BerandaPembudidaya Ikan Sukabumi Banjir...

Pembudidaya Ikan Sukabumi Banjir Panen Berkat Tekonologi, Hasilnya buat MBG

Salah satu pembudidaya ikan Nila pengguna teknologi perikanan dari Komdigi, Abdullah Agus Salim ditemui di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Salah satu pembudidaya ikan Nila pengguna teknologi perikanan dari Komdigi, Abdullah Agus Salim ditemui di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membagikan teknologi microbubble aerator atau alat pembuat gelembung halus di kolam yang bisa dikendalikan jarak jauh menggunakan handphone ke 8 kelompok pembudidaya ikan Nila di Sukabumi, Jawa Barat.

Alat ini dapat menambah kadar oksigen di dalam kolam dan bisa mendeteksi penurunan kualitas air. Para pembudidaya bisa memonitor kolam mereka dari rumah.

Sejak bulan Mei 2025, alat ini sudah dipasang di 60 kolam pembudidaya ikan Nila di Sukabumi. Salah satu penerimanya adalah Abdullah Agus Salim.

Ia bercerita, berkat alat tersebut, ia kini banjir panen di setiap siklusnya atau per tiga bulan sekali. Ia bisa mendapatkan 40 ton ikan dalam sekali panen.

“Dengan seiringnya bantuan ini, kita produksi nila terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada kesempatan ini kita sudah bisa panen per satu siklus di kelompok saya saja, kurang lebih sampai 40 ton per satu siklus,” ucap Agus saat ditemui di Pokdakan Cimancur Cimahi Farm Feed, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (15/10).

Ia pun menyebut, kini muncul permasalahan baru. Menurutnya, seluruh pasar di Sukabumi tak cukup untuk menampung ikan sebanyak itu.

Aplikasi Banoo yang digunakan untuk mengatur Microbubble Aerator. Foto: Abid Raihan/kumparan
Aplikasi Banoo yang digunakan untuk mengatur Microbubble Aerator. Foto: Abid Raihan/kumparan
Microbuble Aerator, teknologi untuk kolam budidaya ikan yang bisa menambah kandungan oksigen dan dikendalikan memakai handphone. Foto: Abid Raihan/kumparan
Microbuble Aerator, teknologi untuk kolam budidaya ikan yang bisa menambah kandungan oksigen dan dikendalikan memakai handphone. Foto: Abid Raihan/kumparan

Harap Ikan Diserap Buat MBG

Agus pun menyarankan agar ikan-ikan mereka diserap pemerintah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu pun sudah mulai dilakukan menurut Agus. Namun, penyerapannya baru dilakukan di satu dapur MBG di Sukabumi.

“Tapi karena semakin banyak, kita mencoba karena ada dapur MBG dari program Pak Prabowo, kita mencoba untuk memfilet ikan memang dengan ukuran size yang masih ukuran 300 sampai 500 gram,” jelas Agus.

“Ukuran ini kita filet, kita masukkan ke dapur MBG. Pada kesempatan ini kita baru menyuplai satu dapur MBG yang di mana satu minggu sudah bisa diserap 400 kilogram ikan nila hidup. Ketika di filet ini hanya 3% kurang lebih hasilnya yang bisa diserap oleh dapur MBG,” tambahnya.

Agus menyarankan lagi agar menu ikan menjadi menu utama di MBG. Sehingga, seluruh dapur MBG di Sukabumi akan menyerap ikan mereka.

“Kalau memang satu dapur itu memakai 400 kilogram, 100 dapur itu kita harus menyediakan per bulan 40 ton. Ini angka yang luar biasa buat kami, sehingga hasil kami bisa diserap oleh dapur MBG,” ucap Agus.

Menkomdigi Meutya Hafid melakukan simbolis Panen Raya Teknologi Digital Perikanan di Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (15/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Menkomdigi Meutya Hafid melakukan simbolis Panen Raya Teknologi Digital Perikanan di Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (15/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Kini, menurut Agus, para pembudidaya sudah terus bernegosiasi dengan dapur-dapur MBG di Sukabumi. Ia berharap agar ikan mereka minimal diserap dapur MBG satu kali saja dalam sebulan.

“Satu bulan, satu kali aja. Karena ketika diterima kita, khususnya Nila ya, kita tidak menutup dengan ikan yang lain atau dengan tadi, Ayam. Kalau ikan Nila aja, bisa diserap satu bulan, satu kali, kemungkinan kalau 250 dapur di Sukabumi sudah akan membutuhkan 80 ton per bulan,” ucap Agus.

“Itu angka yang kemungkinan kita harus produksi terus semakin besar. Jadi buat kami optimis ketika memang hari ini terus dikembangkan, hasilnya melimpah, penerimanya pun, pasarnya pun ada,” tandasnya.

Adapun hari ini Agus dan teman-teman pembudidaya lainnya bersama Komdigi menggelar panen raya ikan hasil penggunaan teknologi microbubble aerator. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid memimpin acara panen raya tersebut.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Kenali Penyebab Diabetes pada Remaja, ini Tandanya

Perubahan gaya hidup modern seperti pola makan tidak sehat, kurang gerak,...

Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

Ular sepanjang 3 meter dievakuasi dari selokan di daerah Triyagan,...

Puluhan Pelajar SMPN 1 di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG

Hingga Rabu malam, sebanyak 34 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut...

13 Dampak Sering Main HP sebelum Tidur

Istilah ini sering digunakan secara umum untuk menyebut aktivitas apa pun...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Kenali Penyebab Diabetes pada Remaja, ini Tandanya

Perubahan gaya hidup modern seperti pola makan tidak sehat, kurang gerak, dan tidur tidak teratur menjadi pemicu utama meningkatnya kasus diabetes pada usia muda.

Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

Ular sepanjang 3 meter dievakuasi dari selokan di daerah Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Keberadaan ular tersebut membuat pekarangan rumah warga kebanjiran.

Puluhan Pelajar SMPN 1 di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG

Hingga Rabu malam, sebanyak 34 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut telah dilarikan ke RS HKBP Balige dan RSUD Porsea menggunakan enam unit ambulans.

13 Dampak Sering Main HP sebelum Tidur

Istilah ini sering digunakan secara umum untuk menyebut aktivitas apa pun yang dilakukan lewat layar HP, baik untuk hiburan, pekerjaan, maupun kebiasaan sehari-hari.

Rachmat Gobel Kerja Sama dengan Hokota, Petani Gorontalo akan Dikirim ke Jepang

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel, bertemu dengan Kazuo Kishida, Wali Kota Hokota, Ibaraki, Jepang. Mereka berdua sepakat bekerja sama di sektor pertanian. “Kami sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian dan membangun sister city antara Hokota dan Gorontalo. Para petani muda Gorontalo juga akan...

Kebakaran Hebat Gudang Styrofoam di Tabanan Bali, Kerugian Capai Rp3 M

Gudang styrofoam milik PT. MSA di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami kebakaran, pada Rabu (15/10) malam.

Bangunan Joglo di Kos Sleman Roboh Akibat Angin Kencang, 8 Orang Dilarikan ke RS

Hujan dan angin kencang menyebabkan sebuah joglo di sebuah kos di Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman roboh. 8 orang dilaporkan dilarikan ke rumah sakit akibat peristiwa ini. "Angin kencang dan hujan sebabkan joglo fasilitas kos roboh," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro, Rabu (15/10). "8 orang...

ASN Bengkulu Bakal Laporkan Eks Pacar Usai Viral Injak Al-Qur’an

Saat itu ia menuruti keinginan mantan pacarnya sebagai bukti dirinya tidak berselingkuh. Video itu lalu dikirim Vita ke mantan pacarnya.

Astronom Amati Planet Baru yang Membentuk Cakram Debu di Sekitarnya

Temuan tersebut dihasilkan melalui pengamatan teleskop Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO).

Kinerja Pemerintah Apik, 83,5% Publik Puas: Menteri ESDM Bahlil Dipuji Dorong Efisiensi Energi Nasional

Tingkat kepuasan pemerintahan Prabowo tidak lepas dari soliditas kabinet dan sejumlah program terutama di sektor energi. ESDM di bawah Menteri Bahlil Lahadalia memberi kontribusi signifikan

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Pencegah Kemiskinan Baru untuk Indonesia Emas 2045

Di tengah perkembangan pesat tantangan sosial-ekonomi yang terus berubah tersebut, Indonesia berdiri di ambang era baru yang dijanjikan: Indonesia Emas 2045.

Foto: Satu Orang Tewas Imbas Sebuah Mobil Meledak di Ekuador

Sebuah kendaraan meledak di luar pusat perbelanjaan di kota terbesar Ekuador, Guayaquil pada Rabu (15/10/2025). Dikutip dari Reuters, pihak berwenang menyebut ledakan tersebut menyebabkan satu orang tewas dan melukai beberapa orang di sekitarnya. Selain itu, Menteri Dalam Negeri Ekuador, John Reimberg, mengatakan terdapat kendaraan lain yang berisi bahan peledak...