
Israel sempat mengancam akan menahan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Padahal, Israel telah berkomitmen akan membuka perbatasan dan mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza.
Ancaman itu dikeluarkan Israel karena menilai Hamas terlalu lama memulangkan jenazah sandera Israel. Israel pun memutuskan truk bantuan yang masuk dibatasi 300 saja.
“Hamas melanggar kesepakatan terkait pemulangan jenazah sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Sebagai hasilnya, pemimpin politik memutuskan menjatuhkan sejumlah sanksi terkait dengan perjanjian kemanusiaan yang telah disepakati,” kata unit militer Israel yang mengawasi masuknya bantuan ke Gaza, COGAT, dikutip dari Reuters, Rabu (15/10).
Awalnya, Hamas baru memulangkan 4 jenazah sandera dari Jalur Gaza. Sikap Israel kemudian berubah setelah Hamas memulangkan 4 jenazah lagi. Total ada 8 jenazah yang telah dipulangkan Hamas ke Israel.
Israel memutuskan membuka perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Perkembangan terbaru ini dilaporkan penyiaran publik Israel, Kan.
Dengan demikian, Israel batal membatasi jumlah truk bantuan masuk ke Gaza.
Masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza merupakan salah satu klausul dalam 20 poin proposal perdamaian yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump.