytni Buka Peluang ke Piala Dunia 2026

Timnas Ukraina meraih kemenangan kedua di kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah pertandingan sengit melawan timnas Azerbaijan, yang berakhir dengan skor 2-1, Selasa (14/10). 

Waktu yang Memuliakan Guru

KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah beberapa waktu lalu merilis Permendikdasmen 11/2025 yang merelaksasi alokasi jam mengajar guru

Populer: PIK 2 Dihapus dari Daftar PSN Prabowo; Kata Purbaya soal China vs Trump

Keputusan pemerintah menghapus proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi berita populer di kumparanBISNIS, Senin (13/10). Kabar ini membuat saham-saham milik pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan anjlok. Selain itu ada juga komentar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal Amerika Serikat...

Koperasi Merah Putih di Manado: Sudah 87 Dibentuk, Baru 5 yang Beroperasi

MANADO - Sebanyak 87 Koperasi Merah Putih telah dibentuk di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Namun, baru lima koperasi saja yang telah beroperasi, sementara 82 lainnya belum melakukan aktivitas. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Manado, Toni Mamahit. Menurutnya, kelima koperasi...