
Meningkatnya kasus kriminalitas di Palembang belakangan ini mulai meresahkan wisatawan. Sejumlah pengunjung, terutama yang datang ke kawasan ikonik Benteng Kuto Besak (BKB), mengaku khawatir dan mengeluhkan keamanan di sekitar area wisata tersebut.
Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan pentingnya transformasi menuju pariwisata berkualitas (quality tourism) agar industri pariwisata di daerah, termasuk Palembang, bisa lebih berkelanjutan dan memberikan rasa aman bagi wisatawan.
“Quality tourism bukan hanya soal jumlah kunjungan, tapi bagaimana menciptakan pengalaman yang berkualitas, aman, nyaman, dan berkesan bagi wisatawan,” ujar Widiyanti seusai menghadiri Wisuda Poltekpar Palembang, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, konsep quality tourism menitikberatkan pada peningkatan kualitas pengalaman wisatawan serta pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Pendekatan ini diharapkan menarik high quality tourist — wisatawan yang tinggal lebih lama, membelanjakan uang lebih banyak, dan menghargai nilai-nilai lokal.
“Wisatawan yang berkualitas tidak hanya datang untuk berfoto, tapi untuk merasakan pengalaman autentik. Mereka ini yang bisa mendorong perputaran ekonomi di masyarakat,” tambahnya.
Namun, Widiyanti menegaskan, cita-cita menuju pariwisata berkualitas tidak akan tercapai jika keamanan destinasi wisata masih rawan. Menurutnya, maraknya kriminalitas di sekitar lokasi wisata harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
“Kriminalitas sering muncul karena faktor ekonomi dan pengangguran. Maka solusinya bukan hanya menindak, tapi juga memberi kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar destinasi,” katanya.
Untuk itu, Kementerian Pariwisata menggandeng berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, untuk memberikan pelatihan keterampilan dan wirausaha kepada warga sekitar kawasan wisata. Dengan begitu, masyarakat dapat memperoleh penghasilan dari sektor pariwisata dan menekan potensi tindakan kriminal.
“Kegiatan pariwisata harus menjadi solusi sosial juga. Saat ada event, UMKM bergerak, hotel terisi, dan masyarakat ikut bekerja. Ini salah satu cara menekan kriminalitas lewat ekonomi,” terang Widiyanti.
Senada, Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji menilai bahwa keberhasilan pariwisata daerah sangat bergantung pada tata kelola keamanan yang baik dan kolaborasi lintas sektor.
“Pariwisata tidak akan tumbuh tanpa rasa aman. Pemda, kepolisian, dan TNI harus bersinergi untuk menjaga destinasi agar wisatawan merasa nyaman,” ujarnya.
Bayu menilai, Palembang sejatinya memiliki potensi besar untuk bangkit sebagai kota wisata unggulan di Sumatera. Ia mencontohkan, beberapa tahun terakhir kota ini telah berhasil menata wajah kota dan mengembalikan kepercayaan publik.
“Sekarang Palembang sudah jauh lebih baik. Yang dibutuhkan tinggal komitmen dan konsistensi untuk menjaga keamanan dan kualitas destinasi agar wisatawan semakin percaya,” tandasnya.