BerandaHasrat di Ujung Jari:...

Hasrat di Ujung Jari: Gen Z dan Krisis Keinginan di Era Digital

Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/woman-standing-near-wall-holding-phone-994197/
Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/woman-standing-near-wall-holding-phone-994197/

Di era digital seperti sekarang, segalanya terasa hanya sejauh ujung jari. Mulai dari pesan makanan, beli baju, sampai checkout skincare dan make up yang bahkan belum tentu dibutuhkan, semua bisa dilakukan dalam hitungan detik. Gen Z—yang tumbuh di tengah derasnya arus teknologi dan media sosial—kini jadi sorotan dalam fenomena baru: krisis keinginan.

Krisis keinginan bukan soal tidak tahu apa yang diinginkan, melainkan justru sebaliknya—terlalu banyak yang diinginkan. Di tengah banjir informasi dan iklan bertabur promo, Gen Z sering kali kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Notifikasi “flash sale tinggal 5 menit lagi!” seolah jadi mantra ajaib yang membuat siapa pun tiba-tiba merasa harus membeli sesuatu.

Ilustrasi belanja online. Foto: Shutterstock
Ilustrasi belanja online. Foto: Shutterstock

Kehidupan Serba Instan dan Dorongan FOMO

Gen Z hidup di era serba cepat. Kecepatan akses dan kemudahan teknologi membuat keinginan jadi semakin impulsive. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) ikut memperkuat dorongan tersebut. Melihat teman di media sosial pamer barang baru, outfit yang sedang hype, atau gadget terbaru, sering kali memunculkan rasa ingin memiliki—tidak karena benar-benar butuh, tapi karena takut terlihat ketinggalan.

Bukan rahasia lagi, algoritma media sosial tahu betul cara menggoda kita. Sekali mencari “sepatu trendi”, feed langsung dipenuhi iklan sepatu dengan berbagai warna dan diskon. Pada akhirnya, keputusan membeli sering lebih didorong emosi daripada logika.

Konsumsi sebagai Identitas atau Personal Branding

Menariknya, bagi banyak Gen Z, konsumsi bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan juga cara membangun identitas. Apa yang dipakai, dibeli, dan dibagikan di media sosial menjadi bagian dari citra diri. Trend seperti “clean look”, “old money aesthetic”, atau “leopard fits” membuat banyak anak muda merasa perlu mengikuti gaya tertentu agar diterima dalam lingkar sosial digitalnya.

Ilustrasi kecanduan belanja online.  Foto: Foto: Stuhutter Stock
Ilustrasi kecanduan belanja online. Foto: Foto: Stuhutter Stock

Sayangnya, hal ini sering berujung pada siklus impulsive buying yang sulit dikendalikan. Beli karena tren, lalu menyesal saat saldo menipis. Ironisnya, semakin sering mengalaminya, semakin “biasa” rasanya— seolah belanja jadi pelarian emosional yang sah-sah saja.

Mencari Makna di tengah Derasnya Keinginan

Meski begitu, tidak semua Gen Z menyerah pada arus konsumtif ini. Mulai banyak yang sadar dan mencoba hidup lebih sadar (mindful living). Mereka mulai menanyakan ulang: “Apakah aku benar-benar butuh ini?” atau “Apakah ini cuma keinginan sesaat?”. Suatu langkah kecil, tetapi menunjukkan kesadaran bahwa kebebasan digital juga perlu diimbangi dengan kendali diri.

Di era ketika hasrat bisa diwujudkan hanya lewat satu sentuhan layar, kemampuan menahan diri justru jadi bentuk kekuatan baru. Pada akhirnya, yang menentukan siapa kita bukan seberapa banyak yang bisa dibeli, melainkan seberapa bijak kita mengelola keinginan.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Kejagung Lelang Kendaraan Doni Salmanan: Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan

Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang 12 kendaraan mewah milik terpidana kasus robot...

Korban Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Toba Bertambah Jadi 86 Orang

Selain 84 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut, korban diduga keracunan...

PKS Dukung Pembangunan Ulang Al Khoziny Pakai APBN

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid mendukung penggunaan APBN untuk pembangunan ulang...

Prabowo Ibaratkan Korupsi Seperti Kanker Stadium 4: Bisa Hancurkan Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memberantas korupsi. Dia mengibaratkan korupsi...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Kejagung Lelang Kendaraan Doni Salmanan: Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan

Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang 12 kendaraan mewah milik terpidana kasus robot trading, Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan. Kendaraan itu mulai dari mobil sport Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan. "Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung akan melakukan lelang eksekusi barang rampasan atas nama terpidana Doni Muhammad Taufik alias Doni...

Korban Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Toba Bertambah Jadi 86 Orang

Selain 84 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut, korban diduga keracunan MBG juga berasal dari pekerja SPPG yakni sebanyak dua orang.

PKS Dukung Pembangunan Ulang Al Khoziny Pakai APBN

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid mendukung penggunaan APBN untuk pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk, menekankan pentingnya dukungan pemerintah.

Prabowo Ibaratkan Korupsi Seperti Kanker Stadium 4: Bisa Hancurkan Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memberantas korupsi. Dia mengibaratkan korupsi sebagai kanker stadium 4 yang berbahaya.

Doa Masuk Kamar Mandi: Arab, Latin dan Arti

Tujuan doa ini adalah untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan makhluk halus yang biasa berada di tempat-tempat najis atau kotor.

Prabowo Ungkap Penerima MBG Kini Capai 35,4 Juta: 7 Kali Populasi Singapura

Presiden Prabowo Subianto ada 11.900 SPPG atau dapur makan bergizi gratis (MBG). SPPG itu sudah mendistribusikan makanan untuk 35,4 juta penerima.

Prabowo Ungkap Penerima MBG Capai 35,4 Juta: 7 Kali Populasi Singapura

Presiden Prabowo Subianto ada 11.900 SPPG atau dapur makan bergizi gratis (MBG). SPPG itu sudah mendistribusikan makanan untuk 35,4 juta penerima.

Kenali Penyebab Diabetes pada Remaja, ini Tandanya

Perubahan gaya hidup modern seperti pola makan tidak sehat, kurang gerak, dan tidur tidak teratur menjadi pemicu utama meningkatnya kasus diabetes pada usia muda.

Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

Ular sepanjang 3 meter dievakuasi dari selokan di daerah Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Keberadaan ular tersebut membuat pekarangan rumah warga kebanjiran.

Puluhan Pelajar SMPN 1 di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG

Hingga Rabu malam, sebanyak 34 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut telah dilarikan ke RS HKBP Balige dan RSUD Porsea menggunakan enam unit ambulans.

13 Dampak Sering Main HP sebelum Tidur

Istilah ini sering digunakan secara umum untuk menyebut aktivitas apa pun yang dilakukan lewat layar HP, baik untuk hiburan, pekerjaan, maupun kebiasaan sehari-hari.

Rachmat Gobel Kerja Sama dengan Hokota, Petani Gorontalo akan Dikirim ke Jepang

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel, bertemu dengan Kazuo Kishida, Wali Kota Hokota, Ibaraki, Jepang. Mereka berdua sepakat bekerja sama di sektor pertanian. “Kami sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian dan membangun sister city antara Hokota dan Gorontalo. Para petani muda Gorontalo juga akan...