
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggagas konsep “Rumah Sakit Tanpa Dinding”, yakni pelayanan kesehatan yang langsung menghadirkan tenaga kesehatan di tengah masyarakat. Gagasan ini diwujudkan melalui program Satu Kampung Satu Bidan atau Satu Tenaga Kesehatan agar layanan medis lebih mudah dijangkau warga.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan konsep tersebut dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-16 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Selasa (14/10). Ia menyebut, kolaborasi antara Pemkot dan Fakultas Kedokteran UKDW dapat diwujudkan melalui program magang mahasiswa kedokteran di kampung-kampung dengan pendampingan dokter puskesmas.
“Rumah Sakit Tanpa Dinding saya kira menjadi satu hal yang bisa kita wujudkan bersama, di mana calon-calon dokter dari UKDW bisa melakukan koasisten sebagai dokter jaga dan case manager di kampung-kampung,” ujar Hasto dikutip dari keterangan resmi Pemkot Yogya, Selasa (14/10).

Hasto menegaskan, pelayanan kesehatan seharusnya tidak dibatasi oleh tembok dan langsung bisa hadir di tengah masyarakat.
“Pelayanan kesehatan seharusnya tidak dibatasi oleh tembok. Kita harus hadir di tengah masyarakat, menjangkau mereka yang membutuhkan dan terbatas karena keadaan, seperti para lansia yang jompo ada 1.169 jumlahnya. Inilah kenapa inovasi saja tidak cukup, tapi harus ada reformasi yang mendobrak kebiasaan. Itulah mengapa Rumah Sakit Tanpa Dinding menjadi satu terobosan,” jelasnya.
Hasto menambahkan, ada tiga isu kesehatan yang kini menjadi prioritas Pemkot Yogyakarta, yaitu penyakit menular (TBC dan HIV), stunting, serta kesehatan lansia, mental, dan lingkungan.
Ia menegaskan, tenaga kesehatan tidak hanya harus menguasai hard skill, tetapi juga memiliki soft skill seperti empati dan kemampuan komunikasi. “Hard skill dan soft skill harus dikuasai secara profisien. Seperti nanti ketika calon dokter UKDW turun ke masyarakat di kampung-kampung Kota Yogya,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset UKDW, Rosa Delima, menjelaskan bahwa tema Dies Natalis ke-16 Fakultas Kedokteran UKDW adalah Grounded in Virtue, Transformed with Purpose, berfokus pada penguatan moralitas dan integritas dalam dunia kedokteran.
Menurutnya, semangat tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun masyarakat yang sehat, berdaya, dan beretika.
“Kami ingin mencetak dokter yang unggul, inovatif, menguasai teknologi, dan tetap berjiwa pelayanan,” ujarnya.